Pilpres 2024

Terbaru! Bursa Capres dan Cawapres 2024 Memanas, NasDem Minta Demokrat Jujur Soal Duet Anies - AHY

Bursa capres dan cawapres 2024 memanas, NasDem kini minta Demokrat jujur saja soal duet Anies Baswedan - AHY.

Editor: Doan Pardede
KOMPAS.com/MUHAMMAD NAUFAL
Anies Baswedan saat bersama dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pada Jumat (7/10/2022) siang. Pertemuan itu digelar di Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Demokrat, Menteng, Jakarta Pusat. Bursa capres dan cawapres 2024 memanas, NasDem kini minta Demokrat jujur saja soal duet Anies Baswedan - AHY. 

TRIBUNKALTIM.CO - Bursa capres dan cawapres 2024 memanas, NasDem kini minta Demokrat jujur saja soal duet Anies Baswedan - AHY.

Partai Demokrat diprediksi hengkang dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan seandainya ketua umum mereka, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), tak dipilih sebagai calon wakil presiden (cawapres) pendamping Anies Baswedan.

Selanjutnya, Demokrat dinilai berpeluang bergabung dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya yang digagas Partai Gerindra bersama Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk mengusung Prabowo Subianto.

“AHY dan Demokrat bisa saja bergabung dengan Gerindra untuk mendukung Prabowo,” kata Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama, Ari Junaedi, kepada Kompas.com, Jumat (9/6/2023).

Baca juga: Terbaru Survei Capres 2024: Prabowo Bisa Kalahkan Ganjar di Pilpres 2024 Jika Anies Gagal Nyapres

Memang, jika bergabung dengan poros Gerindra, belum tentu juga AHY dipilih jadi cawapres Prabowo.

Namun, setidaknya, dengan elektabilitas yang besar, potensi kemenangan Prabowo jauh lebih tinggi ketimbang Anies.

Dengan demikian, keuntungan politik yang ditawarkan kubu Gerindra lebih menjanjikan dibanding Koalisi Perubahan yang digagas Demokrat bersama Partai Nasdem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

“Kalaupun tidak jadi cawapres dari Prabowo, tentu bargain politik dari Gerindra akan jauh kebih baik dari Nasdem bagi yang sering menyepelekan Demokrat,” ujar Ari.

Ari pun menilai, desakan Demokrat terhadap Koalisi Perubahan untuk mempercepat deklarasi cawapres Anies bermuatan politis.

Upaya itu diduga sebagai ancang-ancang Demokrat hengkang dari koalisi seandainya Anies tak menunjuk AHY sebagai calon RI-2.

Jika deklarasi cawapres dilakukan dalam waktu dekat dan bukan AHY yang dipilih, maka Demokrat masih punya cukup waktu mencari koalisi baru untuk berlabuh, yang dinilai lebih menguntungkan ketimbang Koalisi Perubahan.

Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di DPP Partai Demokrat, Jakarta Pusat, Kamis (2/3/2023).
Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di DPP Partai Demokrat, Jakarta Pusat, Kamis (2/3/2023). Bursa capres dan cawapres 2024 memanas, NasDem kini minta Demokrat jujur saja soal duet Anies Baswedan - AHY. (Tribunnews/JEPRIMA)

Demokrat diyakini punya kalkulasi politik dan hitung-hitungan yang matang, apakah tetap bertahan di poros Koalisi Perubahan, atau bermanuver di tengah terus merosotnya elektabilitas Anies.

“Ibarat di perdagangan saham, Demokrat harus mengambil langkah cepat, apakah akan melepas saham di tengah harga saham yang semakin merosot, ataukah tetap bertahan memiliki saham walau nantinya berpotensi mendatangkan kerugian,” kata Ari.

Ari melanjutkan, Demokrat memang terkesan masih belum maksimal dalam mendukung Anies. Ketimbang Anies, partai bintang mercy itu dinilai masih lebih banyak “menjual” AHY.

Ini terbukti dari banyaknya baliho-baliho yang mempromosikan AHY di berbagai daerah ketimbang memasarkan Anies.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved