Berita Samarinda Terkini
Tumpahan Solar Sejauh 500 Meter di Jalan PM Noor Samarinda Sebabkan 5 Pengendara Motor Terjatuh
Sebanyak 5 pengendara sepeda motor mendadak terjatuh saat melewati Jalan PM Noor, Kota Samarinda, Minggu (2/7/2023) siang tadi.
Penulis: Rita Lavenia | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Sebanyak 5 pengendara sepeda motor mendadak terjatuh saat melewati Jalan PM Noor, Kota Samarinda, Minggu (2/7/2023) siang tadi.
Rupanya terdapat tumpahan solar sejauh 500 meter yang memenuhi jalur keluar dari SPBU PM Noor dan mengarah ke simpang empat Sempaja.
Marsinah (48), pelaku usaha setempat menyebutkan, tumpahan solar itu berasal dari sebuh truk yang baru selesai mengisi BBM di SPBU kawasan Kelurahan Sempaja Selatan, Kecamatan Samarinda Utara tersebut.
Baca juga: Tumpahan Solar di Jalan MT Haryono Samarinda Buat Belasan Pengendara Terjatuh
Awalnya mereka mengira cairan yang tumpah merupakan air biasa. Namun tidak lama berselang beberapa pengendara sepeda motor terjatuh.
"Ternyata solar. Kami coba kejar sopirnya tapi lepas karena laju," kata perempuan berdarah Madura ini.
Terhitung ada 5 pemotor yang terjatuh akibat tumpahan tersebut. Warga setempat akhirnya menginformasikan hal itu kepada Posko II Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan atau Disdamkar Samarinda.
Tepat Pukul 12.30 Wita Disdamkar dan relawan Samarinda akhirnya tiba untuk melakukan pembersihan.
Kepala Disdamkar Samarinda Hendra AH melalui Koorlap Posko II Damkar, Barkani, menyebutkan tumpahan solar itu tercecer sejauh 500 meter ke arah simpang empat Sempaja.
Baca juga: Banyak Pengendara Terjatuh Akibat Tumpahan Solar, Satlantas Polres Paser Tabur Serbuk Kayu
Untuk menangani solar itu mereka melakukan penyemprotan air dengan tekanan tinggi.
Barkani menjelaskan, metode itu sebenarnya tak efektif. Sebab, solar atau minyak hanya bisa terlepas dengan cairan sabun.
Namun ia mengungkap, tidak ada anggaran untuk evakuasi lain di luar musibah kebakaran.
"Dalam satu minggu kadang tiga atau empat kali kejadian solar tumpah di jalan. Jelas kami tidak sanggup karena ketersediaan sabun itu dari dana pribadi," bebernya kepada Tribunkaltim.co.
Ia mengungkap tumpahan solar itu selalu berasal dari truk-truk industri.

Ia merincikan, di Samarinda kawasan yang paling sering terjadi tumpahan solar adalah;
- Gunung Manggah-Kecamatan Samarinda Ilir,
- Gunung Tangga di Kecamatan Samarinda Utara,
- Tanjakan Letjen Suprapto,
- Tanjakan Kadrie Oening,
- Tanjakan Villa Tamara
- Bukit Pinang
Seluruhnya masuk kawasan Kecamatan Samarinda Ulu serta kawasan Kecamatan Palaran.
"Pasti di tanjakan. Kalau di jalan datar seperti PM Noor ini karena ngisi BBM kepenuhan," sambungnya.
Ia melanjutkan, Disdamkar sangat menyayangkan kejadian berulang yang tentu merugikan dan membahayakan pengguna jalan tersebut.
Namun ungkapnya, tidak pernah ada itikad baik dari pihak yang bersangkutan, dalam hal ini perusahaan ataupun sopir truk-truk tersebut.
"Seharusnya mereka (para penumpah solar di jalan) bertanggungjawab. Kasih biaya untuk operasional pembersihan,
Jadi dengan begitu ada efek jera dan bisa lebih berhati-hati. Minimal pikirkan pengguna jalan. Karena bisa berdampak fatal," imbuhnya.
Selain itu, pihaknya juga berharap ada kolaborasi dari Satlantas maupun Dishub saat ada aktivitas pembersihan tersebut.
Sebab, selama ini tak ada petugas Lantas ataupun Dishub yang turun melakukan pengamanan TKP saat ada tumpahan solar.
"Kan di groub ada. Semua OPD memantau. Paling tidak mereka (Lantas dan Dishub) hadir mengatur lalu lintas. Jadi aman buat pengendara juga. Karena kadang kita lagi membersihkan tapi ada yang lewat. Jelas itu cukup riskan," pungkasnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.