Berita Pemkab Kutai Kartanegara

Bupati Edi Damansyah Terima Kunjungan Kepala BPS, Sensus Pertanian Rekam Fakta di Lapangan

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kukar Nur Wahid bersama jajarannya diterima Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Edi Damansyah terkait Sensus Pertanian

Editor: Mathias Masan Ola
Prokom
KUNJUNGAN BPS - Bupati Kukar Edi Damansyah didampingi jajarannya menerima kunjungan Kepala BPS Kukar Nur Wahid di Ruang Garuda RS AM Parikesit Tenggarong Seberang. Prokom 

TENGGARONG – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kukar Nur Wahid bersama jajarannya diterima Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Edi Damansyah terkait Sensus Pertanian yang telah dilaksanakan.

Bupati Kukar didampingi Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Sutikno, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Muhamad Taufik, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Muslik dan Kepala Perangkat Daerah terkait lainnya.

Pertemuan itu berlangsung di Ruang Garuda RS AM Parikesit Tenggarong Seberang, pekan tadi.

Baca juga: Sensus Pertanian 2023 di Kutai Kartanegara, BPS Sasar Kecamatan hingga Desa

Nur Wahid mengatakan, BPS telah melaksanakan Sensus Pertanian 2023 (ST2023) di seluruh Indonesia. ST2023 merupakan Sensus Pertanian ke-7 yang dilaksanakan BPS, sejak dimulai pada tahun 1963.

Sensus Pertanian dilakukan sepuluh tahun sekali di tahun berakhiran angka 3. Pelaksanaan ST2023 juga mengacu pada program badan pangan dunia atau FAO.

Secara nasional, Badan Pusat Statistik (BPS) akan melakukan Sensus Pertanian 2023 selama dua bulan, terhitung 1Juni-31 Juli 2023.

Di Kukar, sensus pertanian fokus ke wilayah sentra pertanian. Bagi wilayah non-konsentrasi pertanian akan menggunakan metode Snowball Throwing.

Untuk pertanian mencakup berbagai subsektor yang dimulai dari tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan, kehutanan dan kegiatan pertanian lainnya dalam arti luas.

Baca juga: Sensus Pertanian di Kutai Timur Bakal Dimulai, Warga mesti Beri Data Lengkap dan Fakta

Tujuannya, menyediakan data struktur pertanian sampai unit-unit administrasi yang terkecil. Di antaranya menyediakan data struktur pertanian sampai unit-unit administrasi terkecil.

Menyediakan data yang dapat digunakan sebagai tolok ukur statistik pertanian saat ini, serta menyediakan kerangka sampel untuk survei pertanian lanjutan.

Harapan Bupati Edi Damansyah, sensus pertanian ini bisa merekam kondisi riil kemudian menjadi basis data dalam mengevaluasi dan merencanakan kegiatan pertanian di masa mendatang.

“Masa pengolahan datanya dua bulan, Agustus dan September, kemudian proses validasi bukan hanya di masing – masing wilayah tapi ada juga validasi antarwilayah mungkin akhir tahun baru release datanya,”pungkas Nur Wahid.(prokom06)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved