Makna Nama Wisata Pantai Panrita Lopi Kukar dan Tingkat Kunjungan Turisnya

TRIBUNKALTIM.CO, MUARA BADAK - Kabupaten Kutai Kartanergara atau Kukar memiliki lokasi wisata bahari yang seru, indah dan cocok buat keluarga atau komunitas. 

Ya, wisata bahari ini adalah Pantai Panrita Lopi. Sudah lama berdiri, dan sering dijadikan tempat pelepas penat dengan menikmati alam pohon pinus dan membangun tenda, berkemah bersama-sama. 

Keberadaan Pantai Panrita Lopi berada di Pulau Pangempang, Desa Tanjung Limau, Kecamatan Muara Badak, Kabupaten Kukar, Kalimantan Timur. 

Lalu kenapa bisa disebut dengan nama Pantai Panrita Lopi. 

Baca juga: Tarif Menginap di Pantai Panrita Lopi Kukar, Disuguhkan Alam Pinus yang Teduh

Untuk menjawab hal ini, TribunKaltim.co mengkonformasi kepada sang penanggung jawab pengelola Pantai Panrita Lopi, Ahmad.

Dia mengutarakan maksud dari nama Pantai Panrita Lopi artinya Pencipta Perahu Pinisi.

Selain itu terjadi peningkatan pengunjung selama beberapa bulan terakhir. Hal ini dikarenakan kondisi pandemi Covid-19 yang cenderung menurun.

Terlebih adanya aturan pembatasan jumlah pengunjung mulai dicabut.

Baca juga: Pengunjung Liburan Lebaran di Pantai Panrita Lopi Kukar Sebanyak 2.500 Orang Perhari

Sehingga para wisatawan mulai mendatangi ke tempat keramaian, seperti Pantai Panrita Lopi ini.

Kunjungan Turis Sempat Melandai

Kunjungan Pantai Panrita Lopi Muara Badak sejak masa New Normal dan pandemi melandai ada peningkatan 10 persen.

"Sampai siang hari dihari week end maupin liburan lebaran ada 1500 orang kemudian pada malam hari banyak yang datang mencapai 2500 orang terdata oleh kami dan itu terjadi setiap hari di momen liburan lebaran,” kata pria disapa Daeng Lompo ini.

Untuk memanjakan wisatawan, pengelola memberikan berbagai macam fasilitas. Mulai dari Gazebo dan Mandi Cuci Kakus (MCK) serta Musala.

Baca juga: Sambut IKN Nusantara, Balikpapan Kembangkan Destinasi Wisata Bahari

"Air bersih dan MCK ada gazebo air bersih MCK kamar mandi 13 dan toilet 10 bangunan.Debit air yang disediakan 36.000 alhamdulilah semua gratis,” katanya.

“Termasuk listrik menyala siang malam tersedia gratis," tegasnya.

Pengunjung hanya membayar Tiket 50.000 per orang yang pulang.

Dan Rp60.000 bagi yang menginap per orang serta tersedia tenda.

Untuk, tenda tersedia dari harga Rp100.000 sampai Rp200.000. "Sesuai kapasitas," tutur Daeng Lompo. (*)