Berita Nasional Terkini
Beragam Respons soal Rocky Gerung yang Diduga Hina Jokowi: Gibran Anggap Biasa, Moeldoko Rela Mati
Beragam respons pernyataan Rocky Gerung yang diduga hina Jokowi: Gibran anggap biasa, Moeldoko rela mati.
TRIBUNKALTIM.CO - Beragam respons pernyataan Rocky Gerung yang diduga hina Jokowi: Gibran anggap biasa, Moeldoko rela mati.
Pernyataan Rocky Gerung yang diduga menghina Presiden Jokowi Widodo (Jokowi) terus menuai tanggapan beragam.
Rocky Gerung bahkan telah dilaporkan oleh sejumlah pihak ke polisi.
Laporan ke polisi ini merupakan respons terkait video berisi ucapan Rocky Gerung yang dinilai menghina Jokowi.
Dalam video yang ditayangkan oleh akun YouTube milik Refly Harun, Rocky Gerung melontarkan kritikan tajam kepada Presiden Jokowi.
Kritikan tajam itu disampaikan Rocky Gerung pada acara Konsolidasi Akbar Aliansi Aksi Sejuta Buruh di Bekasi.
Tak hanya tajam, kritikan Rocky Gerung kepada Presiden Jokowi juga dinilai memakai kata tercela, menghujat dan mengeluarkan umpatan.
Baca juga: Rocky Gerung Ditolak di Sleman, Gagal Jadi Pembicara Diskusi, Buntut Hujatan Pedas ke Jokowi
Dalam video yang beredar, Rocky Gerung menyoroti lawatan Presiden Jokowi ke China yang diduga menawarkan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Rocky Gerung juga berbicara mengenai Jokowi bila nantinya tidak menjabat lagi sebagai presiden.
"Kalau gak jadi Presiden nanti dia akan jadi rakyat biasa, tapi ambisi Jokowi akan mempertahankan legasinya. Dia pergi ke Cina untuk tawarkan IKN," ujar Rocky.
"Dia mondar mandir dari satu koalisi ke koalisi lain untuk mencari kejelasan dirinya. Dia cuma pikirkan nasibnya sendiri, gak memikirkan nasib kita (masyarakat indonesia dan buruh). Itu b*j***an yang t*l**," ," kata Rocky Gerung seperti dikutip TribunKaltim.co dari TribunManado.co.id.
"Kalau dia b*j***an pintar, dia bakal berdebat dengan Jumhur Hidayat," tambahnya.
Bak bola api yang bergulir, Rocky Gerung pun terus menuai beragam respons.
Mulai dari Presiden Jokowi, anak sulung presiden yang juga Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka, hingga Kepala Staf Presiden Moeldoko.
Tanggapan Singkat Presiden Jokowi
Presiden Jokowi memberikan jawaban santai soal dugaan penghinaan yang dilakukan Rocky Gerung.
Presiden Joko Widodo enggan menanggapi serius penghinaan yang disampaikan akademisi Rocky Gerung terhadap dirinya.
Presiden pun lebih memilih untuk fokus bekerja daripada menanggapi hinaan itu.
"Itu hal-hal kecillah. Saya kerja saja," ujar Jokowi saat memberikan keterangan pers di Senayan Park, Jakarta, Rabu (2/8/2023).
Baca juga: Bukan Ambisi Jokowi, Faldo Maldini Patahkan Kritik Rocky Gerung Soal IKN Nusantara
Gibran Berikan Tanggapan Santai
Walikota Solo sekaligus putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka buka suara soal pernyataan pengamat politik, Rocky Gerung yang diduga hina presiden.
Gibran tampak santai menanggapi dugaan hinaan Rocky Gerung terhadap ayahnya tersebut.
Orang nomor satu di Kota Solo itu juga mengaku sudah hal biasa ketika keluarganya dihina.
Terlebih lagi mendekati pesta demokrasi lima tahunan atau Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Mengenai pelaporan Rocky Gerung itu, Gibran tidak ingin menanggapi lebih jauh.
Suami Selvi Ananda itu memilih menyerahkan penilaian itu kepada masyarakat.

Menurut Gibran Rakabuming, cukup warga yang menilai apakah perkataan Rocky Gerung tersebut pantas dikatakan kepada seorang Presiden.
"Ya itu biar warga yang menilai (kasar atau tidak)" ujarnya di Stadion Sriwedari Solo, Selasa (1/8/2023.
Sementara itu, Gibran menanggapi santai terkait dilaporkannya Rocky Gerung ke Polda Metro Jaya.
"Saya tidak ada tanggapan apa-apa. Biasa wae aku (biasa saja aku)" ungkap Gibran, Selasa, dikutip dari Kompas.com.
Menurutnya, sudah hal biasa keluarganya selalu dihina.
Terlebih mendekati pesta demokrasi lima tahunan atau Pemilu 2024.
"Iya, biasalah (dihina). Santai saja," lanjut Gibran.
Baca juga: Tiba-Tiba Rocky Gerung Berbalik Apresiasi Jokowi, Bersedia Diajak Bertemu Presiden
Moeldoko Rela Mati demi Presiden
Pernyataan akademisi Rocky Gerung yang viral di media sosial menyebut Presiden Joko Widodo dengan kata-kata yang tidak pantas membuat Kepala Staf Presiden Moeldoko berang.
Ia menegaskan jangan coba-coba mengganggu Presiden Joko Widodo.
"Saya sebagai prajurit biasa mempertaruhkan nyawa di medan perang tanpa kalkulasi apalagi menghadapi situasi seperti ini biasa.
Jadi jangan coba-coba mengganggu Presiden," kata Moeldoko.
Akibat perbuatannya, Rocky dilaporkan sejumlah kelompok relawan Jokowi ke Bareskrim Polri terkait penghinaan kepada presiden.
"Saya ingin tegaskan itu. Seorang intelektual harus betul-betul bisa memberikan suri tauladan kepada anak cucu kita karena akan membawa preseden yang kurang baik ke depan," kata Moeldoko.

Moeldoko juga mengingatkan tugas yang melekat di Kepala Staf Presiden adalah menjaga kehormatan presiden.
"Jangan main-main itu. Sekali lagi saya ulangi jangan main-main. Kalau bersinggungan dengan itu saya akan berdiri paling depan itu," paparnya.
Moeldoko juga mengategorikan pernyataan Rocky Gerung tersebut sebagai perilaku menyerang pribadi.
"Ini sudah saya kategorikan menyerang pribadi Presiden, sungguh tidak bisa ditoleransi, untuk itu saya juga berharap penegak hukum mengambil langkah-langkah sesuai dengan perundangan-undangan yang berlaku. Tidak bisa dibiarkan seperti ini, bernegara ada aturannya, 'rulenya' jelas tidak boleh sembarangan," jelas Moeldoko.
Tidak ketinggalan Moeldoko juga berniat untuk melaporkan Rocky Gerung ke pihak kepolisian.
"Kalau perlu Moeldoko yang akan laporkan," kata Moeldoko.
Baca juga: Aliansi Ormas Paser Kecam Rocky Gerung, Dinilai Menyinggung Hati Orang Asli Kalimantan
PDIP Laporkan Rocky Gerung
Sebelumnya Tim Badan Bantuan Hukum dan Advokasi Rakyat (BBHAR) DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) resmi melaporkan pengamat politik Rocky Gerung ke Bareskrim Polri terkait dugaan tindak pidana fitnah dan ujaran kebencian bermuatan SARA terhadap Presiden Jokowi pada Rabu (2/8/2023)
Pihaknya melaporkan Rocky Gerung terkait dugaan Pasal 28 ayat (2) Undang-Undang RI Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-Undang RI Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE dan atau Pasal 14 dan/atau Pasal 15 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946.
Laporan tersebut teregister dengan nomor LP/B/217/VIII/2023/SPKT/ Bareskrim Polri tanggal 2 Agustus 2023.
Salah satu pernyataan Rocky yang dinilai sebagai ujaran kebencian ialah soal upaya Presiden Joko Widodo untuk melakukan penundaan Pemilu 2024 serta tidak mendukung kaum buruh.
Selanjutnya terkait pernyataan Rocky yang menyebut adanya hasutan untuk melakukan gerakan masyarakat atau "people power" mulai 10 Agustus 2023 jika Pemilu 2024 terhalang oleh ambisi Presiden.
Kemudian ada juga terkait pernyataan Rocky yang menyebut bahwa Presiden Jokowi berangkat ke China untuk menawarkan Ibu Kota Negara (IKN) untuk mempertahankan legacy-nya.
Dalam laporan tersebut, Rocky dinilai telah melanggar Pasal 28 Ayat 2 UU RI No 19 tahun 2016 tentang perubahan atas UU RI No 11 Tahun 2008 tentang ITE dan atau Pasal 14 dan atau Pasal 15 UU No 1 Tahun 1946 KUHP.
Baca juga: Rocky Gerung Bongkar Skenario Politik Jokowi, Gibran Maju Cawapres, MK Tunduk Jokowi atau Konstitusi
Klarifikasi Rocky Gerung
Rocky Gerung akhirnya angkat bicara soal ucapannya pada acara Konsolidasi Akbar Aliansi Aksi Sejuta Buruh di Bekasi yang viral di media sosial.
Rocky Gerung mengaku tak berniat menyerang Jokowi secara personal.
Menurut Rocky Gerung, dikutip dari TribunKaltim.co dari TribunWow.com, kata-kata tak pantas yang dilontarkannya ditujukan untuk kebijakan pemerintahan Jokowi.
Satu di antaranya soal pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur.
Hal itu diungkapkan Rocky Gerung dalam kanal YouTube-nya, Rocky Gerung Official pada Selasa (1/8/2023) hari ini.
"Saya menghormati Pak Jokowi, dia baik sebagai kepala keluarga, tapi dia buruk sebagai kepala negara," ucap Rocky.
"Itu faktanya kan, jadi orang mesti tahu bahwa saya mendeskripsikan keadaan, bahkan mendeskripsikan keadaan psikologi Presiden Jokowi."
"Saya enggak mendekripsikan personalnya, di mana-mana saya ucapkan itu," tambahnya.
Buntut dari video viral yang dinilai menghina Jokowi, Rocky dilaporkan relawan Indonesia Bersatu ke Polda Metro Jaya, Senin (31/7/2023).
Kendati dipolisikan pendukung Jokowi, Rocky yakin betul orang nomor satu di Indonesia itu tak akan ikut melaporkannya ke pihak berwajib.
"Sekarang saya dilaporkan, siapa yang laporkan? Pak Jokowi?," papar Rocky.
"Pasti Pak Jokowi enggak laporin karena Pak Jokowi tahu ini bukan delik kejahatan, ini delik aduan."
"Jokowi pasti mengerti ini relawannya ngapain sih laporin, dia aja enggak laporin kok," tambahnya.
Terkait kasus ini, Rocky menyebut pernyataan kontroversialnya itu sebagai bentuk kebebasan berbicara.
Ia lantas secara terang-terangan mengkritik lawatan Jokowi ke China baru-baru ini.
"Kalau memang presiden gagal dan saya sebut t*l*l ya kebijakannya yang t*l*l."
"Misalnya soal IKN, itu kan kebijakan t*l*l, udah ditolak di mana-mana masih dijabanin aja tuh," tandasnya.
(Tribun-Medan.com/Tribun-Timur.com)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.