Idul Adha 2023

Keistimewaan Berkurban Sapi atau Kambing saat Hari Raya Idul Adha Menurut Ustaz Abdul Somad

Keistimewaan Berkurban Sapi atau Kambing saat Hari Raya Idul Adha Menurut Ustaz Abdul Somad

Editor: Nur Pratama
TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO
Pemotongan hewan kurban dengan menggunakan alat perebah sapi di Musala Al Hidayah RT 35 Wonorejo, Kampung Timur, Balikpapan. 

TRIBUNKALTIM.CO - Tidak  lama lagi umat muslim merayakan Hari Raya Idul Adha 1444 H

Ummat muslim yang mampu disunnahkan menyembelih hewan kurban. Ustaz Abdul Somad menjelaskan keistimewaan orang yang berkurban.

Hari Raya Idul Adha atau Hari Raya Haji disebut pula Hari Raya Kurban, itulah sebabnya umat islam dianjurkan berkurban.

Hari Raya Idul Adha dirayakan pada 10 Dzulhijah setiap tahunnya dalam sistem kalender Islam.

Apa keistimewaan orang yang berkurban?

Baca juga: Benarkah Orang yang Berkurban Saat Idul Adha Tidak Boleh Memotong Rambut dan Kuku? Ini Penjelasannya

Ustadz Abdul Somad menjelaskan hewan kurban nanti akan datang pada hari kiamat dengan tanduknya, bulunya, dan kukunya.

"Kenapa tidak disebut daging dan tulang, justru disebut tanduk, kuku, dan bulu? Karena tanduk, kuku, dan bulu adalah sampah yang dibuang, yang dibuang saja nanti akan datang bersaksi bahwa kau sudah beribadah apalagi dagingnya, tulangnya lemaknya, kulitnya maka semuanya kan bersaksi bahwa engkau sudah beribadah, patuh, tunduk kepada Allah," jelas Ustadz Abdul Somad dari kanal youtube semuthitamTV.

Maka keistimewaan orang yang berkurban adalah hewan kurban meliputi seluruh anggota tubuh dan organnya akan bersaksi atas ibadah yang dilakukan di akhirat kelak.

Nabi Muhammad SAW menuntun umatnya agar memilih hewan kurban yang cukup umur, jenis kambing kampung berumur tiga tahun, kambing domba berumur dua tahun, sedangkan unta masuk tahun kelima.

"Jangan berikan binatang cacat, matanya buta, hubungannya jika mata buta tidak dapat melihat rumput yang bagus maka dagingnya tidak gemuk, tidak, enak, dan tidak berkualitas," terangnya.

Kemudian dianjurkan bagi yang berkurban memakan sebagian daging kurbannya, yang paling afdhol dimakan adalah hatinya.

Ia menambahkan, itulah yang makanan pertama yang afdhol dimakan di tanggal 10 Dzulhijah.

Namun, makan tersebut dilakukan setelah selesai shalat Idul Adha. Inilah perbedaan Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha, dimana ketika ingin shalat Idul Fitri disunnahkan makan terlebih dahulu.

Sedangkan Hari Raya Idul Adha, selepas subuh disunnahkan tak makan, pergi ke mesjid shalat ied, selepas shalat pulang dan menyembelih hewan kurban, makanan pertama yang dimakan adalah hati hewan kurban tersebut.

Setelah mengambil bagian hati dan menyantapnya, sisa daging lainnya dibagikan ke penduduk sekitar terutama yang fakir miskin dan kaum dhuafa.

Sunnah-sunnah lainnya berdasarkan ajaran Nabi Muhammad SAW, bagi yang ingin berkurban dilarang untuk mencukur bulu atau rambut yang ada di badan dan menggunting kuku.

Larangan tersebut berlaku pada 1- 10 Zulhijah dan dihukumi sunnah atau tidak wajib.

"Hal tersebut bertujuan semacam terapi yang diajarkan Nabi Muhammad SAW, dari tanggal 1-0 Zulhijah semua rambut dan kuku panjang, pada pagi harinya tanggal 10 semua dicukur dan digunting, maka akan memunculkan semangat baru," paparnya.

Menyembelih sendiri hukumnya sunnah, kalaupun diwakilkan kepada orang lain misalnya panitia kurbannya hukumnya sah.

Memakan sedikit daging kurban sunnah, sedangkan tak bisa memakan karena alergi atau penyakit tertentu tetap sah, lalu bagikan ke orang yang membutuhkan di sekitar tempat tinggal.

"Maka orang Islam mesti kaya, bagaimana umat muslim bisa berkurban harga sapi Rp 2,5 juta per ekor. Jadi orang Islam bekerja itu tujuannya supaya bisa berkurban, lawan hawa nafsu supaya tidak muncul sifat kikir dan pelit," tukasnya.

 

keutamaan berkurban di Hari Raya Idul Adha adalah sebagai berikut:

1. Amalan yang Disukai Allah Swt

Berkurban di Hari Raya Idul Adha adalah salah satu amalan yang paling disukai Allah SWT sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh al-Tarmidzi, Rasulullah SAW bersabda yang artinya:

"Aisyah menuturkan dari Rasulullah Shallallâhu Alaihi Wasallam bahwa beliau bersabda: Tidak ada suatu amalan yang dikerjakan anak Adam (manusia) pada hari raya Idul Adha yang lebih dicintai oleh Allah dari menyembelih hewan. Karena hewan itu akan datang pada hari kiamat dengan tanduk-tanduknya, bulu-bulunya, dan kuku-kuku kakinya. Darah hewan itu akan sampai di sisi Allah sebelum menetes ke tanah. Karenanya, lapangkanlah jiwamu untuk melakukannya," (Hadits Hasan, riwayat al-Tirmidzi: 1413 dan Ibn Majah: 3117)

2. Mengikuti Sunnah Nabi

Dalam hadis riwayat Aisyah. Rasulullah bersabda:

من ذَبَحَ قَبلَ الصَّلاةِ فَإِنَّمَا يَذْبَحْ لنفْسِهِ، وَ مَنْ ذَبَحَ بَعْدَ الصَّلاةِ فَقَدْ ثم نسكه و أصاب سنة المسلمين
(رواه البخاري ومسلم)

Artinya: "Barang siapa yang menyembelih (hewan kurban) sebelum shalat Idul Adha, maka sesungguhnya ia menyembelih untuk dirinya sendiri (dalam riwayat yang lain, maka hendaklah ia mengulanginya). Dan barang siapa yang me- nyembelihnya setelah shalat Idul Adha, maka telah sempurnalah ibadahnya. dan perbuatannya itu telah sesuai dengan sunnah kaum muslimin." (HR. Al- Bukhari dan Muslim)

3. Nabi Muhammad SAW Berkurban

“Nabi Muhammad SAW berkurban dengan dua kambing gemuk dan bertanduk. Saya melihat Nabi Saw. meletakkan kedua kakinya di atas pundak kambing tersebut, kemudian Nabi Saw. membaca basmalah, takbir dan menyembelih dengan tangannya sendiri.” (HR Bukhari)

4. Ancaman bagi Umat Muslim yang tidak mau berkurban, Padahal Mampu

“Barangsiapa mendapatkan kelapangan tetapi tidak berkurban, maka janganlah dia mendekati tempat salat kami.” (HR. Imam Ahmad dan Ibnu Majah)

Selain hadist, terdapat dalil keutamaan berkurban lainnya dari Al Qur'an.

1. Mendekatkan diri pada Allah

فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْۗ

“Maka laksanakanlah sholat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah (sebagai ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah).” (QS. Al-Kautsar: 2)

2. Bentuk taqwa kepada Allah

وَلِكُلِّ أُمَّةٍ جَعَلْنَا مَنسَكًا لِّيَذْكُرُوا۟ ٱسْمَ ٱللَّهِ عَلَىٰ مَا رَزَقَهُم مِّنۢ بَهِيمَةِ ٱلْأَنْعَٰمِ ۗ فَإِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌ وَٰحِدٌ فَلَهُۥٓ أَسْلِمُوا۟ ۗ وَبَشِّرِ ٱلْمُخْبِتِينَ

“Dan bagi tiap-tiap umat telah kami syariatkan penyembelihan (qurban) supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzekikan Allah kepada mereka, maka Tuhanmu ialah Tuhan yang Maha Esa, karena itu berserahdirilah kamu kepada-Nya, dan berilah kabar gembira pada orang-orang yang tunduk (patuh) pada Allah.” (QS: Al-Hajj: 34)

 

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Hadist Keutamaan Berkurban Idul Adha 10 Dzulhijjah, 

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Pahala Luar Biasa Berkurban Hewan Idul Adha, Ustaz Abdul Somad Jelaskan Manfaat Dunia Akhirat, 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved