Pilpres 2024

Terbaru Hasil Survei Capres, Penyebab Elektabilitas Prabowo Teratas Dibanding Ganjar dan Anies

Hasil Survei Capres 2024, terungkap penyebab elektabilitas Prabowo Subianto teratas dibanding Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.

KOMPAS.com/ADHYASTA DIRGANTARA
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto tiba di Jakarta International Velodrome, Jakarta Timur, Minggu (16/7/2023). 

TRIBUNKALTIM.CO - Hasil Survei Capres 2024, terungkap penyebab elektabilitas Prabowo Subianto teratas dibanding Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.

Beberapa bulan terakhir, hasil survei Capres 2024 selalu menunjukkan hasil menguat untuk Prabowo Subianto.

Capres dari Partai Gerindra itu bahkan selalu berada di posisi teratas dibanding Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.

Apa penyebab elektabilitas Prabowo Subianto makin menguat? 

Indikator Politik Indonesia menyebut elektabilitas bakal calon presiden (capres) Prabowo Subianto menguat pada Juni 2023 karena 51,6 persen pendukungnya di 2019 kembali memberikan suara mereka.

Baca juga: Hasil Survei Capres 2024: Mayoritas Tak Percaya Anies Baswedan Dijegal Jokowi, Cek Bantahan Luhut

Direktur Eksekutif Indikator Politik, Burhanuddin Muhtadi menyebut dukungan ke Prabowo ini membuat suara bakal capres Anies Baswedan tertekan.

Temuan ini didapatkan Indikator Politik dalam survei yang digelar pada 20-24 Juni secara tatap muka.

“Jadi pemilih Pak Prabowo yang balik lagi ke Pak Prabowo terakhir sudah mencapai 51,6 persen,” ujar Burhan dalam konferensi pers di YouTube Indikator Politik, Minggu (23/7/2023).

Menurut Burhan, pada Desember 2022, pendukung Prabowo-Sandiaga Uno pada Pilpres 2019 yang masih memberikan suara mereka kepada Ketua Umum Gerindra itu hanya 31,6 persen.

Angka itu bahkan turun menjadi 30,4 persen pada Februari 2023.

Sementara, sejumlah basis suara Prabowo-Sandi mengalihkan dukungan mereka kepada Anies Baswedan dengan rincian 41,5 persen pada Desember 2022 dan 41,2 persen pada 2023.

Baca juga: Terbaru! Hasil Survei Capres 2024: Elektabilitas Prabowo dan Ganjar Naik, Anies Justru Menurun

Namun, basis suara Prabowo-Sandi menguat pada April 2023 dengan angka 39,2 persen sementara Anies merosot ke 36 persen.

Kemudian, pada Juni 2023, dukungan itu mengalir banyak ke Prabowo hingga angka 51,6 persen dan Anies hanya 41 persen.

Selain Prabowo dan Anies, sebagian suara Prabowo-Sandi pada Pilpres juga mengalir ke Ganjar dengan angka 5,9 persen pada Juni.

Selanjutnya, basis suara pendukung pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin pada 2019 yang mengalir ke Prabowo juga menjadi penyebab elektabilitas Menteri Pertahanan itu menguat.

Sederet survei mengenai elektabilitas bakal calon presiden (Bacapres) 2024 dari sejumlah lembaga survei, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Sederet survei mengenai elektabilitas bakal calon presiden (Bacapres) 2024 dari sejumlah lembaga survei, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. (Kompas.com/Dok Humas Pemprov Jareng/IST)

Pada Desember 2022, Prabowo meraup 14,8 persen suara dari basis pendukung Jokowi-Ma'ruf; 13,9 persen pada Februari 2023; 24,7 persen pada April 2023 dan 28,5 persen pada Juni 2023.

Sementara itu, mayoritas suara basis pendukung Jokowi-Ma'ruf mengalir ke Ganjar dengan angka 42,9 persen pada Desember 2022.

Jumlah itu sempat naik pada Februari 2023 dengan angka 43,8 persen namun merosot menjadi 37 persen pada April dan kembali menguat menjadi 49,3 persen pada Juni 2023.

Adapun Anies Baswedan hanya meraup 14 persen suara basis pendukung Jokowi-Ma'ruf.

Baca juga: Hasil Survei Capres 2024 dan Sikap Partai Demokrat Bila AHY Tak jadi Cawapres Anies Baswedan

“Ketika akhirnya Ganjar dapat tiket PDI-P (pada April) basis pemilih Pak Jokowi-Kiai Ma'ruf mulai pulih lagi, meskipun sebagian mulai mengalir ke Pak Prabowo,” tutur Burhan.

Adapun survei Indikator Politik ini digelar pada 20-24 Juni 2023 secara tatap muka.

Survei dilakukan terhadap 1.220 responden dari seluruh provinsi dengan usia minimal 17 tahun atau sudah bisa mengikuti pemilu.

Responden dipilih dengan metode simple random sampling. Margin of error dari survei ini sekitar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. (*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel ini telah tayang di Kompas.com 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved