Idul Adha 2023
Teks Khutbah Idul Adha 2023 Terpopuler, Kisah Nabi Ibrahim Lulus Ujian Ketaatan dan Ketabahan
Berikut contoh khutbah Idul Adha 2023 terpopuler. Kisah Nabi Ibrahim lulus ujian ketaatan dan ketabahan.
TRIBUNKALTIM.CO - Jelang Idul Adha 2023, berikut contoh teks khutbah Idul Adha 2023 yang menyentuh hati.
Momen Idul Adha lekat dengan sosok Nabi Ibrahim AS sehingga tepat untuk menjadi salah satu tema khutbah Idul Adha 2023.
Mencontoh Ketaatan dan ketabahan Nabi Ibrahim AS ini merupakan salah satu tema khutbah Idul Adha 2023.
Selengkapnya ada dalam artikel ini.
Baca juga: Teks Khutbah Idul Adha 2023 yang Singkat dan Penuh Hikmah, Makna Kurban dan Kemanusiaan
Umat Islam kini tengah bersiap-siap untuk merayakan Idul Adha 2023.
Seperti yang kita ketahui, sosok Nabi Ibrahim AS sangat melekat dengan momen hari raya Idul Adha.
Pun dengan khutbah yang menjadi salah satu rangkaian penting yang tidak tinggal dalam pelaksanaan salat Ied.
Contoh Teks Khutbah Idul Adha ini bisa dijadikan referensi untuk mengisi Khutbah Idul Adha 2023 yang ditetapkan pada 29 Juni 2023.
Mengisahkan tentang ketaatan dan ketabahan Nabi Ibrahim AS yang menyentuh hati, simak selengkapnya contoh teks khutbah Idul Adha 2023 seperti dikutip TribunKaltim.co dari Sripoku.com di artikel berjudul Contoh Teks Khutbah Idul Adha, Tema Mencontoh Ketaatan dan Ketabahan Nabi Ibrahim AS, Menyentuh Hati:
Baca juga: Puasa Sebelum Idul Adha, Panduan Puasa Tarwiyah dan Arafah, Bacaan Niat dan Keutamaannya
Khutbah Idul Adha
Tema: Ketaatan dan Ketabahan Nabi Ibrahim AS
اللهُ اَكْبَرْ (٣×) اللهُاَكْبَرْ (٣×) اللهُ اَكبَرْ (٣×) اللهُ اَكْبَرْ كَبِيْرًا وَالحَمْدُ لِلّهِ بُكْرَةً وَأصِيْلاً لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرْ اللهُ اَكْبَرْ وَ للهِ اْلحَمْدُ اللهُ اَكْبَرْ ماتحرك متحرك وارتـج. ولبى محرم وعـج. وقصد الحرم من كل فـج. وأقيمت فى هذا الأيام مناسك الحج. اللهُ اَكْبَرْ (x٣) اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ لَهُ اْلمَلِكُ اْلعَظِيْمُ اْلاَكْبَرْ وَاَشْهَدٌ اَنَّ سَيِّدَناَ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اللهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ ومن تبع دين محمد. وسلم تسليما كثيرا. فياايها المسلمون الكرام. اوصيكم ونفسى بتقوى الله. واعلموا أن هذا الشهر شهر عظيم. وأن هذاليوم يوم عيد المؤمين. يوم خليل الله إبراهيم أبو ألانبياء والمرسلين. اَمَّا بَعْدُ. فَيَا عِبَادَاللهِ اِتَّقُوااللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
Jamaah Shalat Idul Adha rahimakumullah,
Alhamdulillah pagi ini kita dapat berkumpul menikmati indahnya matahari, sejuknya hawa pagi sembari mengumandangkan takbir mengagungkan Ilahi Rabbi dirangkai dengan dua raka'at Idul Adha sebagai upaya mendekatkan diri kepada Yang Maha Suci.
Baca juga: Puasa Sebelum Idul Adha, Panduan Puasa Tarwiyah dan Arafah, Bacaan Niat dan Keutamaannya
Marilah kita bersama-sama meningkatkan takwa kita kepada Allah swt dengan sepenuh hati. Kita niatkan hari ini sebagai langkah awal memulai perjalanan diri mengarungi kehidupan seperti yang tercermin dalam keta'atan dan ketabahan Nabi Allah Ibrahim as menjalani cobaan dari Allah Yang Maha Tinggi.
Muslimin dan Muslimat yang dimuliakan Allah,
Hari ini adalah hari yang penuh berkah, hari yang sangat bersejarah bagi umat beragama di seluruh penjuru dunia, dan bagi umat muslim pada khususnya.
Karena hari ini merupakan hari kemenangan seorang Nabi penemu konsep ketuhidan dalam berketuhanan. Sebuah penemuan maha penting di jagad raya, tak tertandingi nilainya dibandingkan dengan penemuan para saintis dan ilmuwan.
Setelah Nabi Allah Ibrahim as menyadari bahwa Allah SWT adalah The Absolute One, Dzat yang paling Esa, maka semenjak itu juga umat manusia tidak dibenarkan menyembah matahari, menyembah bintang, menyembah binatang, menyembah batu dan alam.
Ini artinya manusia telah memosisikan dirinya di atas alam. Ajaran keesaan yang diprakarsai oleh Nabi Allah Ibrahim telah mengangkat derajat manusia atas alam se-isinya.
Jamaah Shalat Idul Adha rahimakumullah,
Sesungguhnya tidak berlebihan jika hari ini kita jadikan sebagai salah satu hari besar kemanusiaan internasional yang harus diperingati oleh manusia se-jagad raya.
Oleh karena itu hari ini adalah momen yang tepat untuk mengenang perjuangan Nabi Allah Ibrahim as dan upayanya menemukan Allah swt.
Bagaimana beliau bersusah payah melatih alam kebatinannya untuk mengenal Tuhan Allah Yang Paling Berkuasa.
Melalui latihan dan penempaan jiwa yang berat. Untuk itulah mari kita lihat rekaman tersebut dalam surat Al-An'am ayat 75-79
وَكَذَلِكَ نُرِي إِبْرَاهِيمَ مَلَكُوتَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَلِيَكُونَ مِنَ الْمُوقِنِينَ(75) فَلَمَّا جَنَّ عَلَيْهِ اللَّيْلُ رَأَى كَوْكَبًا قَالَ هَذَا رَبِّي فَلَمَّا أَفَلَ قَالَ لَا أُحِبُّ الْآفِلِينَ (76)فَلَمَّا رَأَى الْقَمَرَ بَازِغًا قَالَ هَذَا رَبِّي فَلَمَّا أَفَلَ قَالَ لَئِنْ لَمْ يَهْدِنِي رَبِّي لَأَكُونَنَّ مِنَ الْقَوْمِ الضَّالِّينَ (77)فَلَمَّا رَأَى الشَّمْسَ بَازِغَةً قَالَ هَذَا رَبِّي هَذَا أَكْبَرُ فَلَمَّا أَفَلَتْ قَالَ يَا قَوْمِ إِنِّي بَرِيءٌ مِمَّا تُشْرِكُونَ(78) إِنِّي وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِي فَطَرَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ حَنِيفًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ (79)
Dan demikianlah Kami perlihatkan kepada Ibrahim tanda-tanda keagungan (Kami yang terdapat) di langit dan bumi dan (Kami memperlihatkannya) agar dia termasuk orang yang yakin.(75)
Ketika malam telah gelap, dia melihat sebuah bintang (lalu) dia berkata: "Inilah Tuhanku", tetapi tatkala bintang itu tenggelam dia berkata: "Saya tidak suka kepada yang tenggelam" (76)
Kemudian tatkala dia melihat bulan terbit dia berkata: "Inilah Tuhanku". Tetapi setelah bulan itu terbenam, dia berkata: "Sesungguhnya jika Tuhanku tidak memberi petunjuk kepadaku, pastilah aku termasuk orang yang sesat." (77).
Kemudian tatkala ia melihat matahari terbit, dia berkata: "Inilah Tuhanku, ini yang lebih besar". Maka tatkala matahari itu terbenam, dia berkata: "Hai kaumku, sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan (78).
Sesungguhnya aku menghadapkan diriku kepada Rabb yang menciptakan langit dan bumi, dengan cenderung kepada agama yang benar, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan (79)
Para hadirin yang dimuliakan Allah,
Jika kita lihat dokumen sejarah yang termaktub dalam al-Qur'an di atas, hal ini menunjukkan betapa proses pencarian yang dilakukan Nabi Allah Ibrahim AS sangatlah berat.
Meskipun pada akhirnya Nabi Ibrahim berhasil menemukan Tuhan Allah Rabbil Alamin, bukan tuhan suku dan bangsa tertentu, tapi Tuhan seru sekalian alam.
Itulah sejarah terbesar yang dipahatkan oleh Nabi Allah Ibrahim di sepanjang relief kehidupan umat manusia yang seharusnya selalu dikenang oleh umat beragama.
Baca juga: Bacaan Bilal Idul Adha 2023 Lengkap dari Awal hingga Akhir: Arab, Latin, dan Artinya
Jamaah Shalat Idul Adha rahimakumullah,
Ketaatan dan keikhlasan Nabi Ibrahim AS menyembelih Ismail sebagai anak tercinta yang diidam-idamkannya, adalah bukti kepasrahan total kepada Allah SWT.
Bayangkan saudara-saudara, Ismail adalah anak yang telah lama dinanti dan diidamkan, Ismail adalah anak tercintanya namun demikian semua itu ditundukkan oleh Nabi Ibrahim as demi memenangkan cintanya kepada Allah SWT.
Jamaah Shalat Idul Adha rahimakumullah,
Dua hal di atas yaitu penemuan Ibrahim atas keesaan Allah dan perintah penyembelihan terhadap anak tercinta merupakan satu perlambang bahwa ruang di mana Nabi Allah Ibrahim AS. hidup adalah garis batas yang memisahkan antara kehidupan brutal dan kehidupan berpri-kemanusiaan.
Penyembelihan terhadap Ismail yang kemudian diganti dengan kambing merupakan tanda bahwa semenjak itu tidak ada lagi proses penyembahan dengan cara pengorbanan manusia (sesajen).
Karena manusia adalah makhluk mulia yang tak pantas dikorbankan secara cuma-cuma, meskipun dilakukan dengan suka rela. Allah SWT sendiri yang tidak memperbolehkannya, dengan Kuasa-Nya ia ganti Ismail dengan seekor kambing.
Itulah beberapa hal yang harus dikenang dari Nabi Allah Ibrahim AS. Sebagai umat manusia yang beriman dan beragama sudah sewajibnya kita mengenang dan meneladani apa yang dilakukannya.
Oleh karenanya di setiap tahun pada tanggal 10 Dzulhijjah seorang muslim dianjurkan untuk berkorban, mengorbankan sedikit kekayaannya guna membuktikan cinta kepada Allah swt.
Bukti cinta itu harus kita berikan dengan seksama dengan hati yang tulus, semata-mata karena-Nya.
Bukankah korban yang kita berikan hanyalah sebagian dari rizqi-Nya yang dititipkan kita? bukankah yang kita korbankan hanyalah harta (kambing/sapi) bukan anak kita, sebagaimana kisah Nabi Ibrahim?
Sungguh berkurban adalah suatu tindakan yang layak dilakukan seoerang hamba sebagai rasa ssyukur atas karunia-Nya selama ini, sebagai bukti ketundukan dan penghambaan kepada-Nya.
Demikian pentingnya berkorban hingga Rasulullah saw berabda, sebagaimana terdapat dalam kitab Durratun Nasihin:
خِيَارُ اُمتِى يُضَحونَ وَشِرَارُ اُمتِى لاَ يُضَحونَ
"Sebaik-baik umatku adalah mereka yang berkurban, dan sejelek-jelek umatku adalah mereka yang tidak mau berkurban."
Artinya jikalau seorang muslim memiliki rizqi yang berlimpah dan sudah ada kelebihan untuk keperluan sehari-hari pada tanggal 10 Dzulhijjah, maka dianjurkan atas mereka untuk berkurban.
Anjuran ini bukanlah anjuran biasa, tetapi anjuran yang amat-sangat, sehingga mendekati pada anjuran wajib. Demikian itu terbsersit dalam hadits Rasulullah saw yang terkenal:
و عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ كَانَ لَهُ سَعَةٌ وَلَمْ يُضَحِّ فَلَا يَقْرَبَنَّ مُصَلَّانَا
Barang siapa yang memiliki kelonggaran (rezeki) dan tidak berkurban, maka janganlah mendekati majidku. Seperti itulah anacaman bagi mereka yang mampu berkorban tetapi tidak mau mengeluarkan hartanya untuk berkorban.
Akan tetapi sebaliknya, jika seseorang telah berniat untuk berkurban maka semenjak ia melangkahkan kaki seperlu membeli hewan kurban Allah telah menyediakan pahala berlipat ganda. Sebagaimana keterangan Sayyidina Ali Karramallahu wajahah:
"Barang siapa hendak berkurban, maka setiap langkah menuju tempat pembelian kurban akan diimbali dengan sepuluh kebaikan, dihapus sepuluh kesalahan dan diangkat derajatnya sepuluh tingkatan. Dan ketika berbicara tawar-menawar maka omongannya dianggap sebagai tasbih.
Dan ketika membayar setiap satu dirham (satu rupiah) imbalannya sama dengan tujuh ratus kebaikan. Dan beberapa saat ketika hewan itu telah dirobohkan hendak disembelih, semua makhluk yang berada ditempat penyembelihan hingga langit ketujuh memintakan pengampunan untuknya.
Dan ketika darah telah mengalir dari hewan kurban, setiap tetesnya akan menjelma sepuluh malaikat yang memohonkan ampunan kepadanya hingga hari akhir.
Dan ketika daging itu dibagi-bagikan, maka setiap satu suap daging yang dimakan orang, setimpal dengan memerdekakan satu budak dari keturunan Nabi Ismail"
Hal ini haruslah diyakini dengan benar oleh kita semua, agar menjadi semangat bagi yang belum berkorban dan menjadi pahala nyata bagi mereka yang telah berkurban.
Sehubungan dengan kurban, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Yang selama ini mungkin banyak disalah pahami.
Pertama, Apapun alasannya tidak dibenarkan menjual bagian dari kurban entah itu kulit, kepala, ataupun tanduk hewan kurban.
Walaupun dengan tujuan membiayai proses pemotongan, sungguh itu tidak dibenarkan. Karena semua yang terdapat dalam hewan kurban adalah milik Allah swt, semua yag terdapat dalam hewan kurban adalah benda sedekah yang harus dibagikan dan dinikmati dengan seksama.
Kedua, hendaklah orang yang berkurban merasakan sebagian daging kurbannya. Sebagaimana Rasulullah saw memakan sebagian dari kurban yang disembelihnya. Kecuali bila kurban itu telah dinadzarkan sebelumnya, maka tidak dibolehkan memakan daging hewan kurbannya.
Ketiga, setelah kurban diembelih disunnahkan bagi orang yang berkurban menjalankan shalat dua rekaat dan setelahnya berdo'a yang makudnya "ya Allah bahwa halatku, ibadahku, hidupku dan matiku adalah milik-Mu, dan tidak ada yang berekutu dengan-Mu.
Ya Allah semoga kami diberikan panjang umur hingga menikmati kembali idul adha tahun yang akan datang dengan penuh keta'atan dan rizqi yang makin berkah.
Semoga orang-orang muslim yang hari ini berkurban benar-benar berkurban untuk-Mu, tidak karena yang lain sehingga mereka akan dapat berkurban kembali tahun mendatang. begitu pula semoga kaum muslim yang tahun ini belum mampu berkurban diberikan Allah kemampuan berkorban tahun mendatang.
Semoga kita semua mendengarkan panggilannya berziarah ke Baitullah dan maqam Rasulullah saw, dan mendapatkan syafaatnya di hari akhir nanti.
Demikianlah doa itu dipanjatkan dengan seksama dan diakhiri dengan permohonan untuk pergi haji. Karena berhaji merupakan ibadah penyempurna bagi seorang muslim.
Para Jama'ah idul adha yang berbahagia,
Kaum muslimin dan muslimat, meskipun saat ini kita berada di sini, jauh dari tanah Haram, tidak berarti kita tidak bisa meneladani Nabi Ibrahim. Karena keteladanan itu tidaklah bersifat fisik.
Namun sejatinya keteladanan itu berada dalam semangat yang tidak mengenal batas ruang dan waktu. Keteladanan atas ibadah haji dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari ketika kita berinteraksi dengan tetangga, teman, saudara dan umat manusia pada umumnya.
Jamaah Shalat Idul Adha rahimakumullah,
Demikianlah uraian dalam khutbah ini semoga ada manfaatnya bagi kita semua. Dan amrilah kita berdoa kepada Allah swt semoga amal ibadah kita diterima.
Semoga kita yang disini diberikan kesempatan mengunjungi tanah haram di lain waktu, seperti cita-cita kita semua. Dan semoga mereka yang berada di sana diberi keselamatan semua. Amin
أعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطنِ الرَّجِيْمِ. بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ. إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْأَبْتَرُ بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بما فيه مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلْ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ اِنّهُ هُوَ السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ. فَاسْتَغْفِرُوْا اِنَّهُ هُوَاْلغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.