Ibu Kota Negara
Kisah Guru Honorer di Paser, Harapan dan Cita-cita Luhur Kala IKN Nusantara Hadir
Mengajar di SD Negeri 008 Desa Muara Andeh, Kecamatan Muara Samu, Kabupaten Paser, Kaltim, memang keinginannya.
Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Budi Susilo
Tetapi bagi guru honorer ini, sudah terbiasa, bahkan Ruspendy dari tahun 2009 telah menginjakkan kaki di Desa Muara Andeh, dari rumahnya sekitar 18 kilometer menggunakan motor.
Sehari-hari, Ruspendy berangkat pukul 06.00 Wita menempuh 60 menit perjalanan.
Jauh sebelum ada pengerasan jalan dan bantuan-bantuan lain dari perusahaan pertambangan besar di Kabupaten Paser, seperti PT Kideco Jaya Agung, PT Kendilo Coal Indonesia dan PT Satria Mahkota Gotek, guru honorer ini sudah melalui jalan tak beraspal tersebut.
Ya, bukan pemerintah saja turut menangani kekurangan di desa ini, kini perusahaan dituntut membantu, fokus untuk urusan dasar masyarakat seperti pengerasan jalan, air bersih, solar panel, itu dilakukan tak hanya sekitar area mengeruk emas hitam.
"Harapan saya banyak sebenarnya. Fasilitas memang serba kekurangan selama ini, mudah-mudahan terbentuknya IKN di Kaltim, pemerintah lebih menanggapi dan memberikan semacam perhatian di bidang pendidikan khususnya pedalaman, serta pemerataan pendidik," ungkapnya.
Ruspendy tak ingin berandai-andai, baginya sederhana saja, bisa didengar oleh orang-orang berkepentingan dan punya wewenang, agar pendidikan anak-anak MHA Paring Sumpit, Desa Muara Andeh bisa terus berlanjut hingga jenjang lebih tinggi.
Harkat, martabat dan derajat ada ditangan anak-anak MHA Paring Sumpit yang kini duduk di bangku sekolah, meski tak memiliki fasilitasi internet hingga listrik memadai.
"Kendalanya, di pedalaman. Kami belajar dengan seadanya, apa yang ada di buku itu yang kita sampaikan," kata dia.
Selebihnya seperti ada pelajaran terkait Ilmu Pengetahuan Alam, bahan prakteknya diambil dari alam.
Karena tidak ada sarana dan prasarana Internet atau listrik memadai untuk mencari tahu apa yang ada dalam buku.
Tetapi, geografis Desa Muara Andeh memudahkan proses belajar murid untuk langsung melihat dan mengetahui apa yang dijelaskan guru.
"Batu sedimen, tanah humus, gempur, yang memiliki pupuk alami kita tinggal comot. Ada dedaunan obat, akar obat seperti bajakah, wah lengkap dan tinggal mengambil dihutan lalu praktek di kelas," tutur Ruspendy.
Kinerja Ruspendy juga memang setara dengan Pegawai Negeri Sipil (PNS), meski statusnya 13 tahun menjadi honorer sejak tahun 2009 silam.
Pria kelahiran 1988 menceritakan mengapa belum juga menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) atau tidak mengikuti hal tersebut.
Ada 8 Guru di SD Negeri 008 Desa Muara Andeh, baru dua yang statusnya PNS. 4 guru kontrak, 3 PPPK, 1 guru PNS, 1 Kepala sekolah yang memang berstatus PNS.
Beda Respons PDIP dan NasDem Soal Kebijakan Prabowo: IKN Jadi Ibu Kota Politik Tahun 2028 |
![]() |
---|
Istilah IKN Jadi Ibu Kota Politik 2028 Disorot, Golkar sebut tak Ada di Undang-undang, Respons Puan |
![]() |
---|
Prabowo Jadikan IKN Ibu Kota Politik, Beda Konsep dari Jokowi, Ini Penjelasan Istana |
![]() |
---|
Perpres IKN Jadi Ibu Kota Politik 2028 sudah Ditandatangani Prabowo, Kapan Resmi Jadi Ibu Kota? |
![]() |
---|
Embung Muhammad Basuki Hadimuljono jadi Kunci Pengelolaan Air dan Ketahanan Pangan di IKN |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.