Pilpres 2024
Inilah Hasil Survei Pilpres 2024 dan Elektabilitas Capres 2024 Terbaru Juli 2023
Inilah hasil survei Capres 2024 dan elektabilitas Capres 2024 terbaru Juli 2023, Anies Baswedan, Ganjar Pranowo atau Prabowo Subianto yang unggul?.
Penulis: Doan Pardede | Editor: Christoper Desmawangga
TRIBUNKALTIM.CO - Inilah hasil survei Capres 2024 dan elektabilitas Capres 2024 terbaru di bulan Juli 2023, Anies Baswedan, Ganjar Pranowo atau Prabowo Subianto yang unggul?.
Berdasarkan hasil survei Capres 2024 dan elektabilitas Capres 2024 terbaru di bulan Juli 2023, sosok Prabowo berhasil mengungguli Ganjar dan Anies.
Sosok Prabowo unggul karena dinilai kompeten dan minim intervensi dibandingkan kedua capres lainnya, Ganjar dan Anies.
Nama Prabowo dinilai sangat berkompeten meneruskan kepemimpinan Presiden RI selanjutnya.
Baca juga: Hasil Survei Capres 2024: Rapor Jeblok Anies Baswedan di 6 Lembaga Survei, Cek Prabowo dan Ganjar
Selain itu, karakter Prabowo yang tegas dan ikhlas mengabdi kepada negara menjadikannya figur yang sangat cocok menggantikan Presiden Joko Widodo.
Menurut, Direktur Eksekutif Citra Institute, Yusak Farchan, posisi Prabowo sejak awal memang sudah merepresentasikan karakter kepemimpinan Presiden Indonesia.
Ia mengatakan Prabowo dengan perannya sebagai Menteri Pertahanan merupakan kandidat capres yang memiliki andil besar terhadap kesatuan dan persatuan Indonesia.
"Positioning politik Prabowo itu merepresentasikan karakteristik keberlanjutan pemerintahan pak Jokowi," kata Yusak dalam keterangannya, Sabtu (8/7/2023) seperti dikutip TribunKaltim.co dari Tribunnews.co di artikel berjudul Kembali Unggul di Survei, Prabowo Subianto Dinilai Capres Kompeten Lanjutkan Kepemimpinan Jokowi.
Yusak menegaskan Prabowo jadi satu-satunya kandidat capres yang berasal dari ketua partai.
Hal ini sangat penting karena membuktikan Prabowo menjadi sosok yang minim untuk diintervensi oleh pihak manapun.
"Prabowo adalah satu-satunya calon presiden yang punya elektabilitas tinggi yang posisinya adalah ketua umum parpol," tambahnya.
Selain itu, keberhasilan Prabowo dalam membangun citranya sebagai figur nasionalis dan sangat ikhlas mengabdi kepada negara membuat tingkat popularitasnya meninggi.
Elektabilitas Prabowo sendiri sangat tinggi hampir di semua lembaga survei Indonesia.

Terbaru, Prabowo berhasil meraih elektabilitas tertinggi dalam hasil Lembaga Survei Jakarta (LSJ) periode 20 hingga 29 Juni 2023.
Survei yang melibatkan 1.200 responden dan mencakup 34 provinsi seluruh Indonesia itu dilakukan secara acak atau systemic random sampling.
Dari survei itu, Ketua umum Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) tersebut meraih hasil memuaskan dan unggul dari dua kandidat capres lainnya, yakni Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.
Prabowo mendapatkan elektabilitas 40,3 persen, diikuti Ganjar 32,6 persen dan Anies 20,7 persen.
Direktur Riset LSJ, Fetra Ardianto, mengatakan jumlah tersebut sudah sangat menegaskan posisi Prabowo sebagai capres yang paling unggul dan kompeten untuk melanjutkan kepemimpinan di Indonesia.
Fetra melihat hasil tersebut sangat rasional dan realistis mengingat dalam pertanyaan apapun Prabowo selalu unggul dari kedua kandidat.
"Data ini semakin menegaskan bahwa keunggulan Prabowo Subianto atas para kompetitornya adalah suatu realitas mengingat dalam format pertanyaan apapun Prabowo selalu leading atas lawan-lawannya," ujar Fetra.
Sebelumnya, Prabowo Subianto mengaku siap melanjutkan kepimpinan Presiden Jokowi.
Hal itu dia sampaikan di depan rombongan Jokowi Mania (Joman) di kediamannya, Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan pada Kamis (16/2/2023).
Baca juga: Bukan ke Ganjar, Pengamat Justru Nilai Dukungan Jokowi Semakin Kuat ke Prabowo untuk Pilpres 2024
Prabowo pun mengakui Jokowi berhasil sebagai presiden.
Dan dia pun menyatakan ingin melanjutkan keberhasilan Jokowi sehingga Indonesiajadi negara maju.
"Kita harus mengakui kepemimpinan Pak Jokowi berhasil dan saya berniat untuk meneruskan agar Indonesia kuat makmur dan jaya," kata Prabowo.
Menurutnya, dalam membangun sebuah negara tidak cukup hanya dengan durasi 10 tahun menjabat.
Ia menyebut butuh sekitar 40 tahun untuk benar-benar bisa membangun negara secara utuh dan matang.
Maka dari itu, kepemimpinan Indonesia selanjutnya mesti dan wajib melanjutkan estafet kepemimpinan sebelumnya.
"Jangan kira pemimpin selanjutnya bisa menyelesaikan semuanya dalam 5-10 tahun.
Kira-kira buruh 40 tahun, jadi kalau beliau sudah merintis 10 tahun berarti sisa 30 tahun lagi," tandasnya.
Berkah Kedekatan dengan Jokowi
Sementara itu, naiknya elektabilitas Prabowo menurut pengamat karena adanya berkah kedekatan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menegaskan pilihan politik Presiden Jokowi untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 semakin mengarah ke Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Dia tak ragu menyebut hal itu turut menjadi faktor melejitnya elektabilitas Prabowo Subianto sebagai calon presiden (capres).
Baca juga: Hasil Survei Capres 2024: Prabowo di Atas Angin, Ganjar Belum Punya Sosok Cawapres Bisa Angkat Suara
“Sikap politik Jokowi belum sepenuhnya kepada Ganjar Pranowo karena apapun pada saat yang bersamaan pendukung Prabowo Subianto dan Gerindra mengeklaim pilihan politik Jokowi di 2024 mengarah kepada Prabowo,” kata Adi.
“Dan itu yang menjelaskan kenapa elektabilitas Prabowo Subianto relatively naik sekarang begitu ketat dengan Ganjar Pranowo,” sambung Adi.
Menurut dia elektabilitas Prabowo Subianto yang meroket belakangan ini merupakan berkah politik dari kedekatan dengan Jokowi.
Sebagai sosok menteri andalan, Prabowo Subianto kerapkali mendampingi kegiatan Jokowi secara langsung.
“Artinya ada berkah politik yang didapatkan oleh Gerindra dan efek kemesraan dan kedekatan yang selalu ditunjukkan Jokowi dengan Prabowo Subianto dalam kondisi begini,” terang Adi.
Maka dari itu, dia menegaskan jika situasi seperti ini terus berlanjut hingga Februari 2024 mendatang, Ganjar Pranowo dan juga PDIP akan dirugikan. Hal itu karena Presiden Jokowi tidak sepenuh hati mendukung PDIP.
“Yang dirugikan tentu Ganjar Pranowo tentu PDIP, karena dianggap Jokowi itu tidak sepenuhnya ke PDIP dan Ganjar Pranowo,” ucap Adi.
Karena diketahui, elektabilitas Prabowo Subianto belakangan ini menunjukkan tren positif. Hal itu terlihat dari survei yang diadakan oleh Indonesia Political Opinion (IPO).
Pada survei yang diadakan 5-13 Juni 2023 dengan skema tiga nama, Prabowo Subianto berhasil menduduki peringkat pertama dengan raihan elektabilitas mencapai 37,2 persen.
Kemudian, menempel dibelakangnya ada nama Anies Baswedan yang meraih dukungan mencapai 31,5 persen. Diikuti Ganjar Pranowo yang meraup suara sebesar 26,8 persen.
Prabowo menang, jika Anies gagal maju
Mengacu pada survei, jika Anies gagal mendapatkan tiket capres, Prabowo menang telak dari Ganjar pada Pilpres 2024. Prabowo mendapat elektabilitas sebesar 50,4 persen.
Sementara Ganjar mendapat elektabilitas sebesar 43,2 persen.
Artinya, ada Prabowo menang atas Ganjar dengan selisih 7,2 persen. Sedangkan jika posisi dukungan capres tertutup tiga nama, Prabowo bersaing ketat dengan 33.9 persen, dan Ganjar di angka 31,9 persen.
Lalu Anies, sebesar 20,8 persen.
Persaingan ketat Prabowo dan Ganjar ini dikarenakan selisih suara keduanya, menurut survei LSI ini, masih dalam margin of error 2,9 persen.
"Kemenangan Prabowo atas Ganjar lebih telak ketika head to head. Selisih kemenangan Prabowo atas Ganjar naik, dari selisih 2 persen menjadi selisih 7,2 persen," jelasnya.
Sebagai informasi, survei dilakukan secara tatap muka (face to face interview) dengan menggunakan kuesioner kepada 1.200 responden di seluruh Indonesia.
Dengan 1200 responden, survei dilakukan pada tanggal 3-14 Mei 2023.
Selain survei dengan metode kuantitatif, LSI Denny JA juga memperkaya informasi dan analisa dengan metode kualitatif, seperti analisis media, in-depth interview, expert judgement, dan focus group discussion.
(*)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.