Pilpres 2024
Menghitung Potensi Kemenangan Pilpres 2024: Prabowo-Erick, Ganjar-Sandiaga, Bagaimana dengan Anies?
Erick Thohir menjadi sosok yang dianggap paling tepat untuk menjadi cawapres, baik mendampingi Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo maupun Anies Baswedan.
TRIBUNKALTIM.CO - Menteri BUMN Erick Thohir menjadi sosok yang dianggap paling tepat untuk menjadi cawapres, baik mendampingi Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo maupun Anies Baswedan.
Lalu, siapa yang berpeluang meminang Erick Thohir sebagai cawapres pada Pilpres 2024 mendatang?
Nama Erick Thohir sendiri melesat sebagai cawapres kompeten untuk Pilpres 2024.
Erick Thohir memiliki keunggulan yang bisa mendukung untuk memenangi Pilpres 2024.
Pengamat Politik Universitas Airlangga, Suko Widodo menilai Erick Thohir layak diusung sebagai cawapres.
Menteri andalan dan kepercayaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut juga dinilai memiliki semua aspek, mulai dari popularitas, kapabilitas, hingga pengalaman teknokratik yang mampu membantu duet politiknya di Pilpres 2024.
“Kalau harus dipasangkan dengan siapa, pak Erick Thohir ini laris. Artinya, dia bisa dengan siapapun ya, kalau orang-orang profesional kan bisa dipasangkan dengan siapapun, dia bisa dipasangkan dengan Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, atau bahkan Anies Baswedan,” kata Suko.
Hal tersebut lantas semakin dikuatkan dengan survei terbaru yang dirilis Indonesia Political Opinion (IPO).
Baca juga: Prabowo Subianto - Erick Thohir Makin Menguat, Bakal Jadi Capres - Cawapres Terkuat di Pilpres 2024?
Dalam survei IPO itu, elektabilitas Erick Thohir terbukti bisa membantu memberikan tambahan suara yang signifikan bagi ketiga nama capres potensial.
Dalam temuan survei tersebut, Erick Thohir berhasil memberikan kontribusi elektoral yang cukup tinggi saat disimulasikan berduet dengan Prabowo Subianto dengan elektabilitas 21,4 persen.
Sebaliknya, jika posisi Erick Thohir digantikan Muhaimin Iskandar sebagai cawapres, Prabowo hanya meraih elektabilitas 9,7 persen.
Sama halnya dengan Ganjar Pranowo bila memutuskan berkolaborasi dengan Erick Thohir untuk kontestasi Pilpres 2024.
Ganjar Pranowo dan Erick Thohir potensi besar meraih elektabilitas tinggi mencapai 26,8 persen.
Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan Ganjar Pranowo berpasangan dengan Menkopolhukam Mahfud MD dengan raih elektabilitas sebesar 13,5 persen.
Kemudian, yang menjadi kejutan adalah jika Anies Baswedan berpasangan dengan Erick Thohir untuk Pilpres 2024 mendatang.
Anies Baswedan-Erick Thohir meraih elektabilitas tinggi hingga 20,5 persen, lebih tinggi saat diduetkan dengan Agus Harimurti Yudhoyono yang mendapatkan elektabilitas 19,4 persen.
Baca juga: Survei Cawapres 2024: Anies, AHY hingga Eks Kapolri Masuk Bursa Pendamping Prabowo di Pilpres 2024
Kendati demikian, Suko menggarisbawahi jika pemilihan capres dan cawapres dalam rangka menuju kontestasi Pilpres 2024 membutuhkan daya popularitas yang cukup besar.
Potensi popularitas menjadi modal utama kandidat untuk bisa meraih suara secara maksimal.
“Jadi kalau posisi itu saya kira, dia dengan Ganjar Pranowo akan lebih nendang dengan jumlah pemilih milenial yang sangat digital ini, saya kira kalau potensi terpilihnya dia akan aman dengan Ganjar Pranowo,” terang Suko.
Di sisi lain, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Menteri BUMN Erick Thohir menjadi sosok idaman bagi semua kalangan masyarakat.
Keduanya semakin mendapat dukungan kuat bisa berpasangan pada Pilpres 2024.
"Kalau Prabowo - Erick Thohir bagus dan itu sudah bisa kuat," kata Pengamat Politik Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin.
Dia mengungkapkan peluang Prabowo - Erick Thohir berduet pada Pilpres 2024 tentu sangat terbuka lebar.
Keduanya, dia menilai, memiliki keunggulan yang dapat saling menguatkan keterusungan.
Baca juga: Survei Pilpres 2024: Rakyat Dominan Ingin Duet Capres dan Cawapres 2024 Kombinasi Jawa dan Non Jawa
Oleh karenanya Prabowo - Erick Thohir dapat dukungan kuat dari sejumlah kalangan masyarakat.
Hal itu tentu menjadi modal penguat keduanya tarung pada Pilpres mendatang.
"Bisa menghadirkan pasangan yang diperhitungkan di Pilpres 2024 nanti," imbuh Ujang.
Dia juga melihat sosok Erick Thohir mampu menjadi jalan tengah untuk Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) yang di bangun oleh Partai Gerindra dan PKB.
Terlebih Erick Thohir berasal dari kalangan profesional tidak terikat dengan partai mana pun.
Ditambah lagi nama Erick Thohir telah disodorkan Partai Amanat Nasional (PAN) untuk dapat mendampingi Prabowo.
Khususnya menempati posisi sebagai cawapres pada pelaksanaan Pilpres 2024 mendatang.
"Karena itu, pertarungannya adalah bagaimana di koalisi Partai Gerindra dan PKB saat ini," ucap Ujang.
Baca juga: Survei Pilpres 2024: Rakyat Mau Kombinasi Jawa/Non Jawa, Siapa Dipilih Anies, Ganjar dan Prabowo?
Potensi Ganjar-Sandi Menguat
Sementara itu, Sandiaga Uno sekarang sudah resmi menjadi kader PPP untuk meraih ambisi politik.
Apakah mantan kader Partai Gerindra itu serta-merta bisa jadi cawapres Ganjar Pranowo?
Ternyata, itu belum tentu.
Demikian yang diungkapkan pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia, Ray Rangkuti, Minggu (18/6/2023).
Menurut Ray, PPP memang sudah sepakat memilih Sandiaga Uno menjadi cawapres Ganjar.
Namun, usulan PPP tersebut belum tentu menjadi keputusan koalisi pengusung Ganjar, mengingat masih ada parpol lain yang juga mendambakan kadernya jadi cawapres Ganjar.
"Sandiaga bisa jadi cawapres nomor satu yang akan diusung PPP," ujar Ray.
Baca juga: Prabowo Menang Pilpres 2024 Jika Pemungutan Suara Hari Ini, Gerindra Sebut Cak Imin Kunci Cawapres
"Tapi usulan PPP belum tentu jadi keputusan koalisi Ganjar. Saya kira, nama lain juga tetap potensial," imbuhnya saat dihubungi Tribunnews.com.
"Sebab, selain PPP, ada Perindo dan PSI yang sudah menyatakan dukungan terhadap Ganjar," lanjutnya.
"Jika PAN masuk, maka ada setidaknya tiga partai yang dapat mengusulkan nama yang lain. Alias, Sandiaga akan bersaing dengan nama-nama lain," sambung Ray.
Menurut Ray, elektabilitas Sandiaga memang cukup tinggi, namun bisa terjadi perubahan suasana apabila Gerindra melakukan manuver politik terhadap Sandiaga.
Apabila manuver tersebut dilakukan, maka elektabilitas Sandiaga bisa terdampak.
"Sebenarnya sama saja. Hanya saja sampai saat ini elektabilitas Sandiaga lumayan tinggi. Tetapi bisa saja suasananya akan berubah jika Gerindra melakukan politik negatif terhadap Sandiaga," kata Ray.
"Sedikit banyak akan berdampak pada elektabilitas Sandiaga, mengingat potensi besar Ganjar akan bersaing dengan Prabowo. Artinya Sandiaga vs Prabowo," sambungnya.
Menurut Ray, mimpi Sandiaga menjadi cawapres Ganjar, sangat tergantung pada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca juga: Soal Ahok atau Prabowo yang Bakal Terbukti di Pilpres 2024? Inilah Ramalan Gus Dur yang Buat Heboh
Menurutnya, Jokowi menjadi faktor penting untuk menempatkan sosok yang akan menjadi cawapres Ganjar.
"Tergantung Pak Jokowi. Beliau merupakan faktor penting untuk menempatkan siapa yang bakal cawapres Ganjar," tandasnya.
Seperti diketahui Sandiaga Uno ditunjuk menjadi Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Nasional PPP dan disodorkan menjadi cawapres untuk mendampingi Ganjar Pranowo.
Nama Sandiaga Uno muncul menjadi Cawapres Ganjar Pranowo berdasarkan hasil Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) VI Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Bahkan Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono akan membicarakan usulan hasil Rapimnas PPP tersebut dengan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Nanti saya sampaikan kepada Ketum PDIP kepada Ibu Megawati Soekarnoputri bahwa berdasarkan hasil keputusan Rapimnas ini adalah kami diberikan untuk memperjuangkan Pak Sandiaga Uno untuk mendampingi Pak Ganjar Pranowo," ujar Mardiono di The Sultan Hotel & Residence Jakarta, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Sabtu (17/6/2023).
Dalam kesempatan yang sama, Sekjen PPP, Arwani Thomafi mengatakan keputusan sejatinya ada dua rekomendasi nama yang bisa diajukan sebagai cawapres untuk Ganjar.
Kedua nama itu adalah adalah Sandiaga Uno dan Plt Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono.
Baca juga: Cawapres Anies Baswedan di Pilpres 2024 Kapan Diumumkan? NasDem: Bisa Jumat Kliwon atau Rabu Pon
Namun, Mardiono menolak dan memilih fokus untuk memenangkan PPP di Pemilu 2024.
Dengan begitu, hasil rekomendasi hanya didorong kepada satu nama yang tidak lain Sandiaga Uno.
PPP sendiri diketahui sudah berkomitmen menjalin kerja sama dengan PDIP untuk memenangkan Ganjar Pranowo dalam Pilpres 2024.
PPP bahkan sudah mendeklarasikan mendukukung Ganjar berselang beberapa hari setelah PDIP mengumumukan bakal Capres 2024 pada akhir April 2023 lalu.
Menyikapi usulan PPP soal Sandiaga cawapres, bakal calon presiden (Bacapres) dari PDIP Ganjar Pranowo menyambut baik.
Ganjar memandang hal itu sebagai penanda kerja sama politik antara PDIP dan PPP untuk Pemilu 2024 telah berjalan.
"Ya enggak apa-apa diusulkan saja. Kan, banyak partai yang bergabung dengan PDI Perjuangan dan kerja sama," kata Ganjar dalam konferensi pers usai acara konsolidasi PDIP Bali yang dipimpin Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri di Sanur, Denpasar, Bali, Sabtu (17/6/2023).
Gubernur Jawa Tengah ini pun berharap nama-nama lain yang masuk bursa bakal cawapres juga dimunculkan partai politik yang sudah dan akan bekerja sama dengan PDIP.
Baca juga: Cawapres Anies Baswedan di Pilpres 2024 Kapan Diumumkan? NasDem: Bisa Jumat Kliwon atau Rabu Pon
"Dan siapa yang akan bergabung dan akan bekerja sama dan punya calon, yuk diberikan," ucap Ganjar.
Ganjar pun bicara soal proses penentuan cawapres pendamping dirinya.
Di mana, hal itu bakal dibahas melalui dialog antara PDIP dan partai politik pengusungnya.
"Jadi nanti kita akan berembuk (kandidat nama-nama cawapres) secara bersama-sama," jelas Ganjar.
Tentunya, bila Sandiaga Uno berduet dengan Ganjar Pranowo, kemungkinan besar akan bersaing dan menjadi rival Prabowo Subianto dalam Pilpres 2024.
Padahal, pada Pilpres 2019 lalu, Sandiaga Uno menjadi cawapres mendampingi Prabowo Subianto.
Menyikapi hal tersebut, Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengaku partainya tidak masalah.
"Saya rasa itu adalah hak dari PPP dan hak dari Pak Sandi yang kemudian sudah merapat ke partai PPP. Dan saya pikir tidak ada masalah dengan Gerindra," kata Dasco ditemui pada acara Konsolidasi Akbar Pengurus Gerindra DKI Jakarta Barat, Minggu (18/6/2023).
Dasco juga mengungkapkan partainya menghargai hak setiap parpol yang berkecimpung di dalam politik di Indonesia.
Kemudian terkait kemungkinan jika Sandiaga Uno jadi cawapres Ganjar Pranowo kemudian bersaing dengan Prabowo di Pilpres 2024.
Dasco mengungkapkan hal itu bukanlah masalah. Keduanya merupakan tokoh bangsa.
"Rival hanya pada saat pileg, pada saat pilpres. Sama-sama anak bangsa tidak apa-apa itu," ucapnya. (*)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Peluang Sandiaga Uno Jadi Cawapres Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 Sulit, Pengamat: Tergantung Jokowi
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Idaman Rakyat, Prabowo Subianto-Erick Makin Didorong Kuat Berduet di Pilpres 2024
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.