Mata Lokal Memilih
Blak-blakan! Jusuf Kalla Beber Alasan Pilih Anies Baswedan Ketimbang Ganjar Pranowo atau Prabowo
Secara terang-terangan Jusuf Kalla alias JK beber alasan pilih Anies Baswedan ketimbang Ganjar Pranowo atau Prabowo Subianto.
Ini prinsip pokok yang sebenarnya harus ditanam, nah karena ini penggantian pasti pergantian pemimpin atau rezimlah katakanlah, maka harapan kita harus mulus, dan dibutuhkan di lain pihak pemerintah atau negara atau presiden itu merupakan wasit melihat menjaga pemilihan ini sesuai dengan peraturan yang ada, nah sekarang banyak indikasi-indikasi baik terbuka dan tertutup.
Pak presiden banyak diminta perhatiannya agar kembali ke yang baik, selalu saya katakan jangan terlalu jauh, sampai pengumuman koalisi ada suka atau tidak suka, kalau presiden musti berada di tengah karena tidak akan ikut lagi.
Memang beda kalau mau running lagi, itu kan pasti yaa, tapi walaupun running lagi ya diharapkan jangan memanfaatkan aparat karena itu yang membelah kalau aparat pemerintahan itu mengikuti arahan presiden yang ada, saya dua kali kali mengikuti ya pemilu, pas zamannya Bu Mega ya walaupun Bu Mega ikut dia sama sekali tidak mau mempergunakan aparat, karena dia tahu dasarnya, juga SBY pad akhir masa jabatannya.
Pak JK melihat ini Pak Jokowi terlalu jauh ikut campur?
Ya di Indonesia tidak lagi rahasia, ini bagi saya hanya mengingatkan agar mencapai pemilu yang jurdil yang adil dan bebas, walaupun sistem pemilu kita yang terumit ya, tapi damai sebenarnya selama lima kali gak ada konflik antara masyarakat yang ada korbannya penyelenggaranya karena rumitnya ini, ada Pilpres, parlemen di samping partainya ada nama-namanya juga dicoblos, pelaksanaannya perhitungannya susah.
Baca juga: Nasdem Pastikan Anies Baswedan Lanjutkan IKN Nusantara Jika Terpilih Gantikan Jokowi
Pak JK setuju tidak adanya PT 20 persen?
Saya cenderung tidak setuju, tapi turun PT sehingga bisa calon itu tidak kawin paksa istilahnya. Ya 10 persen, dan tidak mahal jadinya,banyak kesempatan untuk maju, kalau ini mahal ongkosnya.
Kalau Pak JK lebih cenderung mana tertutup atau terbuka?
Sebenarnya yang dulu tertutup ya yang mengubah itu usul saya sebagai ketum Golkar karena agak rakyat memilih wakil yang dia kenal, ya tidak hanya nomor-nomor. Kalau terbuka yang kampanye calon itu sendiri jadi partai agak bebannya tidak sesusah tertutup, kalau tertutup ya kampanye partai dan calon yang aktif paling hanya 3 atau 4 kan nomor-nomor yang lain buat apa, dan cara hitungnya gampang, partai saja, jadi kalau tertutup lebih sederhana.
Kalau (terbuka) ini bukan sedikit rumit, tapi rumit dan sulit, sampai dihitungnya 20 jam dan itulah yang membuat penyelenggara TPS kelelahan sehingga banyak yang meninggal.
Tapi sekarang ini saya pikir apapun pilihannya itu benar mau tertutup terbuka oke saja, lama-lama nanti saya kira untuk meringankan benar karena juga pada praktiknya 90 persen yang terpilih itu tetap nomor yang di atas, hasilnya tetap sama, cuma satu kebaikannya calon itu kenal rakyatnya dan rakyat kenal orang itu tahu siapa yang dipilih, itu penting bagaimana mengombinasikan itu.
Baca juga: Ahok jadi Cawapres Anies Baswedan dalam Kepala Luhut di Pilpres 2024, Usul Langsung ke Bos NasDem
Banyak orang berpendapat lebih cenderung support pak Anies karena sama-sama KAHMI, bener ga pak?
Ya tentu ada saja pilihan-pilihan bukan hanya karena kedekatan, saya juga selalu saya bilang saya pilih karena kriteria, kriterianya punya elektabilitas/integritas yang kuat, kedua itu punya pengalaman, ketiga punya kecerdasan karena untuk negara sebesar ini kalau diurus oleh yang tidak berpengalaman.
Kalau dia walikota bolehkan tapi kalau calon gubernur tanpa pengalaman pemerintahan. kenapa waktu itu Bu Mega meminta saya mendampingi Pak Jokowi karena saya dianggap berpengalaman di pemerintahan.
Keempat track record yang baik, nah dari kriteria kriteria itu yang paling mendekati ya Anies, dia pernah sekali jadi gubernur pernah menteri, dan itu penting, bagaimana kalau Pak Jokowi hanya dua tahun jadi gubernur menteri tidak pernah, karena itu ya saya dampingi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.