Budisatrio Djiwandono
Tahun Depan, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Budisatrio Djiwandono Bakal Berikan Bioflok ke Kutai Timur
Wakil Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Budisatrio Djiwandono bakal memberikan paket bioflok untuk Kutai Timur.
Penulis: Nurila Firdaus | Editor: Aris
TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA - Wakil Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Budisatrio Djiwandono bakal memberikan paket bioflok untuk Kutai Timur di tahun 2024 mendatang.
Hal itu ia sampaikan usai mendengarkan aspirasi dari salah satu penyuluh perikanan lapangan (PPL) terkait sarana dan prasarana yang masih minim sehingga budidaya perikanan air tawar tidak maksimal.
Selain itu, Politikus dari Fraksi Partai Gerindra itu juga menerima aspirasi dari PPL terkait keterbatasan alat untuk pengecekan kualitas air. Untuk itu, ia mengenalkan cara budidaya yang terbaru, bernama bioflok.
"Tahun depan kita berikan 1 bioflok untuk Kutim, memang program tersebut akan saga berikan ke 10 kabupaten/kota di Kalimantan Timur," ujar Budisatrio di Aula Desa Sangatta Selatan, Sangatta, Kutai Timur, Kamis (27/7/2023).
Baca juga: Anggota DPR RI Budisatrio Djiwandono Gencarkan Gemar Makan Ikan di Kutim
Lebih lanjut, ia juga menjadikan Kecamatan Sangatta Selatan menjadi lokasi fokus atau perhatian khusus khususnya di bidang Komisi IV DPR RI.
Oleh sebab itu, mendengar keluhan tersebut, ia langsung pastikan ada alokasi budidaya dengan sistem bioflok harus ada di anggaran pendapatan dan belanja nasional (APBN) tahun 2024 mendatang.
Di sisi lain, ia juga menyarankan agar masyarakat Kutai Timur agar memanfaatkan pekarangannya untuk program pekarangan pangan lestari (P2L) khususnya bagi Kelompok Wanita Tani (KWT).
Sebab ia menilai, sudah banyak KWT di daerah-daerah lain sukses dalam menjalankan program P2L. Katanya, bagi masyarakat Kutai Timur yang berminat untuk mengembangkan program P2L bisa mengusulkan melalui DPRD Kutim dan ditembuskan ke DPR RI.
"Tujuannya untuk kesehatan stunting, jadi ibu-ibu se-RT itu sudah tidak perlu ke pasar untuk belanja kebutuhan sayuran, cabenya, syukur-syukur proteinnya, kalau kelebihan produksi bisa dijual ke pasar-pasar," terangnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.