Berita Nasional Terkini

Profil Muhammad Fajri, Cek Fakta-fakta Pemuda Obesitas 300 Kg yang Baik Hati Sebelum Meninggal Dunia

Berikut profil Muhammad Fajri yang saat ini menyita perhatian publik. Cek fakta-fakta pemuda obesitas 300 Kg yang baik hati sebelum meninggal dunia.

Kolase TribunKaltim.co via Istimewa
Tim dokter RSCM dan Muhammad Fajri - Berikut profil Muhammad Fajri yang saat ini menyita perhatian publik. Cek fakta-fakta pemuda obesitas 300 Kg yang baik hati sebelum meninggal dunia. 

Sebelum sakit, Fajri bekerja sebagai tulang punggung keluarga menjadi tukang biro jasa surat-surat kendaraan.

"Ibunya juga kasihan enggak berdaya. Kalau jalan juga memang megang-megang, tua banget sih belum tapi emang ada penyakit juga," ujar Herman.

Baca juga: Muhammad Fajri Sulit Jaga Rasa Kenyang dan Lapar Berakhir Obesitas 300 Kg, Jarang Gerak Jadi Pemicu

Kerap Ajak Fajri Berobat

Sebagai tetangga, Herman sudah berulangkali membujuk Fajri untuk mau berobat setelah tetangganya itu mengalami kecelakaan motor sekira delapan bulan lalu.

Pasalnya, akibat kecelakaan itu membuat kaki kanannya terluka.

Namun saat itu, Fajri enggan dibawa berobat dan hanya meminta tolong untuk dibelikan minyak gosok saja kepada Herman.

"Dia bilang gamau ngerepotin orang karena badannya besar," ujar Herman.

Beberapa waktu kemudian, luka di kaki Fajri tak juga sembuh bahkan terlihat semakin parah dan membengkak.

Herman lagi-lagi membujuk Fajri untuk mau berobat, tapi hal itu selalu ditolak oleh Fajri secara halus.

Hingga akhirnya sekira sepekan lalu, Fajri mulai mengeluhkan kondisi tubuhnya yang kerap ngilu terutama pada malam hari.

Kabar sakitnya Fajri itu terdengar ke para tetangganya sampai ketua RT setempat.

Hal itu membuat pihak dokter dari puskesmas setempat mendatangi rumah Fajri untuk memeriksa kondisi.

"Tapi ga hari itu juga langsung dibawa ke rumah sakit," kata Herman.

Selang beberapa hari kemudian atau tepatnya Senin (5/6/2023), Herman kemballi dimintai tolong oleh Fajri.

Kali ini, Herman dimintai tolong untuk menjahitkan sarung untuk persediaan salinan baju Fajri di rumah sakit.

"Karena katanya dia hari Rabu mau dibawa ke rumah sakit.

Nah dia minta tolong saya bawa tiga sarung untuk dijahit jadi dua sarung untuk salinan dia dirawat," kata Herman.

Pada Rabu (7/6/2023) pagi, kediaman Fajri ramai dipenuhi orang.

Tak hanya warga sekitar, sejumlah dokter dari puskesmas dan perwakilan kelurahan Karang Tengah, Ciledug mendatangi rumah Fajri untuk mengevakuasi pemuda itu ke rumah sakit.

Namun upaya itu tak mudah. Bobot Fajri yang begitu berat membuat pihak kelurahan lantas menghubungi Satpol PP hingga petugas Damkar untuk membantu evakuasi.

Alhasil, seperti yang beredar di media sosial, Fajri harus dievakuasi menggunakan alat berat forklift untuk mengangkutnya menuju mobil bak terbuka yang bakal membawanya ke rumah sakit.

Selama proses evakuasi nan dramatis itu berlangsung, warga sekitar pun terharu menyaksikan perjuangan Fajri.

"Itu evakuasi dari jam 8 pagi baru kelar jam 5 sore, itu di jalan rumah Fajri penuh bukan main, warga pada berdoa pas Fajri lagi dievakuasi," kata Herman.

Saat ini, Fajri masih mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) usai dirujuk dari RSUD Kota Tangerang.

Di RSCM, Fajri menjadi pasien obesitas kedua yang pernah ditangani di rumah sakit itu setelah Arya Permana pada tahun 2016 silam.

Saat ini tim dokter fokus terlebih dahulu untuk menstabilkan kondisi kesehatan Fajri yang menurun selama sebulan terakhir.

Saat dilarikan ke rumah sakit, Fajri memang mengeluhkan masalah pernapasan.

Sebanyak 14 dokter dari berbagai bidang keahlian dikerahkan untuk menangani Fajri.

Herman berharap tetangganya itu bisa pulih dan kembali menjalani aktivitasnya menjadi tulang punggung keluarga. (*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved