Virus Corona di Kaltim

Dinkes Kaltim Catat Ada Kasus Kematian meski Status Kedaruratan Covid-19 Dicabut WHO

Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) mencabut status darurat kesehatan global.

Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD FAIRUS
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur, dr. Jaya Mualimin memastikan pihaknya masih tetap melakukan penanganan Covid-19. 

Lansia Masuk Kelompok Rentan jika Tertular Covid-19, Berisiko Kematian jika Disertai Komorbid

Dinkes mengaku, yang harus diwaspadai yakni pada kelompok rentan utamanya masyarakat lanjut usia (lansia).

dr. Jaya menegaskan ingin mengubah pola vaksinasi booster untuk lansia yang berjalan kurang maksimal.

Tercatat, vaksin booster 1 atau dosis 3 pada lansia di Kaltim tercatat 38,48 persen, sementara vaksin booster 2 atau dosis 4 hanya 2,89 persen per tanggal 12 Mei 2023.

"Harus meningkat, angkanya masih dibawah 5 persen. Lansia beberapa yang dilaporkan Rumah Sakit (RS) se-Indonesia di Kemenkes banyak tidak vaksin, 2 hari lalu kasus meninggal dunia karena tidak vaksin," jelasnya.

Kasus kematian juga didominasi adanya penyakit penyerta (komorbid) yang dimiliki lansia, seperti yang berumur diatas 50 tahun ada hipertensi dan diabetes melitus.

Pola vaksinasi jemput bola pada lansia kini tengah disiapkan agar dapat menekan risiko kematian akibat Covid-19.

"Minimal jika terkena, bisa ringan gejalanya. Kita datangi, jemput bola untuk vaksinasi lansia, laporan terkini peningkatan penularan serta kematian akibat kurangnya angka vaksinasi dan kerentanan penyakitnya," ujar dr. Jaya.

Belum lagi masyarakat luar daerah maupun WNA yang bekerja ke Kaltim, saat di skrinning ternyata membawa Covid-19 dari daerah asal.

Ilustrasi Covid-19.
Ilustrasi Covid-19. (TribunKaltim.co/Budi Susilo)

Pola-pola ini sudah dipahami dan memang masih dilakukan penanganan oleh pihak Dinkes Kaltim.

Selebihnya, kepedulian masyarakat terhadap vaksinasi yang kini menurun juga jadi faktor.

Kaltim dan Jakarta menjadi Kota besar, pulang perginya luar negeri, perjalanan dalam negeri ke IKN juga.

"Banyaknya varian cenderung ada penurunan terhadap gejala, namun tetap harus peduli terhadap vaksinasi agar imun terjaga," pungkas dr. Jaya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved