Pilpres 2024
5 Pernyataan Mengejutkan Luhut Binsar di Pusara Gonjang-ganjing Kudeta Airlangga Hartarto dan Golkar
Berikut 5 pernyataan mengejutkan Luhut Binsar Pandjaitan di pusara gonjang-ganjing kudeta Airlangga Hartarto dan Partai Golkar.
TRIBUNKALTIM.CO - Simak informasi seputar Luhut Binsar Pandjaitan terkini.
Ketua Dewan Penasihat Partai Golkar Luhut Binsar Pandjaitan jadi sorotan publik.
Ya, Luhut Binsar Pandjaitan disebut-sebut bakal jadi sosok yang pantas ambil alih Golkar dari tangan Airlangga Hartarto.
Berikut 5 pernyataan mengejutkan Luhut Binsar Pandjaitan di pusara gonjang-ganjing kudeta Airlangga Hartarto dan Partai Golkar.
Salah satunya kelakar Luhut Binsar Pandjaitan soal politik 'jual diri' Golkar jadi sorotan publik.
Selengkapnya ada dalam artikel ini.
Baca juga: Blak-blakan Rocky Gerung Bongkar Manuver Jokowi Ambil Alih Golkar, Ternyata Bukan Hanya Luhut Binsar
Apakah Partai Golkar benat-benar bakal mengadakan Munaslub?
Nama Luhut Binsar Pandjaitan disebut-sebut bakal didorong menggantikan Airlangga Hartarto.
Berdasarkan keterangannya kepada awak media, Ketua Dewan Penasihat Partai Golkar Luhut Binsar Pandjaitan prihatin dengan kondisi partainya saat ini menjelang Pilpres 2024.
1. Politik Jual Diri
Bahkan Luhut memandang partainya seperti menjual diri ke banyak pihak.
Padahal, Golkar merupakan partai besar di parlemen dengan suara terbanyak kedua pada Pemilu 2019.
"Kita enggak boleh, ini partai nomor dua loh. Kita ini jadi seperti jual diri ke mana-mana," kata Luhut dalam tayangan Youtube Kompas TV Program 'ROSI' dikutip TribunSumsel.com dari Kompas.com, Jumat (21/7/2023).
Pernyataan itu Luhut sampaikan ketika dimintai menanggapi terkait posisi Golkar dalam percaturan politik menjelang Pilpres 2024.
Mulanya, dalam tayangan itu, Pemimpin Redaksi Kompas TV, Rosianna Silalahi menyinggung keberadaan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang terdiri dari PAN, PPP, dan Golkar.
Namun, nasib koalisi itu dinilai tidak jelas.
Pasalnya, PPP sudah bergabung dengan PDI-P dan mengusung Sandiaga Uno sebagai bakal cawapres.
Adapun PAN menjagokan Erick Thohir, serta tengah cawe-cawe ke PDI Perjuangan dan Partai Gerindra.
2. Perkuat Parlemen Mudah.
Rosi pun bertanya kepada Luhut, soal Golkar ketika ingin merapat bergabung ke kubu PKB-Gerindra.
PKB justru menjawab silakan bergabung tapi hanya menjadi timses, atau tak boleh menyodorkan bakal cawapres.
Alhasil, Luhut pun bereaksi dengan menyebut partainya seperti menjual diri kemana-mana.
Luhut mengingatkan agar Partai Golkar menyatakan sikap dengan tegas dalam merapatkan ke koalisi tertentu.
Ia juga menekankan, Partai Golkar tak perlu ngotot mengusung Airlangga Hartarto sebagai capres ataupun cawapres.
Menurutnya, jika kedua posisi itu tidak bisa didapatkan oleh Golkar dalam percaturan Pilpres 2024, partai berlambang beringin itu bisa menargetkan tujuan lain.
"Kan masih ada yang lain yang bisa dibenahi, perkuatlah di parlemen. As simple as that (sesederhana itu)," ujar Luhut.
Baca juga: Kelakar Luhut Binsar Pandjaitan Soal Politik Jual Diri Golkar, Isu Kudeta Posisi Airlangga Mencuat
3. Mau Jadi Ketum Tapi Caranya Baik-baik
Luhut Binsar Pandjaitan menjadi salah satu kandidat kuat menjadi Ketua Umum Partai Golkar, menggantikan Airlangga Hartarto.
Bahkan, Luhut Binsar Pandjaitan yang saat ini menjabat sebagai Ketua Dewa Penasihat Partai Golkar bersedia menjadi ketua umum asal tak menimbulkan konflik dengan koleganya sesama menteri, Airlangga Hartarto.
Ya, Luhut tak ingin bermanuver jika upaya itu justru membuat hubungannya dengan Airlangga tidak baik.
“Kalau mereka mengatakan kami mau (mencalonkan Luhut sebagai ketua umum Golkar) dan itu jalan oleh mereka, lakukanlah dengan baik-baik, itu aja. Sederhana kok,” kata Luhut saat wawancara bersama Pemimpin Redaksi Kompas TV, Rosianna Silalahi, dalam program Rosi yang ditayangkan Kompas TV, Kamis (20/7/2023).
4. Luhut Enggan Kelahi Sama Airlangga
Luhut mengeklaim bahwa banyak kader Golkar yang mendorongnya untuk mencalonkan diri sebagai ketua umum partai berlambang beringin itu.
“Saya bilang saya enggak mau berkelahi sama Airlangga, enggak mau. Untuk apa saya berkelahi sama Airlangga? Untuk apa saya buat musuh? Buat apa?” tutur Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) itu.
Dorongan tersebut muncul, menurut Luhut, karena dirinya kini tak mencalonkan diri sebagai presiden atau wakil presiden.
Luhut juga mengaku bakal menyudahi jabatan sebagai menteri setelah Kabinet Indonesia Maju bubar pada Oktober 2024 mendatang.
Luhut pun menyebut, dirinya tak mampu membendung keinginan para kader yang menyuarakan digelarnya musyawarah nasional luar biasa (munaslub) untuk mencopot Airlangga dari kursi ketua umum Golkar.
“Asal dilakukan dengan damai, dilakukan dengan niat baik, kenapa tidak? Tapi jangan dilakukan dengan rusuh, itu enggak ada gunanya. Itu akan buat Golkar runtuh,” ucap Luhut.
“Lakukan dengan baik kalau memang itu kesepakatan mereka bersama. Tapi saya enggak campuri itu,” lanjutnya.
Baca juga: Surya Paloh Ngadu ke Luhut Binsar, Tak Suka Jokowi Endorse Capres Pilpres 2024, Bukan Tanpa Alasan
5. Bantah Jadi Dalang Kudeta Airlangga
Kendati demikian, Luhut membantah dirinya menjadi dalang di balik gerakan sebagian kader Golkar yang mendorong penyelenggaraan munsalub untuk menggulingkan Airlangga.
“Enggaklah, untuk apa sih kepentingan saya di situ? Saya mau apalagi sih? Kalau saya jadi Ketua Umum Golkar apa saya mau calon presiden, calon wakil presiden? Pasti tidak. Mau jadi menteri? Pasti tidak,” ucap dia.
Seandainya dipercaya jadi ketua umum Golkar, Luhut melanjutkan, dirinya ingin memperkuat internal partai.
Dia tidak ingin, isu perpecahan pada akhirnya melemahkan elektabilitas Golkar.
Menurut Luhut, massa pendukung Golkar pun sedianya masih kuat hingga ke kalangan akar rumput.
Namun demikian, kekuatan tersebut harus terus dipelihara.
“Jadi kalau saya Ketua Umum Golkar misalnya, saya mau memperbaiki saja karena saya suka memperbaiki dan saya yakin itu bisa,“ katanya.
Sebagaimana diketahui, internal Golkar belakangan tengah digoyang isu perpecahan. Sebagian kader mendorong dilaksanakannya munaslub untuk mencopot Airlangga Hartarto.
Pasalnya, Airlangga dinilai tidak maksimal dalam menghadapi penyelenggaraan Pemilu 2024.
Namun demikian, desas-desus munaslub ini dibantah oleh elite Golkar, tak terkecuali Airlangga.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian tersebut mengeklaim, internal partainya masih solid.
"Enggak ada, agendanya bukan itu, enggak ada itu," kata Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (10/7/2023). (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.