Pilkada 2024

Hasil Survei Terbaru: Gibran Makin Tak Terkalahkan di Jateng: Jangan Dikorbankan untuk Pilgub DKI

Hasil survei terbaru: Elektabilitas Gibran Rakabuming Raka makin tak terkalahkan di Pilkada Jawa Tengah (Jateng), unggul 40 persen di semua skenario.

|
Tribunsolo.com/Ahmad Syarifudin
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, saat ditemui TribunSolo.com, Selasa (30/5/2023) - Hasil survei Parameter Indonesia menyebutkan Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka memiliki elektabilitas sangat kuat untuk menjadi Gubernur Jawa Tengah 2024. Unggul 40 persen di semua skenario 

TRIBUNKALTIM.CO - Hasil survei terbaru: Elektabilitas Gibran Rakabuming Raka makin tak terkalahkan di Pilkada Jawa Tengah (Jateng) 2024, unggul 40 persen di semua skenario.

Hasil Survei Parameter Indonesia menyebutkan Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka memiliki elektabilitas sangat kuat untuk menjadi Gubernur Jawa Tengah 2024.

Tingkat elektabilitas Gibran di Pilkada Jateng 2024 yang mustahil dikalahkan itu, sangat disayangkan bila dikorbankan untuk maju di Pilgub DKI Jakarta atau menjadi calon Wakil Presiden di Pilpres 2024.

Gibran mengungguli semua nama-nama tokoh yang difavoritkan untuk maju di Pigub Jateng itu.

Baca juga: Reaksi Jokowi dan Gibran Lihat Jan Ethes Gandeng Emiliano Martinez di Laga Indonesia vs Argentina

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno mengatakan rata-rata elektabilitas Gibran baik sendiri atau dipasangkan dengan beberapa calon wakil gubernur selalu melebihi 40 persen.

"Dari sisi elektabilitas, tidak bisa dibantah bahwa Gibran Rakabuming Raka sementara ini hampir mustahil untuk dikalahkan.

Gibran mampu meninggalkan lawan-lawannya dengan selisih keunggulan hampir 40 persen di semua skenario," jelas Adi, Kamis (22/6/2023).

Menurutnya, angka tersebut menunjukkan bila Gibran ini memiliki potensi terbaik untuk maju mencalonkan sebagai Gubernur Jateng dalam kontestasi pemilu 2024 mendatang.

Survei tersebut dilakukan secara acak terhadap 800 responden yang tersebar di 35 kabupaten/kota di Jateng.

Pewawancara dari kalangan mahasiswa pun telah menerima pelatihan dari Parameter Indonesia.

Baca juga: Momen Jan Ethes jadi Pendamping Kiper Argentina Jadi Perhatian, Gibran: Malah Nyasar Sama Martinez

"Data ini menunjukkan bahwa potensi Gibran untuk menjadi Jateng 1 sangatlah besar. Sehingga sayang untuk dilewatkan atau dikorbankan demi menjadi Wakil Presiden atau Gubernur DKI yang potensi kemenangannya tidak sebesar Gubernur Jawa Tengah," imbuhnya.

Lebih lanjut, ia juga memaparkan lima besar tokoh dengan elektabilitas tertinggi pada skenario 11 tokoh potensial.

Di antaranya, Gibran Rakabuming Raka, Walikota Solo memiliki elektabilitas tertinggi 45,0 persen, Taj Yasin Maimoen atau yang dikenal dengan nama Gus Yasin, Wakil Gubernur Jateng sebesar 5,8 persen.

Berikutnya, Hendrar Prihadi atau yang akrab disapa Hendi, Mantan Walikota Semarang 3,6 persen.

Lalu Dico Ganinduto, Bupati Kendal 3,3 persen. KH Yusuf Chudlori atau Gus Yusuf, Ketua DPW PKB 2,9 persen.

Kemudian, ada 6 nama yang paling dijagokan publik untuk berkompetisi menjadi Wakil Gubernur Jawa Tengah.

Mereka ialah, Taj Yasin Maimoen, Dico Ganinduto, Achmad Husein (Bupati Banyumas), Sri Mulyani (Bupati Klaten), Abdul Hafidz (Bupati Rembang), dan Sudirman Said.

"Dengan mundurnya Taj Yasin Maimoen dari posisi Wakil Gubernur Jawa Tengah demi mendaftarkan diri dalam kontestasi pemilihan anggota DPD RI, maka sementara ini bakal calon wakil gubernur paling diminati publik jawa tengah adalah Bupati Kendal yaitu Dito Ganinduto," papar Adi.

Lebih lanjut, tiga tokoh paling diharapkan publik mendampingi Gibran Rakabuming Raka jika Taj Yasin Maimoen tidak maju lagi adalah Dico Ganinduto persen 6,2 persen, Achmad Husein 3,2 persen dan KH Yusuf Chudlori 2,8 persen.

Putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka
Putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka (istimewa)

Tingginya angka undecided voter atau pemilih yang belum menentukan pilihan dalam skenario elektabilitas wakil gubernur menunjukkan bahwa sementara ini atensi warga Jateng masih belum tinggi terhadap sosok wakil gubernur.

"Selain fakta bahwa Pilgub Jawa Tengah masih cukup jauh serta belum ada satu sosokpun yang melakukan sosialisasi di tengah masyarakat," lanjutnya.

Walaupun dalam skenario Wakil Gubernur posisi elektabilitas Dico berada di bawah Gus Yasin, tapi pasangan Gibran-Dico mendapat dukungan lebih besar dari pasangan Gibran-Taj Yasin dan Gibran-Hendrar Prihadi.

"Hal ini mungkin disebabkan karena figur Gibran dan Dico memiliki frekuensi yang sama, sama sama muda dan sama sama dianggap berhasil memimpin wilayahnya," tuturnya.

Baca juga: Kaesang Pangarep Bakal Maju di Pilkada Depok 2024, Gibran Sarankan Sang Adik Lakukan Blusukan

Gibran: Saya Masih Anak Bawang

Sementara itu, tahun lalu Gibran mengaku belum serius menanggapi hasil survei, karena perhelatan Pilkada 2024 masih lama.

Ia pun menilai dirinya masih anak bawang.

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka tak mempermasalahkan namanya muncul dalam survei terbaru Charta Politika, malah dirinya menganggap dirinya hanya anak bawang dalam dunia kepolitikan.

Sebelumnya, hasil survei Charta Politika pada Februari 2022, menunjukkan nama Gibran Rakabuming Raka paling banyak dipilih masyarakat Jawa Tengah (Jateng) dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Gibran mendapatkan persentase elektabilitas sebesar 28,5 persen untuk Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jateng tersebut.

"Survei, masih lama (Pilgub) saya juga tidak minta nama saya dicantumkan di survei. Tiba-tiba angka keluar tinggi, sendiri ya saya tidak tau. (Kaget?), Ndak juga, enggak ada rencana (mencalonkan). Itu itung-itung (survei) di atas kertas saja. Masih lama," kata Gibran Rakabuming Raka, di Balai Kota Solo, Senin (18/4/2022).

Meski dirinya mengaku tak memiliki niat untuk mencalonkan dirinya sebagai calon Gubernur Jawa Tengah.

Gibran tak mengelak apabila adanya partai politik yang mulai mendekati dirinya.

"Iya ada, menyinggung sedikit. (Pilgub DKI atau Jateng ?) Ndak tahu, nanti masih lama. Aku tidak persiapan. Itu petinggi partai, saya cuman anak bawang," jelas Gibran seperti dilansir dari Kompas.com.

.Sebagai informasi, anak bawang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), berarti adalah peserta yang tidak masuk hitungan (hanya sebagai penggenap atau ikut-ikutan saja).

Arti lainnya dari anak bawang adalah anak kecil yang masih belum mengerti apa-apa.

Sementara itu, dilihat beberapa survei Gibran menyerupai halnya bapaknya Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang selalu tinggi sebelum pemilihan menjadi Gubernur Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta.

Gibran menambah hal tersebut tidak memiliki pengaruh atau tidak ada kaitannya.

Baca juga: Motif Gibran Larang Kaesang Maju Pilkada Depok atau Solo, Sepakat Sama PKS, Ogah Saingan Sama Adik?

"Ndak ada. Lama-lama kayak hokage ketujuh (cerita serial Naruto). Ceritanya tidak begitu. Boruto tidak seperti itu. Survei ya survei, masih lama," kata Gibran, dengan nada bercanda.

"Yang pasti-pasti saja. Ndak mengikuti (jejak bapak), mengikuti jejakku sendiri," lanjut Gibran.

Gibran menyebutkan yang sepatutnya disurvei yakni Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, yang digadang-gadang akan mencalonkan dirinya sebagai Calon Presiden 2024 mendatang.

"Yang namanya survai itung-itung di atas kertas. Yang penting di lapangannya seperti apa. Kan itu survei, sebenarnya Pak Ganjar yang disurvei lo aku kan nunut tok (ikut saja)," jelasnya.

Terkait langkah dirinya ke depannya, Gibran mengaku menunggu keputusan pada tahun politik 2024 mendatang. "Yo sok ben (ya besok saja) 2024, yang menentukan warga," tegasnya. (*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI SINI

Artikel ini telah tayang di Kompas.com 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved