Wawancara Eksklusif

Partai Gerindra Balikpapan Beber Alasan Prabowo Harus jadi Capres, Sabaruddin Panrecalle: No Excuse

Wakil Ketua DPC Partai Gerindra Balikpapan, Sabaruddin Panrecalle, menilai tak ada alasan yang pas untuk menempatkan Prabowo sebagai cawapres.

Penulis: Adhinata Kusuma | Editor: Adhinata Kusuma
TANGKAPAN LAYAR YOUTUBE TRIBUN KALTIM OFFICIAL
TALKSHOW - Sabaruddin Panrecalle berbicara mengenai latar belakang Prabowo diusung sebagai Capres di Pemilu 2024 dalam talkshow Tribun Kaltim Mata Lokal Memilih, Selasa 16 Mei 2023. 

TRIBUNKALTIM.CO - Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) sudah memutuskan mengusung Prabowo Subianto sebagai Calon Presiden di Pemilu 2024.

Pengalaman serta kinerja Prabowo menjadi ‘kekuatan’ yang meyakinkan Gerindra, bahwa Prabowo memang pantas menjadi Calon Presiden.

Wakil Ketua DPC Partai Gerindra Balikpapan, Sabaruddin Panrecalle, menilai tak ada alasan yang pas untuk menempatkan Prabowo sebagai calon wakil presiden.

“Saya pikir Pak Presiden (Jokowi) juga sudah berkali-kali memberikan signal yang baik kepada partai Gerindra, kepada pak Prabowo untuk melanjutkan tongkat estafet ini,” kata Sabaruddin Panrecalle, dalam talkshow Tribun Kaltim, Mata Lokal Memilih, Selasa 16 Mei 2023.

Apa saja ‘keyanikan’ Gerindra dalam mengusung Prabowo, berikut bincang-bincang eksklusifnya dalam tema "Jalur Sutra Prabowo".

Apakah Prabowo jadi Calon Presiden (capres) sudah jadi harga mati dari Gerindra?

Begini, pak Prabowo ini bukan secara personal menawarkan dirinya sebagai calon presiden. Tahapan-tahapan itu, melalui dengan mekanisme dari grasroot.

Sebelum kita menghantarkan Prabowo sebagai calon presiden, dari akar rumput, dari ranting, PAC DPC mengumpulkan semua kader-kader.

Baca juga: Prabowo Subianto dan Megawati bertemu, Puan Maharani Beri Bocoran, PDIP-Gerindra Duet Pilpres 2024

Meminta pandangan-pandangan dari mereka bahwa calon presiden dari Gerinda itu siapa?

Ketika diputuskan dari grasroot ini mengatakan Prabowo masih layak untuk maju sebagai capres, kita bawa ke tingkat DPD.

Kemudian dari DPD ini kita bawa ke seluruh Indonesia bermusyawarah, dilakukan Munas, memutuskan bahwa kita tetap mendukung pak Prabowo sebagai kandidat capres.

Jadi tidak ujug-ujug kita mengatakan Pak Prabowo mengajukan diri sebagai capres, tapi memang kita melihat potensial itu yang ada.

Memang saat ini masih Pak Prabowo dari aspek legalitasnya dia, terus dari intelektualitasnya beliau, kapasitasnya beliau, memang masih Prabowo. Tidak ada kandidat lain.

Makanya Gerindra ini membuka peluang besar, karena untuk membangun bangsa ini, tidak cukup hanya satu partai politik, butuh kekuatan penuh.

Gerindra membuka peluang itu. Sekarang ini kita bangun bersama-sama dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Tidak menutup kemungkinan ketika partai politik lain ingin bergabung, ayok kita bareng-bareng membangun kekuatan, kita terbuka.

Kalau jadi nomor 2 itu apakah tidak memungkinkan?

Sebenarnya tidak ada alasan kalau untuk menjadi calon wakil presiden, dari mana rumusannya beliau menjadi wakil presiden, siapa yang menjadi presidennya, pertanyaannya gitu.

Kita tanyakan dulu (apakah) bisa secara equality-nya sama dengan Pak Prabowo.

Kan kami sama-sama melihat calon presiden yang didaulat partai lain. Kalau mau bicara secara personality-nya, lalu Pak Prabowo mau disandingkan sebagai wakil presiden.

Dia itu ketua umum partai politik, dewan pembina partai. Apa lagi mau bicara pengalaman, dari militer itu luar biasa punya prestasi bukan hanya nasional, mungkin tingkat internasional.

Sekarang posisinya sebagai Menteri Pertahanan.

Apakah pantas, dari senioritas dengan pengalaman yang begitu bagus (jadi wapres)? Saya pikir memang sudah saatnya beliau levelnya bukan untuk wakil presiden.

No excuse, nomor satu harus menjadi Presiden.

Karena kita juga berkaca pada diri kita sendiri juga. Kalau kita tidak berkaca, mungkin kita legowo jadi cawapres. Tetapi sejauh ini kita menganggap partai kita kuat kok.

Kita pemenang juga dari tiga besar. Kemudian dari sosok Pak Prabowo apa yang diragukan lagi.

Dan sekarang terakhir ini, para Menteri mengakui bahwa Prabowo selama menjabat sebagai Menteri Pertahanan menyelamatkan aset pemerintah yang rawan terkorupsi sebesar Rp 51 triliun. Pak Prabowo ini nasionalismenya luar biasa.

Pak Prabowo gagal di dua Pemilu lalu. Hal apa yang bisa jadi diambil dari pengalaman ini?

Kita learn from history, belajar dari pengalaman. Pak Prabowo seorang militer. Beliau diajarkan untuk membangun bangsa, jangan pernah menyerah.

Jiwa patriotik beliau diajarkan jangan pernah menyerah demi keutuhan dan membangun bangsa Republik Indonesia yang lebih besar.

Jadi tidak ada kata menyerah sebelum cita-cita itu tercapai, karena beliau itu punya niat yang baik tulus.

Oleh karenanya tahun 2024 Gerindra punya Golden Moment untuk memenangkan Prabowo.

Apa itu golden momentnya?

Pak Prabowo saat ini sudah bergabung dengan pemerintah sekarang, kemudian kita melihat elektabilitasnya partai Gerinda sekarang ini lumayan bagus, hanya naik turun antara PDIP dengan Gerindra.

Dan kita melihat potensial Pak Prabowo ini dari segi elektabilitasnya sudah tak meragukan lagi.

Saya pikir Pak Presiden (Jokowi) sudah berkali-kali memberikan signal yang baik kepada partai Gerindra. kepada pak Prabowo untuk melanjutkan tongkat estafet ini.

Banyak pendukung pak Prabowo seperti patah hati ketika melihat Prabowo menjadi menterinya Pak Jokowi. Apakah ini juga menjadi pemikiran Gerindra?

Memang pada saat Pak Prabowo memutuskan untuk bergabung dengan pemerintah, tidak ada di muka bumi ini yang telah melakukan sebuah proses kontestasi politik, tiba-tiba bergabung dengan satu kekuatan penuh.

Tidak ada di muka bumi ini, satu-satunya, hanya ada di Indonesia. Itu banyak pertanyaan dilontarkan kepada partai Gerinda, kepada Pak Prabowo.

Pak Prabowo sebelum memutuskan untuk bergabung ke pemerintah, kader-kader yang ada di seluruh Indonesia melalui Dewan pimpinan cabang dewan pimpinan daerah diminta datang ke Jakarta diminta berikan pandangan-pandangan

Ketika Pak Jokowi ini menyampaikan niatna kepada Pak Prabowo, ternyata niatnya sama, yaitu membangun bangsa yang besar.

Visi misinya itu kena dengan pak Prabowo. Sehingga kepentingan, ego, ditampik oleh beliau. Karena niat kita bersama-sama.

Tidak menjadi Presiden sekalipun, ditawari jadi Menhan, beliau lebih leluasa berbuat banyak untuk bangsa ini.

Akhirnya beliau meminta restu kepada kita semua, dan kita Aminkan.

Banyak pandangan-pangan yang diberikan kepada kita, tetapi keputusan pak Prabowo itu adalah yang paling benar.

Jangan mengedepankan kepentingan pribadi dibanding kepentingan bangsa indonesia.

Bagaimana dengan tanggapan pemilih di luar Gerindra?

Dari awal ketika kami balik ke daerah, pertanyaan itu muncul. Kita berikan pemahan. Akhirnya masyarakat bisa memahami.

Kita bisa bayangkan, kalau Prabowo masih defense, di luar barisan pemeritah.

Ini kan kekuatan penuh, hanya selisih berapa persan saja antara pemilih pak Kokowi dan pak Prabowo.

Kalau ini tidak menyatu, kita bisa bayangkan provokator yang mengobrak-abrik bangsa ini kan luar biasa. Dan dengan bersatunya kita ini, kan adem.

Ternyata keputusan Pak Prabowo itu keputusan yang paling baik dan benar untuk bangsa ini. (aka/Bagian 1/Bersambung)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved