Liga 1

Update Liga 1, Silverio Absen saat Borneo FC vs Rans Nusantara, Pieter Huistra: Kena Sanksi PSSI

Pelatih Borneo FC Pieter Huistra merasa dirugikan dengan keputusan yang dinilai  aneh yang dikeluarkan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI)

Penulis: Rahmat Pratama | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO HARDI PRASETYO
Silverio Juni saat merangkul Diego Michiels usai pertandingan Kontra Bali United di stadion Segiri Samarinda pada Sabtu,(8/7/2023).TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO HARDI PRASETYO 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Pelatih Pieter Huistra menyesalkan keputusan PSSI yang berbuntut absennya Silverio, saat Borneo FC kontra Rans Nusantara pada pekan ke 6 Liga 1, Jumat (4/8/2023).

Pelatih Borneo FC Pieter Huistra merasa dirugikan dengan keputusan yang dinilai  aneh yang dikeluarkan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).

Ia menyebut saat Silverio melakukan pelanggaran tersebut dia tidak mendapatkan kartu kuning.

Namun,ia sangat menyesalkan ketika 4 Minggu sesuai pertandingan tersebut pemainnya malah mendapat layangan surat dari PSSI terkait larangan bermain dan denda sebesar Rp10 juta.

Baca juga: Update Liga 1, Borneo FC Waspadai Performa Apik Pemain Rans Nusantara

Baca juga: Jadwal Siaran Langsung Borneo FC vs Rans Nusantara Liga 1: Prediksi Line Up, H2H dan Link Streaming

"Ini tentu saja menjadi situasi yang aneh. Silverio, semua orang tahu, 4 minggu yang lalu ada insiden ketika melakukan tendangan bebas, dia bahkan tidak mendapatkan kartu kuning.

Ketika dia ingin menendang bola, dia terlibat insiden dengan menendang tak sengaja kepala seorang pemain. 4 minggu kemudian, ia mendapatkan sanksi," ucap Pieter Huistra.

Ia menyebut hal ini sangatlah aneh karena selama 40 tahun ia berkarir di dunia sepakbola tidak pernah sekalipun menemukan hal yang serupa.

Ia tidak mempermasalahkan terkait pemain yang absen karena menurutnya masih banyak pemain bertahan yang dimiliki Borneo FC saat ini.

Ia sangat menyayangkan hal ini terjadi di sepak bola Indonesia khususnya.

"Sangat aneh, saya tak pernah melihat ini sebelumnya dalam 40 tahun karir saya di sepakbola. Saya tak pernah melihat ini.

Bagi kami, kami mempunyai banyak defender dan kami tak mempunyai masalah. Kami bisa memainkan pemain lain. Tapi ini sangat disayangkan bagi sepakbola Indonesia. PSSI terlihat buruk,"jelasnya.

Lebih lanjut ia menyebut PSSI tidak mempunyai protokol yang mengatur tentang kebijakan tersebut sehingga mereka memberikan keputusan sesuai apa yang mereka mau.

Ia mengambil contoh jika pemain melakukan pelanggaran pada bulan April namun, PSSI baru memberikan keputusan di bulan Oktober dan memberikan sanksi.

Baca juga: Punya Rekor Bagus Lawan Rans Nusantara, Borneo FC Diprediksi Raih Poin Penuh di Pekan 6 Liga 1

"Mereka tak mempunyai protokol, mereka melalukan apa yang ingin mereka lakukan. Empat minggu yang lalu.

Bayangkan saja jika sesuatu terjadi besok, dan di bulan April, mereka akan memberikan keputusan. Oh, di bulan Oktober, kakinya terlalu tinggi. Dia akan mendapatkan sanksi,"tutupnya. ujarnya. (*)

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved