Liga Italia

Melihat Peluang Jadi Striker Utama, Folarin Balogun Condong Pilih AC Milan daripada Inter Milan

Rivalitas antara AC Milan dan Inter Milan diprediksi kembali memanas, keduanya terlibat perburuan striker Arsenal, Folarin Balogun.

FRANCOIS NASCIMBENI / AFP
BURSA TRANSFER. Folarin Balogun dikaitkan dengan AC Milan dan Inter Milan. (FRANCOIS NASCIMBENI / AFP) 

TRIBUNKALTIM.CO - Rivalitas antara AC Milan dan Inter Milan diprediksi kembali memanas, keduanya terlibat perburuan striker Arsenal, Folarin Balogun.

Baik AC Milan dan Inter Milan sama-sama memiliki peluang untuk memboyong Folarin Balogun, mengingat sang pemain tidak ingin hanya menjadi ban serep di Arsenal.

Peluang Folarin Balogun menjadi striker utama tergolong besar jika bergabung dengan AC Milan, pasalnya ia hanya akan bersaing dengan Olivier Giroud.

Sedangkan di Inter Milan, Folarin Balogun bakal lebih banyak pesaing untuk memperoleh tempat utama, di mana ada Edin Dzeko, Romelu Lukaku, maupun Lautaro Martinez.

Folarin Balogun sendiri telah menunjukkan keinginannya untuk meninggalkan Arsenal pada jendela transfer musim panas mendatang.

Seperti yang telah dilaporkan di Inggris oleh The Daily Mail, Balogun siap untuk meninggalkan Arsenal untuk terus menjadi striker pilihan pertama di tempat lain.

Dia telah menghabiskan musim lalu sebagai pemain pinjaman di Stade Reims di Ligue 1.

Di mana dia menjadi pemain utama dan mencetak 22 gol.

Baca juga: Pemecatan Paolo Maldini Undang Reaksi Pemain AC Milan, Mike Maignan Bikin Milanisti Panik

Dia sekarang kembali ke Arsenal dan dengan adanya Gabriel Jesus dan Eddie Nketiah di klub, pemain berusia 21 tahun itu terbuka untuk pindah.

Balogun baru-baru ini mengambil keputusan untuk mewakili Amerika Serikat di tingkat internasional daripada Inggris, yang semakin menunjukkan keinginannya untuk bermain sepak bola secara reguler.

Dia memiliki dua tahun tersisa dalam kontraknya di Arsenal dan klub dikatakan enggan untuk menjualnya.

Ilkay Gundogan Bicara Soal AC Milan dan Inter Milan

Di tengah rumor ketertarikan AC Milan dengan kapten Manchester City, Ilkay Gundogan mendadak angkat bicara mengenai hubungannya dengan Milan.

Berbicara dalam sebuah wawancara dengan Sky Sport, gelandang asal Jerman ini menjelaskan bahwa ia memiliki keterikatan dengan kota Milan karena keluarga dekatnya.

Pertanyataanya tersebut lantas membuat fans AC Milan semakin berbunga-bunga, menganggap itu adalah sinyal positif dari Ilkay Gundogan.

Mengingat Gundogan akan berstatus bebas transfer pada akhir musim ini, AC Milan adalah salah satu dari sekian banyak tim yang dikaitkan dengan kepindahannya.

Baca juga: Kapten Man City Ungkap Kedekatannya dengan Italia, Ilkay Gundogan Bikin Fans AC Milan Berbunga-bunga

Dia telah menjadi pemain bintang bagi Manchester City.

Dua golnya ke gawang Manchester United, membantu Manchester City memenangkan Piala FA.

Meskipun kualitasnya tidak diragukan lagi, Manchester City dan sang pemain masih belum mencapai kesepakatan mengenai masa depannya.

Sementara itu, City akan menghadapi Inter Milan di final Liga Champions di Istanbul, Turki.

Berbicara tentang pertandingan tersebut, dia menunjukkan bahwa dia telah kalah dalam dua final Liga Champions sebelumnya.

"Saya sangat terikat dengan Italia dan Milan, dokter anak saya orang Italia dan seorang pendukung Inter, saya sudah berbicara dengannya.

Anak saya lahir di sana, istri saya tinggal di sana selama beberapa tahun.

Saya juga suka pergi ke sana untuk berlibur, meskipun tahun ini akan tergantung pada bagaimana hasil final nanti," ujar Gundogan.

Baca juga: Kapten Man City Ungkap Kedekatannya dengan Italia, Ilkay Gundogan Bikin Fans AC Milan Berbunga-bunga

"Saya telah kalah dalam dua final Liga Champions yang pernah saya mainkan, jadi saya kira semua orang bisa memahami betapa besar keinginan saya untuk memenangkan trofi ini.

Saya sudah berusia 32 tahun dan saya rasa saya tidak akan mendapatkan kesempatan seperti ini lagi.

Kami memiliki kepercayaan diri, namun kami juga tahu bahwa mengalahkan Inter akan sangat sulit," pungkasnya.

Kebijakan Transfer Baru AC Milan

Kebijakan transfer di AC Milan dipastikan akan alami perubahan setelah Paolo Maldini tak lagi menempati posisi sebagai Direktur Teknik.

Seperti yang dilaporkan oleh La Gazzetta dello Sport (via MilanNews), beberapa kesepakatan dan target yang telah diidentifikasi oleh Paolo Maldini dan Ricky Massara sekarang akan dihapus dari daftar transfer AC Milan.

Marko Arnautovic dari Bologna tidak akan datang, sementara Domenico Berardi dari Sassuolo juga diperkirakan tidak akan menjadi pemain yang diincar oleh AC Milan.

Sebaliknya, klub akan mencari pemain yang memiliki kontrak yang akan berakhir pada tahun 2024, dan juga pemain yang berstatus bebas transfer.

Baca juga: Asal Muasal Perpecahan di Internal AC Milan, Maldini Datangkan De Ketelaere daripada Dybala

Di antara para pemain yang sedang diamati adalah Marcus Thuram, striker berusia 25 tahun yang akan meninggalkan Borussia Mönchengladbach dengan status bebas transfer, serta pemain sayap berusia 23 tahun, Reiss Nelson, yang kontraknya di Arsenal akan berakhir.

Evan N'Dicka juga disebut-sebut sebagai target potensial, meskipun bek tengah - yang kontraknya dengan Eintracht Frankfurt akan berakhir pada akhir bulan ini - tampaknya tinggal selangkah lagi untuk bergabung dengan AS Roma.

Di sisi lain, kebangkitan AC Milan di musim depan dipastikan akan menemui kendala setelah Paolo Maldini dan Ricky Massara meninggalkan Rossoneri.

Ketegangan antara Paolo Maldini dengan bos AC Milan, Gerry Cardinale, membuat internal Rossoneri memanas.

Kini, sejumlah rencana Paolo Maldini untuk mendatangkan pemain berkualitas ke AC Milan, dipastikan akan terhenti.

Menurut MilanNews, pertemuan dengan Gerry Cardinale berlangsung selama beberapa menit dan Maldini diberitahu tentang keinginan pemilik klub untuk tidak melanjutkannya sebagai direktur teknik.

Pertemuan yang singkat dan tenang, di mana Cardinale menegaskan kembali rasa hormatnya kepada Maldini.

Namun, tidak ada waktu untuk memulai diskusi mengenai isu-isu lain, baik di masa lalu maupun saat ini.

Baca juga: Puncak Konflik Petinggi AC Milan, Dilatarbelakangi Perebutan Kekuasaan, Berujung Pemecatan Maldini

Daniele Longo juga mengonfirmasi laporan ini.

Diskusi semacam itu tidak akan mengubah pikiran Cardinale maupun situasi.

Hal ini menunjukkan betapa sulitnya hubungan antara Direktur Teknik dan pemilik asal Amerika.

Pandangan antara kedua belah pihak terlalu jauh berbeda.

Maldini meminta lebih banyak investasi, sementara para pemilik - yang dalam hal apa pun mengizinkan pengeluaran dalam batas-batas kemampuan ekonomi AC Milan - tidak pernah melunakkan pendirian mereka.

Ricky Massara juga akan pergi bersama Maldini, yang memilihnya pada musim panas 2019 sebagai tangan kanan setelah perpisahan dengan Leonardo, membentuk tiga serangkai dengan Zvonimir Boban.

Stefano Pioli, di sisi lain, tidak pernah dipertanyakan.

Meruncingnya hubungan Poalo Maldin dengan petinggi AC Milan, memuncak setelah laga terakahir Rossoneri kontra Verona.

Baca juga: Manajeman Baru AC Milan Rombak Target Transfer Paolo Maldini, Berardi Hingga Arnautovic Dicoret

AC Milan menutup musim kompetisi teratas Liga Italia, Serie A, musim 2022-2023 dengan kemenangan kandang atas Hellas Verona, Minggu (4/6/2023) malam waktu setempat.

Partai kandang kontra Verona tersebut juga menjadi momen perpisahan striker gaek I Rossoneri, Zlatan Ibrahimovic.

Ibrahimovic yang kontraknya di AC Milan habis akhir musim ini memutukan pensiun dari sepak bola.

"Sudah waktunya untuk mengucapkan selamat tinggal pada sepak bola, tetapi tidak untuk Anda."

"Ini terlalu sulit, terlalu banyak emosi. Forza Milan dan selamat tinggal," kata Ibra dalam pidatonya usai laga AC Milan vs Verona.

Sehari setelah laga penutup musim kontra Verona, Paolo Maldini selaku direktur teknik dan Frederic "Ricky" Massara (direktur olahraga) melakukan pertemuan dengan pemilik AC Milan, Gerry Cardinale.

Calciomercato melaporkan, pertemuan tiga sosok petinggi AC Milan tersebut untuk membahas langkah dan prioritas klub pada bursa transfer mendatang.

Pertemuan dilakukan di sebuah hotel di tengah kota AC Milan.

Baca juga: Puncak Konflik Petinggi AC Milan, Dilatarbelakangi Perebutan Kekuasaan, Berujung Pemecatan Maldini

Maldini, Massara dan Cardinale membahas bagaimana strategi transfer klub dengan dana yang ada.

Calciomercato menyebut, AC Milan akan menginvestasikan dana sebesar 50 juta euro pada periode transfer Juli-Agustus untuk memenuhi kebutuhan pemain baru di beberapa posisi.

Akan tetapi, pertemuan itu tak berjalan baik.

Tensi tinggi terjadi antara Maldini dan Cardinale yang berbeda visi soal perkembangan tim.

Maldini disebut frustrasi dengan kurangnya pemain yang tersedia di bursa transfer dan mendesak Cardinale selaku pemilik klub untuk berinvestasi lebih banyak.

Pertemuan itu tampaknya menemui jalan buntu.

Maldini dan Massara sempat dilaporkan mengundurkan diri dari AC Milan.

Akan tetapi, Calciomercato mengonfirmasi bahwa Maldini dan Massara yang merupakan tangan kanannya dipecat oleh Cardinale.

Baca juga: 34 Pemain AC Milan Merupakan Buah Kemahiran Maldini di Jendela Transfer, Kini Sang Legenda Dipecat

Sementara itu, Tuttomercatoweb menyebut kisruh di jajaran petinggi AC Milan merupakan bagian dari perebutan kekuasaan dengan CEO Giorgio Furlani.

Furlani diklaim sebagai sosok yang mengambil peran lebih besar dalam tahap akhir perpanjangan kontrak Rafael Leao.

Di lain sisi, kepergian Paolo Maldini dan Ricky Massara merupakan kehilangan bagi AC Milan.

Sebab, dua orang tersebut menjadi sosok penting di balik transfer cerdas I Rossoneri.

Dengan didampingi Massara, Maldini berhasil mendatangkan pemain-pemain berkualitas dengan dana belanja minim seperti Theo Hernandez, Rafael Leao, Olivier Giroud, dan Mike Maignan.

Nama-nama tersebut menjadi pilar AC Milan saat meraih scudetto Serie A musim lalu. (*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved