Berita Nasional Terkini

Septic Tank Meledak di Wajo Sebabkan Korban Luka Bakar, Polisi: Diduga Mau BAB Sambil Merokok

Kejadian meledaknya Septic Tank yang menyebabkan satu korban luka bakar kini diketahui penyebabnya.

Editor: Heriani AM
TRIBUN TIMUR/M JABAL QUBAIS
Rumah kos tempat septic tank meledak pada Jumat (7/7/2023) sore, di Jl Anggrek, Sengkang, Kabupaten Wajo, Sulsel. 

TRIBUNKALTIM.CO - Kejadian meledaknya Septic Tank yang menyebabkan satu korban luka bakar kini diketahui penyebabnya.

Diduga, korban luka bakar tersebut ingin BAB sambil merokok.

Warga di Sengkang, Kabupaten Wajo, Sulsel, digegerkan peristiwa ledakan septic tank pada Jumat (7/7/2023) sore.

Tangki penampungan tinja itu meledak di salah satu rumah kos di Jl Anggrek, Sengkang.

Kejadian ini mengakibatkan seorang pemuda bernama Sahda Yusuf (26) mengalami luka bakar.

Saat ini, korban masih dalam perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lamaddukelleng.

Baca juga: AS Buat Perang Ukraina vs Rusia Makin Berbahaya Buat Sipil, Kirim Bom Terlarang

Pemilik kamar kos, Ahmad Irfan (32) mengaku, korban merupakan rekannya.

"Seringkali singgah berisitirahat di kamarku, kemarin sekitar jam 5 dia datang," ucapnya.

Sementara, Kapolres WajoAKBP H Fatchur Rochman turun langsung mendampingi Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) serta Tim Inafis Polres Wajo melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), Sabtu (8/7/23).

Juga, dilakukan pengamanan oleh Tim Penjinak Bom (Jibom) Detasemen C Brimob Bone.

Pihaknya menjelaskan bahwa berdasarkan hasil olah TKP, penyebab ledakan terjadi akibat adanya unsur gas dari septic tank yang diduga mengalami kebocoran.

"Saat bersamaan, korban menyalakan korek api dengan maksud merokok sambil buang air besar," jelasnya.

Lebih lanjut, hal inilah yang diduga menjadi salah satu penyebab ledakan.

"Untuk sementara, Puslabfor menduga ledakan tersebut berasal dari api yang dinyalakan korban," katanya menandaskan.

Fakta-fakta kelompok terduga teroris Jamaah Islamiyah (JI) di Lampung

Terungkap sejumlah fakta kelompok terduga teroris jaringan Jamaah Islamiyah di Lampung.

Kelompok ini ternyata pernah menyembunyikan dalang bom Bali I dan merencanakan serangan ke polisi.

Baca juga: Densus 88 Polri Gerebek Kelompok Teroris di Lampung, Polisi: Personel Masih Fokus di Lapangan

Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menyebut enam teroris jaringan Jamaah Islamiyah yang ditangkap di kawasan Lampung ternyata sudah merencanakan amaliyah atau serangan.

Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Pol Aswin Siregar mengatakan serangan itu dilakukan dengan target anggota polisi.

"Jadi kebanyakan dari kelompok ini merencanakan amaliah ke kelompok atau ke petugas polisi," ujar Aswin kepada wartawan di Mabes Polri Jakarta, Kamis (13/4/2023).

Aswin menjelaskan penangkapan itu dilakukan dalam rangka mengantisipasi dan mencegah adanya tindakan teror yang dilakukan kelompok tersebut.

Meski begitu, Aswin tidak merinci secara detil terkait rencana amaliyah dari kelompok tersebut.

Sementara itu, Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan menyebut pihaknya saat ini masih melakukan pengembangan terkait pengungkapan tersebut.

"Kami sampaikan bahwa petugas densus tidak akan berhenti dalam melakukan tindakan pencegahan maupun penindakan dalam memberantas terorisme di Indonesia," ujar Ramadhan.

Baca juga: Berbekal Drone, TNI-Polri Ketahui Tempat Persembunyian KBB Papua, 3 Anggota Teroris Ditembak Mati

Sebelumnya, Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri menangkap total enam teroris di wilayah Lampung pada Rabu (12/4/2023) kemarin.

Penangkapan itu dilakukan di kawasan Mesuji dan Umbul Way Kiri, Margorejo Margosari, Kecamatan Pagelaran, Pringsewu, Lampung pada Selasa (11/4/2023) dan Rabu (12/4/2023).

Adapun identitas teroris tersebut berinisial NG alias BA alias SA, ZK, PS alias JA, H alias NB, AM dan Ki alias AS. Namun, dari enam orang itu, dua di antaranya tewas.

"Adapun identitas tersangka adalah sebagai berikut atas nama inisial NG alias BA alias SA telah dilakukan tindakan tegas dan terukur sehingga mengakibatkan tersangka meninggal dunia. kemudian yang kedua atas nama ZK juga meninggal dunia," ucap Ramadhan.

Selain itu, akibat baku tembak, satu anggota Densus 88 Antiteror Polri berinisial Bripda JO terluka dan kini tengah dirawat secara intensif.

Dalam hal ini, salah satu teroris yang tewas berinisial N alias BA alias SA ternyata berperan pernah menyembunyikan terpidana bom Bali I, Zulkarnaen dan ahli bom Upi Lawanga.

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan (kiri) dan Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Pol Aswin Siregar (kanan) memberikan keterangan terkait penangkapan terduga teroris di Lampung di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (13/4/2023).
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan (kiri) dan Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Pol Aswin Siregar (kanan) memberikan keterangan terkait penangkapan terduga teroris di Lampung di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (13/4/2023). (Tribunnews.com/Abdi Ryanda Shakti)

Pernah Sembunyikan Terpidana Bom Bali

N alias BA alias SA, terduga teroris jaringan Jamaah Islamiyah yang tewas setelah terlibat baku tembak di kawasan Lampung ternyata mempunyai peran sentral dalam dunia terorisme di Indonesia.

Juru Bicara Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri Kombes Pol Aswin Siregar mengatakan pelaku ternyata pernah berperan menyembunyikan terpidana Bom Bali, Zulkarnaen dan ahli bom Upi Lawanga.

"Keterlibatan mereka seperti yang sudah dijelaskan tadi adalah tergabung dengan jaringan Jamaah Islamiyah yang sebelumnya terafiliasi dengan kelompoknya Zulkarnain dan upi lawanga dan sejak saat itu N alias BA Ini sudah jadi DPO sejak 2015-2016 dan juga yang menjadi DPO sejak kasus kerusuhan atau konflik di Poso," kata Aswin kepada wartawan, Kamis (13/4/2024).

Selain itu, Aswin mengatakan N alias BA juga pernah membuang banker yang difungsikan untuk merakit senjata karena yang bersangkutan juga memiliki kemampuan merakit senjata.

Baca juga: Simpan 15 Pucuk Senjata Api, Nikita Mirzani Nilai Dito Mahendra Seperti Teroris

"Membuat banker untuk pembuatan senjata rakitan yang tahun 2019-2020 kita ungkap pada saat penangkapan Upi lawanga, itu sebenarnya buatan N alias BA ini, bankernya atau bengkel perakitan senjata tersebut," tuturnya.

Selanjutnya, terduga teroris berinisial PS alias JA merupakan sosok penting atau jenderal dalam kelompok teroris bersama N alias BA.

Lalu, terduga teroris ketiga adalah berinisial ZK. Dia berperan menyimpan senjata jenis M16 yang selama ini dicari oleh pihak kepolisian.

"Kemudian saudara H alias NB ini adalah DPO dari konflik poso yang kemudian bergabung ke kelompok ini," ucapnya.

Terakhir, terduga teroris berinisial AM dan KI tugasnya bersama-sama mempersiapkan untuk melakukan penyerangan atau amaliyah dalam jaringan tersebut.

"AM itu sebagai anggota JI kelompok Lampung yang bergabung dengan kelompok ini yang sudah mempersiapkan merencanakan amaliyah dengan senjata api. Dan juga dengan KI, KI ini juga sama juga perannya dengan AM," tuturnya.

Sebelumnya, Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri menangkap total enam terduga teroris di wilayah Lampung pada Rabu (12/4/2023) kemarin.

Penangkapan itu dilakukan di kawasan Mesuji dan Umbul Way Kiri, Margorejo Margosari, Kecamatan Pagelaran, Pringsewu, Lampung pada Selasa (11/4/2023) dan Rabu (12/4/2023).

Adapun identitas terduga teroris tersebut berinisial NG alias BA alias SA, ZK, PS alias JA, H alias NB, AM dan Ki alias AS. Namun, dari enam orang itu, dua di antaranya tewas.

"Adapun identitas tersangka adalah sebagai berikut atas nama inisial NG alias BA alias SA telah dilakukan tindakan tegas dan terukur sehingga mengakibatkan tersangka meninggal dunia. kemudian yang kedua atas nama ZK juga meninggal dunia," ucap Ramadhan.

Selain itu, akibat baku tembak, satu anggota Densus 88 Antiteror Polri berinisial Bripda JO terluka dan kini tengah dirawat secara intensif.

(*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI SINI

Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Penyebab Septic Tank Meledak di Sengkang Wajo dan Nasib Korban Sahda Yusuf, Penjinak Bom Diturunkan.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved