Dibagi Jadi 4 Kloter, 589 Calon Jamaah Haji Asal Samarinda Siap Diberangkatkan

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Samarinda, H. Baequni mengungkapkan, ada 589 jamaah haji asal Kota Samarinda yang akan diberangkatkan.

Ratusan jamaah tersebut dibagi menjadi empat kloter.

"Kloter tersebut tidak menurut kloter se-kabupaten, kloter 01 itu Balikpapan, 02 itu dari mana gitu," ungkap Baequni saat diwawancara pada Sabtu (14/5/2023).

Baca juga: Delapan Parpol dan Satu Bacalon DPD RI Belum Mendaftar ke KPU Kaltim

Menurut konfirmasi Kementerian Agama Kota Samarinda, kloter 02 yang akan berangkat pada tanggal 27 Mei 2023 mendatang.

"Yang awal itu kloter 02 berangkat tanggal 27 dari Samarinda, kumpul di Gor jam empat, berangkat jam enam," ungkapnya via telepon pada Jumat (12/5/2023).

Kloter tersebut dikonfirmasi berjumlah 294.

"Untuk tanggal dan jumlah sudah sesuai dengan jadwal yang tersebar, tapi kloternya yang berbeda. Jumlah jamaah ada 294, 172, 43, dan terakhir 80," jelasnya.

Sejauh ini pelepasan melalui seremonial ditiadakan mengingat efisiensi waktu.

"Karena kita punya tagline ramah lansia, jadi jangan terlalu lama untuk sermoni, mungkin ada seadanya nanti," bebernya.

Baca juga: Cuaca Samarinda Hari Ini, Guyuran Hujan akan Terjadi pada Sore atau Malam

Oleh karena itu, Kementerian Agama Kota Samarinda lebih memprioritaskan kenyamanan dan kelengkapan fasilitas lansia yang akan diberangkatkan.

"Karena taglinenya ramah lansia, dan pemerintah Kota Samarinda ikut mengambil peran untuk bisa memenuhi layanan terhadap lansia," ungkapnya.

Kementerian Agama Kota Samarinda juga turut menyampaikam bahwa pelunasan biaya haji terakhir hari ini, dan ada 47 orang yang belum mengonfirmasi.

"Saya lagi menugaskan tadi jam 2 untuk mendatangi rumah-rumahnya yang tidak bisa dihubungi, artinya kita tinggal, yang terpenuhi hanya jumlah yang ada saja," jelas Baequni.

Untuk jadwal manasik haji sendiri diverifikasi pada 17 Mei 2023 mendatang, namun masih akan menunggu konfirmasi wali kota Samarinda.

"Karena Pak Wali Kota beranggapan tidak mau terlalu menyita waktu orang-orang usia lanjut yang terlalu panjang, sehingga pelepasan Walikota bisa bersamaan dengan waktu manasik biar waktunya lebih panjang dan singkat saja," tutupnya.