Wawancara Eksklusif

Bidik Pemilih Pemula, Ketua DPC PDIP Balikpapan Budiono: Kejar Target Punya Calon Walikota Sendiri

Ketua DPC PDIP Balikpapan, Budiono menilai, potensi mendapatkan pemilih pemula ini bakal digeber, demi meraih target 20 persen suara.

Penulis: Adhinata Kusuma | Editor: Adhinata Kusuma
TANGKAPAN LAYAR YOUTUBE TRIBUN KALTIM OFFICIAL
TALKSHOW - Ketua DPC PDIP Balikpapan, Budiono saat berbincang soal capres PDIP dalam talkshow Tribun Kaltim Mata Lokal Memilih. 

TRIBUNKALTIM.CO - Pemilih pemula di Pemilu 2024 bakal menjadi rebutan para partai politik, tak terkecuali PDI Perjuangan.

Ketua DPC PDIP Balikpapan, Budiono menilai, potensi mendapatkan pemilih pemula ini bakal digeber, demi meraih target 20 persen suara.

Budiono mengakui bahwa target perolehan suara 20 persen bukanlah hal yang muluk-muluk bagi PDI Perjuangan Kota Balikpapan.

Tujuannya jelas demi bisa memiliki calon sendiri nantinya di perhelatan pemilihan kepala daerah.

“Jadi begitu Pilkada 2024, PDIP berharap bisa mencalonkan sendiri dengan target yang kita 20 persen tadi,” kata Budiono dalam Talkshow Mata Lokal Memilih "Karpet Merah Ganjar" di Youtube Tribun Kaltim Official, Rabu 3 Mei 2023.

Baca juga: Ungkap Sosok Ganjar Pranowo, Ketua DPC PDIP Balikpapan Budiono: Beliau Sudah Lalui 3 Pilar Partai

Bagaimana, jurus PDIP menggaet pemilih pemula, berikut petikan wawancara eksklusif dengan Budiono:

Presiden Jokowi menyebut sejumlah nama tokoh yang cocok jadi bakal cawapres dari Ganjar Pranowo, bagaimana tanggapannya di kalangan angkar rumput partai?

Kembali lagi, kita ini kan tegak lurus perintah Ketua Umum partai. Karena tadi saya sampaikan bahwa untuk penentuan capres dan bakal cawapres itu menjadi hak prerogatif ibu ketua umum. Itu termaktub dalam AD ART kita.

Dalam Kongres di Bali itu, untuk penentuan capres dan cawapres itu kita serahkan kepada hak prerogratif Ketua umum. Jadi kita tak boleh melanggar AD ART kita sendiri.

Lalu bagaimana PDIP melihat nama-nama bakal capres lain selain Ganjar, siapa lawan terkuat?

Kita tahulah prosesnya pencapresan saat ini, kan kita sudah tahu nama-nama yang baru. Cuma kan namanya parpol politik itu, yang diatur di regulasinya, berapa persen untuk kita mencalonkan, seperti itu. Itu yang harus terpenuhi dulu dan tahapan ini kan tetap masih berjalan konsolidasi ini, komunikasi partai-partai di tingkat pusat.

Bagaimana PDIP menanggapi kampanye negatif di media sosial, seperti misalnya isu ‘petugas partai’?

Jadi semua statement, semua yang diutarakan apalagi di medsos, seharusnya, seyogyanya harus hati-hati, karena diatur dalam Undang Undang. Saya pernah loh, kami DPC PDIP Balikpapan melaporkan pencemaran nama baik. Kita laporkan di Polda Kaltim.

Itu kasus pencemaran nama baik Ibu Ketua Umum. Sampai hari ini itu laporan belum kita cabut. Jadi bisa sewaktu-waktu itu diproses lagi.

Hal-hal yang begitu, apalagi memenuhi pasal-pasalnya, janganlah (dilakukan). Kita ini berkampanye secara damai, karena pemilu ini harapannya kita memilih pemimpin yang benar-benar harapan rakyat, harusnya tidak digaungkan lagi politik identitas itu.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved