Wawancara Eksklusif

Sabaruddin Panrecalle Beber Kesiapan Balikpapan Hadapi Hadirmya IKN Nusantara, Macetnya Sudah Terasa

Kota Balikpapan sebagai pintu gerbang, dinilai Wakil Ketua DPC Partai Gerindra Balikpapan, Sabaruddin Panrecalle, masih belum siap menyambut IKN.

Penulis: Adhinata Kusuma | Editor: Adhinata Kusuma
TANGKAPAN LAYAR YOUTUBE TRIBUN KALTIM OFFICIAL
TALKSHOW - Sabaruddin Panrecalle berbicara mengenai latar belakang Prabowo diusung sebagai Capres di Pemilu 2024 dalam talkshow Tribun Kaltim Mata Lokal Memilih, Selasa 16 Mei 2023. 

TRIBUNKALTIM.CO - Hadirnya Ibukota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur juga menjadi perhatian Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra).

Kota Balikpapan sebagai pintu gerbang, dinilai Wakil Ketua DPC Partai Gerindra Balikpapan, Sabaruddin Panrecalle, masih belum siap menyambut IKN.

Sabaruddin melihat beberapa hal yang membuat Kota Balikpapan belum siap terkait hadirnya IKN.

"Targetnya Presiden kita, tahun 2024, di Agustus itu akan dilakukan perpindahan dan upacara di IKN. Kita tinggal menghitung hari. Pertanyaan kita, sudah siapkah kota Balikpapan?" kata Sabaruddin Panrecalle, dalam talkshow Tribun Kaltim, Mata Lokal Memilih, Selasa 16 Mei 2023.

Bagaimana Gerindra Balikpapan memandang persoalan di Kota Balikpapan, berikut petikan bincang-bincang eksklusifnya dalam tema "Jalur Sutra Prabowo".

Dua Pemilu sebelumnya Pak Prabowo kalah, bagaimana cara Gerindra membalikkan ini pada 2024 nanti, terutama di Kaltim?

Ini adalah challenge berat buat teman-teman khususnya di Kalimantan Timur. Ada 10 kabupaten kota yang sudah memang Gerindra memenangkan.

Salah satunya di Kota Samarinda, sekarang dibuktikan walikotanya adalah kader Gerindra.

Baca juga: Partai Gerindra Balikpapan Beber Alasan Prabowo Harus jadi Capres, Sabaruddin Panrecalle: No Excuse

Begitu juga dengan daerah lain, ada beberapa kabupaten kota yang Gerindra memenangkan kontestasi Pilkada.

Target kita di Kaltim ini Insyaallah, karena memang kita masuk di tiga besar, dibuktikan dengan di parlemen bahwa kader Gerindra ini menduduki wakil ketua di DPRD.

Dan kapasitas kita sebagai wakil di dewan, mampu menunjukkan integritas kepada publik, pendekatan kita kepada masyarakat, dan hasil survei yang kita dapatkan sangat menjanjikan dan sangat memuaskan. Tetapi kami tidak jumawa.

Kita selalu berbuat mendekati masyarakat. Polanya ya semuanya instrumen yang sekarang ini kita lakukan, baik itu melalui media-media sosial, melalui branding-branding yang lain ini sudah dilakukan oleh teman-teman.

Apakah strateginya diubah dibanding 2014 dan 2019?

Strategi itu yang sudah baik kita pertahankan, memang selalu ada inovasi karena memang tidak bisa monoton.

Karena perkembangan zaman ini, bukan hitungan tahun, bukan hitungan bulan tetapi hitungan hari saja ini sudah berubah paradigma.

Oleh karena itu ada hal-hal yang yang sudah baik kita pertahankan, kita upgrade lagi tentang sosialisasi kita, pendekatan diri kita kepada masyarakat.

Soal pemilu legislatif, targetnya berapa?

Pada saat kita melakukan pertemuan tingkat dewan cabang kabupaten kota, DPD menargetkan Gerindra menang di Kaltim, menduduki posisi ketua dewan.

Karena sekarang ini 70 persen kader kita ini adalah menduduki sebagai pimpinan menjadi wakil ketua. Tinggal 30 % saja ini kita upgrade kembali menjadi pimpinan.

Dengan mencapreskan Prabowo yakin bisa mendongkrak suara?

Exactly yes. Karena magnetnya pak Prabowo ini tidak bisa dipungkiri. Dan elektabilitasnya bagus.

Cara pendekatannya beliau kepada partai politik, kemudian kaderisasi mindsetnya berubah.

Di mana sih lumbung suara Gerindra di Kaltim?

Lumbung suara ini kan indikatornya jelas. Ketika mengatakan lumbung suaranya itu di X ternyata hasil pemilihan di sana hanya jadi anggota di DPRD, itu bukan lumbung suara.

Sekarang ini kita buktikan dan realistis saja, bahwa 10 kabupaten kota itu hampir semua ada lumbung suara. Karena dibuktikan di sana, pimpinannya itu adalah dari Gerindra.

Di Balikpapan dibuktikan ada 6 kursi. Di Samarinda dibuktikan juga pimpinannya adalah kader Gerindra.

Ini potensi semua, begitu juga di daerah lain ini adalah potensi lumbung suara yang patut diperhitungkan.

Secara umum isu lokal apa yang kemudian dijual?

Pak Pabowo sudah mewanti-wanti kepada kader, lakukan yang terbaik untuk masyarakat.

Kita berbuat, kalau di skup legislatif, kita sudah menjalankan tugas kita sebagai amanah rakyat.

Karena kepala daerah berbeda dengan DPRD, kalau kepala daerah itu memiliki visi misi.

Visi misi itu akan dituangkan dalam RJPMD dalam 5 tahun. Kalau anggota tidak punya visi misi, tinggal menjalankan tiga fungsi kontrol, legislasi, dan anggaran. Ini yang kita harus perjuangkan.

Sebagai fungsi kontrol kita menyampaikan kepada pemerintah, infrastruktur yang belum memadahi di kota Balikpapan harus dibenahi dan dikontrol dengan baik.

Di legislasi, aturan yang tidak menguntungkan kepada publik, kita harus menyampaikan kepada pemerintah, ini harus pro kepada masyarakat.

Nah di fungsi anggaran, ketika pemerintah mengajukan sebuah usulan yang tidak pro kepada rakyat, partai Gerindra pasti akan menolak itu. Kita juga mengusulkan bahwa kepentingan publik harus diutamakan.

Pertama aspek pendidikan. Kita utamakan pendidikan itu. Karena dari fenomena-fenomena setiap tahun ini, sekolah yang mau sekolah rombelnya kurang terus.

Sehingga kita dukung, melalui kekuatan anggaran itu, pemerintah harus dianggarkan ruang belajar baru.

Kemudian dari aspek kesehatan, ada beberapa rumah sakit yang belum tersedia dengan baik pelayanannya.

Kita dorong itu kepada pemerintah, kalau dikatakan pemerintah tidak punya dana untuk itu, demi kepentingan umat demi kepentingan orang banyak demi kepentingan kesehatan wajib hukumnya dianggarkan.

Begitu juga dengan infrastruktur yang tidak memadai dan sebagainya, banjir di mana-mana kita lihat bukan apa namanya berkurang tetapi kita melihat sekarang hujan sedikit saja sudah banjir.

Ya harus ada target yang disampaikan oleh pemerintah dan target ini harus tercapai.

Dan sekarang ini belum siap kita menghadapi calon ibukota negara. Seharusnya pemerintah kota ini ada memang perencanaan yang matang. Balikpapan adalah sebagai berandanya.


Kalau kita tidak mempersiapkan dengan matang, jangankan untuk penambahan penduduk menjadi 3 juta penduduk yang ekspansi ke Balikpapan, sekarang saja sudah terasa macetnya.

Harusnya kita mempunyai blue print untuk transportasi.

Sampai sekarang kami enggak pernah dengar juga itu bagaimana penataan kota ini, bagaimana perencanaannya bagaimana transportasinya. Seharusnya itu diekspos ke publik.

Targetnya Presiden kita, tahun 2024, di Agustus itu akan dilakukan perpindahan dan upacara di IKN. Kita tinggal menghitung hari. Pertanyaan kita, sudah siapkah kota Balikpapan?

Secara pribadi bagaimana melihat ini?

Kami belum siap.

Nah apa yang dijanjikan Gerindra jika nanti menguasai legislatif dan mungkin juga ke eksekutif?

Kita berawal dengan melihat perolehan suara dulu. Kita meyakinkan kepada publik bahwa Gerindra itu benar-benar atensi dan peduli kepada masyarakat.

Infrastruktur, pendidikan kesehatan, wajib terpenuhi di Balikpapan.

Polanya bagaimana? Makanya itu ada istilah menata good government dan good governance.

Bagaimana menata kota yang baik secara otomatis menjadi baik. Kalau penataan kota tidak baik bagaimana dikatakan baik.

Dan ini kita harus memahami dulu manajemen penataan kota, harus mendalami.

Analoginya begini, kalau kita tanam padi, pasti tumbuh ilalang. Mustahil kalau kita tanam ilalang, padi akan tumbuh.

Kalau kita ciptakan pemerintahan yang baik, belum tentu penataannya baik. Tapi kalau penataannya baik, kota itu akan baik. (aka/Bagian 2/Selesai)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved