Pilpres 2024

Bocor! Hasil Survei Capres 2024 Internal PDIP, Ganjar Pranowo Melesat di Jawa Barat Plus Banten

Bocor, hasil survei Capres 2024 internal PDIP, Ganjar Pranowo melesat di Jawa Barat plus Banten.

Editor: Ikbal Nurkarim
Warta Kota/Alfian Firmansyah
Ganjar Pranowo hadir dalam pertemuan PDI Perjuangan (PDIP) dengan Partai Amanat Nasional (PAN) yang dilakukan di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (2/6/2023) - Bocor, hasil survei Capres 2024 internal PDIP, Ganjar Pranowo melesat di Jawa Barat plus Banten. 

TRIBUNKALTIM.CO - Bocor, hasil survei Capres 2024 internal PDIP, Ganjar Pranowo melesat di Jawa Barat plus Banten.

Survei internal PDI Perjuangan soal capres 2024 bocor.

Politisi senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Mayjen TNI (p) Tubagus Hasanuddin membocorkan hasil survei internal yang dilakukan partainya.

Survey internal ini selain mengenai tingkat elektabilitas parpol, tapi juga soal tingkat elektabilitas calon Presiden RI periode 2024-2029.

Baca juga: Hasil Survei Capres 2024: Jika Anies Tak Maju, Prabowo Unggul di 5 Teritori, Ganjar Menang di Jawa

Diketahui terdapat tiga capres 2024 yang sudah diusung, yakni Ganjar Pranowo dari PDIP dan PPP, Prabowo Subianto dari Gerindra, dan Anies Baswedan dari Partai Nasdem, Demokrat, dan PKS.

"Di Jabar, kami sudah survei. Ganjar melesat di Jawa Barat plus Banten, dan sekarang hampir sama. Dalam sebulan ke depan akan unggul," kata TB Hasanuddin di Sumedang, Sabtu (10/6/2023), dikutip dari Tribunpriangan.com

Merujuk hasil survei internal, TB Hasanuddin optimis Ganjar Pranowo akan diterima masyarakat dan menang sebagai Presiden RI periode 2024-2029.

"Saya tadi pagi baru ikut deklarasi Gapura Nusantara, yang terdiri atas hampir 1.000 orang purnawirawan, mulai dari kolonel, kombes, perwira tinggi bintang 4, Kasal, Kasau," ujarnya.

"Melihat antusias para senior, saya optimistis Ganjar akan diterima masyakarakat, jadi harapan untuk jadi presiden 2024-2029 dan seterusnya hingga 2034," ujar dia melanjutkan.

Baca juga: Wali Kota Cirebon Optimis Ganjar Pranowo Raup 75 Persen Suara di Kota Udang pada Pilpres 2024

Menanggapi soal cawapres Ganjar, Hasanuddin menyerahkannya kepada pimpinan partai koalisi.

"Kita akan loyal dan bekerja dengan baik," katanya. 

Baca juga: Terbaru Survei Capres 2024: Prabowo Bisa Kalahkan Ganjar di Pilpres 2024 Jika Anies Gagal Nyapres

Elektabilis Ganjar Unggul dari Prabowo

Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), melakukan serangkaian survei nasional lewat telepon yang diupdate terakhir pada 30 dan 31 Mei lalu.

Survei ini memetakan tingkat elektabilitas tiga bakal capres yang sudah ada saat ini.

Hasilnya, elektabilitas Ganjar Pranowo menjadi yang tertinggi dengan nilai 37,9 persen.

Lalu Prabowo Subianto sebesar 33,5 persen, dan Anies Baswedan mendapatkan elektabilitas sebesar 19,2 persen.

Direktur Riset SMRC Deni Irvani menyebut jarak 4 persen antara Ganjar dan Prabowo tak terlalu signifikan bahkan bisa dikatakan seimbang.

"Jarak sekitar empat persen, ini sangat penting disampaikan dan tidak signifikan karena margin of erornya 3.3 persen, jadi bisa dikatakan kedua bakal calon presiden ini seimbang," jelasnya.

Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), kembali melakukan serangkaian survei nasional, pada 30 dan 31 Mei lalu.

Survei ini memetakan tingkat elektabilitas tiga bakal capres yang sudah ada saat ini.

Menurut Survei SMRC, Ganjar kembali menjadi yang tertinggi elektabilitasnya.

Tak hanya disukai oleh pemilih, tetapi juga memiliki popularitas tertinggi, dibandingkan Prabowo dan Anies.

Elektabilitas Ganjar Pranowo menjadi yang tertinggi dibandingkan dua bakal capres lainnya dengan nilai 37,9 persen.

Lalu Prabowo Subianto sebesar 33,5 persen dan Anies Baswedan mendapatkan elektabilitas sebesar 19,2 persen.

Desak Anies Deklarasi Cawapres

Sejak dideklarasikan menjadi Bakal Calon Presiden, elektabilitas Anies Baswedan terus merosot jauh dibandingkan dengan Prabowo dan Ganjar Pranowo.

Hal inilah yang menjadi alasan Partai Demokrat berencana untuk mengevaluasi Anies Baswedan.

Dilansir dari Kompas.com, kabar Anies Baswedan akan dievaluasi ini disampaikan oleh Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Demokrat Andi Arief.

Baca juga: Terbaru! Survei Capres 2024: H2H Prabowo Unggul di Sulawesi hingga Kalimantan, Ganjar Menang di Jawa

Ia mensinyalir, merosotnya elektabilitas Anies Baswedan ini dikarenakan hingga saat ini belum juga mengumumkan nama bakal calon wakil presiden yang mendampinginya.

Beberapa nama calon wakil presiden yang cocok mendampingi Anies Baswedan mulai bermunculan.

"Mengevaluasi mengusulkan percepatan deklarasi," kata Andi saat dikonfirmasi, Senin (5/6/2023).

Usulan evaluasi, imbuh dia, akan disampaikan kepada Koalisi Perubahan dalam waktu dekat.

Sebab, Demokrat menduga bahwa elektabilitas Anies yang kian menurun berdasarkan survei Indikator Politik Indonesia, berkorelasi dengan tak kunjung diumumkannya nama cawapres mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

"Memang ada kecenderungan menurun dari survei Indikator karena mungkin, dugaan kami, hipotesa kami adalah lambannya proses deklarasi," ujar Andi.

Diketahui, sejauh ini ada tiga nama yang dinilai cukup potensial untuk menjadi pendamping Anies.

Mereka adalah mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Tiga nama itu diusulkan oleh masing-masing parpol pengusung Anies di Koalisi Perubahan, yakni Partai Keadilan Sejahtera, Partai Nasdem dan Partai Demokrat.

Sementara dalam evaluasi tersebut, Andi menambahkan, Demokrat akan mengusulkan agar Anies mengumumkan nama bakal cawapres paling lambat Juni 2023.

Menurut dia, deklarasi itu perlu dilakukan demi mencegah jarak elektabilitas Anies dengan capres lain yang semakin jauh.

"Kalau jarak sudah cukup menganga, itu pasangannya juga akan berat," ucap dia. (*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved