Pilpres 2024

Memanas! Bila AHY Cawapres Anies Baswedan Tak Terwujud, Partai Demokrat Diyakini Pindah Koalisi

Inilah prediksi langkah yang akan diambil Partai Demokrat bila desakan Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY Cawapres Anies Baswedan tak terwujud.

|
Editor: Doan Pardede
Tribunnews/JEPRIMA
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat menggelar konferensi pers terkait penetapan tersangka Gubernur Papua Lukas Enembe di DPP Partai Demokrat, Wisma Proklamasi, Jakarta Pusat, Kamis (29/9/2022). Inilah prediksi langkah yang akan diambil Partai Demokrat bila desakan Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY Cawapres Anies Baswedan tak terwujud. 

TRIBUNKALTIM.CO -  Inilah prediksi langkah yang akan diambil Partai Demokrat bila desakan Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY Cawapres Anies Baswedan tak terwujud.

Andai AHY Cawapres Anies Baswedan tak terwujud, Partai Demokrat akan mengambil ancang-ancang hengkang dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan.

Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama, Ari Junaedi menilai, desakan Partai Demokrat mengenai percepatan pengumuman bakal calon wakil presiden (cawapres) pendamping Anies Baswedan bermuatan politis.

“Langkah Demokrat ini sebagai escape plan andai saja Anies memilih sosok lain selain AHY sebagai bakal cawapres, maka Demokrat bisa saja cabut dari Koalisi Perubahan untuk mencari tempat hinggap yang lain, yang tentu saja lebih berprospek untuk AHY,” kata Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama, Ari Junaedi, kepada Kompas.com, Jumat (9/6/2023).

Baca juga: Survei Cawapres 2024 Terbaru: Erick Thohir, Ridwan Kamil dan Mahfud MD Masuk Papan Atas, Posisi AHY?

Seandainya deklarasi cawapres dilakukan dalam waktu dekat dan bukan AHY yang dipilih, maka Demokrat masih punya cukup waktu mencari koalisi baru untuk berlabuh, yang dinilai lebih menguntungkan ketimbang Koalisi Perubahan.

Menurut Ari, Demokrat punya kalkulasi politik dan hitung-hitungan, apakah tetap bertahan di poros Koalisi Perubahan, atau bermanuver di tengah terus merosotnya elektabilitas Anies.

“Ibarat di perdagangan saham, Demokrat harus mengambil langkah cepat, apakah akan melepas saham di tengah harga saham yang semakin merosot, ataukah tetap bertahan memiliki saham walau nantinya berpotensi mendatangkan kerugian,” ujar dosen Universitas Indonesia itu.

Demokrat pun dinilai mengada-ada atas argumen merosotnya elektabilitas Anies disebabkan karena bakal cawapres yang tak kunjung diumumkan.

Sebab, dua bakal capres lain yang elektabilitasnya mengungguli Anies, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto, juga belum mengumumkan calon pendampingnya.

“Terlalu prematur jika ketiadaan nama bakal cawapres saat ini dianggap sebagai penyebab anjloknya elektabilitas Anies,” kata Ari. 

Seandainya Demokrat hengkang dari Koalisi Perubahan, lanjut Ari, partai berlambang bintang mercy itu bisa saja bergabung dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya yang digagas Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Anies Baswedan saat bersama dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pada Jumat (7/10/2022) siang. Pertemuan itu digelar di Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Demokrat, Menteng, Jakarta Pusat.
Anies Baswedan saat bersama dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pada Jumat (7/10/2022) siang di Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Demokrat, Menteng, Jakarta Pusat. Inilah prediksi langkah yang akan diambil Partai Demokrat bila desakan Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY Cawapres Anies Baswedan tak terwujud. (KOMPAS.com/MUHAMMAD NAUFAL)

Memang, jika bergabung dengan poros tersebut, belum tentu juga AHY dipilih jadi cawapres.

Namun, setidaknya, dengan elektabilitas yang besar, potensi kemenangan Prabowo jauh lebih tinggi ketimbang Anies.

Dengan demikian, keuntungan politik yang ditawarkan kubu Gerindra pun lebih menjanjikan.

“Demokrat paham betul, privilese politik yang demikian besar dari Demokrat diserahkan ke Koalisi Perubahan, tapi tanpa akomodasi politik yang jelas untuk AHY,” tutur Ari.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved