Pilpres 2024
Baliho Pilpres 2024 Juga Diungkit, Pengamat Sorot Sikap dan Loyalitas Prabowo di Kasus Rocky Gerung
Pengamat sorot sikap Menhan Prabowo Subianto di kasus video viral Rocky Gerung diduga hina Jokowi.
Penulis: Doan Pardede | Editor: Diah Anggraeni
TRIBUNKALTIM.CO - Pegiat media sosial Yusuf Dumdum sorot sikap Menhan Prabowo Subianto di kasus video viral Rocky Gerung diduga hina Jokowi.
Seperti diberitakan, Rocky Gerung kembali viral dengan pernyataan-pernyataannya yang menghina Presiden Jokowi.
Bahkan, Rocky Gerung menyisipkan kata-kata kasar yang ditujukan kepada Jokowi saat mengisi sebuah acara.
Sejumlah pihak pun mulai dari relawan hingga partai Jokowi PDIP buka suara dan menyayangkan pernyataan Rocky Gerung.
Baca juga: Tak akan Didukung Golkar di Pilpres 2024, Anies Baswedan Tanggapi Santai: Bukan Hal Baru
Terkait hal ini, Yusuf Dumdum minta Prabowo Subianto benar-benar tunjukan loyalitasnya pada Presiden Jokowi yang diserang oleh Rocky Gerung.
Yusuf Dumdum pun meminta Menteri Pertahanan Prabowo Subianto untuk melakukan hal yang sama.
Apalagi status Prabowo saat ini sebagai Menteri Pertahanan.
Yusuf meminta Prabowo Subianto betul-betul tunjukan loyalitas kepada Presiden terkait ujaran kebencian yang disampaikan oleh Rocky Gerung.
“Jokowi adalah panglima tertinggi, kalau saya sebagai Menhan pasti gak terima pimpinan saya dikatain seperti ini. Ayo pak @prabowo saatnya melakukan pembelaan terhadap pak @jokowi. Ini waktu yang tepat untuk menunjukkan loyalitas. Kita semua gak terima Presiden dikatain begini,”bebernya.
Lantas Yusuf Dumdum pun menyindir Prabowo Subianto yang memuji-muji Jokowi jelang Pilpres 2024.
Bahkan foto-foto Prabowo Subianto pada baliho terlihat bersanding dengan Jokowi.
“Gak berani bersuara ya meskipun secara pribadi ? Bisanya cuma nempel kek perangko dan pamer baliho sama Presiden?” sindir Yusuf Dumdum.

Yusuf Dumdum pun mengingatkan bahwa hinaan Rocky Gerung terhadap Jokowi menjadi momentum Prabowo Subianto untuk membuktikan loyalitas.
“Saya cuma menyarankan, bukan menantang. Ini momentum bagus buat Pak @prabowo untuk buktikan loyalitas daripada cuma pasang foto dengan Pak Jokowi,” bebernya, seperti dilansir WartaKotalive.com dengan judul Loyalitas Prabowo Subianto Dipertanyakan Usai Rocky Gerung Hina Jokowi
Jawaban Jokowi soal Gibran Sebut Sudah Ada 1 Nama
Presiden Joko Widodo (Jokowi) enggan menjelaskan ihwal sosok bakal capres yang dirinya dukung dalam Pilpres 2024 mendatang.
Hal ini menjawab pernyataan putranya, Gibran Rakabuming Raka, terkait dukungan ke salah satu bakal capres.
"Tanyakan ke Gibran," kata Jokowi sembari tersenyum setelah meresmikan Sodetan Ciliwung di Jakarta Timur, Senin (31/7/2023) dikutip Kompas TV.
Sebelumnya, Gibran mengatakan, Presiden Jokowi sudah memiliki pilihan bakal capres yang akan didukung.
Namun, Gibran bungkam ketika ditanya siapa figur yang dijagokan Jokowi pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
“Sudah (ada bakal capres yang didukung Jokowi),” ujar Gibran di kawasan Menteng, Jakarta, Kamis (27/7/2023).
Gibran juga tidak menjawab ketika ditanya apakah pilihan Jokowi sama dengan pilihannya.
Ia hanya menekankan tidak pernah memberikan arahan pada siapa pun untuk mendukung bakal capres tertentu.
“Saya enggak pernah memberikan arahan,” kata Gibran, seperti dilansir Tribuntoraja.com dengan judul Ditanya Soal Dukungan ke Salah Satu Capres, Jokowi: Tanyakan ke Gibran.
Baca juga: Ganjar Capres 2024 Terkuat di Pilpres 2024 Versi Survei Capres 2024, Menang Bila Hanya Lawan Prabowo
Presiden Jokowi Dukung Ganjar, Prabowo, atau Anies?
Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan merupakan kandidat kuat untuk capres 2024.
Jelang Pemilu 2024, banyak lembaga mulai mengeluarkan hasil survei capres 2024, mengukur tingkat keterpilihan Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan.
Salah satu yang menjadi sorotan adalah siapa yang didukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Pemilihan Presiden 2024 (Pilpres 2024)?
Untuk diketahui, Ganjar Pranowo merupakan kader PDIP yang juga didukung oleh Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Hanura, dan Partai Perindo.
Sementara Prabowo Subianto, adalah Ketua Umum Partai Gerindra yang didukung Partai Kebangkitan Bangsa.
Selain itu Anies Baswedan, didukung tiga partai yang tergabung dalam Koalisi Perubahan Untuk Persatuan (KPP), yakni Partai NasDem, Demokrat, dan PKS.
Kandidat Kuat
Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan merupakan kandidat kuat untuk capres 2024.
Ketiganya bersaing cukup ketat dan hingga saat ini belum ada yang mendominasi.
Ganjar, Prabowo, dan Anies adalah bakal capres yang memiliki basis masa.
Namun, menurut sejumlah lembaga survei, seperti dilansir TribunJatim.com di artikel berjudul Hasil Survei Capres 2024 Terbaru dari SMRC, Presiden Jokowi Dukung Ganjar, Prabowo, atau Anies?, elektabilitas ketiganya masih bergantung pada tingkat kepuasan Presiden Jokowi.
Terutama Ganjar dan Prabowo.
Ganjar dan Prabowo memang sedang bersaing mendapatkan dukungan Presiden Jokowi.
Dukungan ini masih menjadi perdebatan publik. Selalu menjadi topik hangat di media massa.
Jokowi Pilih Siapa?
Efek Presiden Jokowi masih diperhitungkan jelang Pilpres 2024. Terutama oleh Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.
Hal ini tak lepas dari tingkat kepercayaan 90 persen dan kepuasan publik 80 persen.
Lantas, Presiden Jokowi memilih siapa?
Baca juga: Hasil Survei Capres 2024: Jokowi Dipastikan Dukung Ganjar Pranowo Meski Makin Mesra Sama Prabowo
Hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) teranyar menunjukkan, mayoritas publik menilai Presiden Jokowi mendukung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai capres 2024.
Pendiri SMRC Saiful Mujani merinci berdasarkan survei per Juli 2023 dengan pilihan tiga capres, ada 40,6 persen publik menilai Presiden Joko Widodo mendukung Ganjar Pranowo; 28,3 persen Prabowo Subianto; dan 11,9 persen Anies Baswedan.
Sementara 0,4 persen responden memilih lainnya, dan 18,7 persen responden memilih untuk tidak menjawab atau tidak tahu.
"Harusnya karena sama-sama berasal dari partai yang sama gitu ya, dari PDIP dan terlihat langsung menghadiri deklarasi Ganjar," ujar Saiful dalam acara daring, pada Kamis (3/8/2023).
"Setidak-tidaknya dari harapan pendukung Ganjar itu mayoritas di masyarakat punya opini bahwa Pak Jokowi mendukung Ganjar," sambungnya memaparkan.
Senada, lembaga survei Indikator Politik Indonesia juga menyebut Ganjar Pranowo menjadi bakal capres yang paling didukung Presiden Jokowi.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, temuan itu mengacu pada hasil survei yang digelar pada 20-24 Juni 2023.
Dalam surveinya, Indikator Politik memberikan tiga nama untuk dipilih responden yakni Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto.
"Ganjar dinilai paling didukung Jokowi, baru Prabowo, dan Anies," demikian rilis resmi lembaga itu, Minggu (23/7).
Ganjar menduduki posisi paling tinggi sebagai kandidat capres yang didukung Jokowi dengan angka 45,2 persen. Kemudian Prabowo dengan 29,8 persen, lalu Anies dengan 9,6 persen.
Siapa Mampu Lanjutkan Program Jokowi?
Kandidat pilihan jelas akan melanjutkan program-program Presiden Jokowi.
Menurut SMRC, sosok yang dianggap mampu melanjutkan program Presiden Jokowi, mulai dari pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) hingga pembangunan infrastruktur seperti jalan, tol, bendungan, pelabuhan, bandara, dan sebagainya, adalah Ganjar memperoleh 40 persen suara.
Dilanjutkan Prabowo 29,7 persen; Anies 15 persen; dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto 0,9 persen.
Sisanya 14,4 persen responden memilih untuk tidak menjawab atau tidak tahu.
"Opini publik atau pandangan publik tentang siapa yang akan melanjutkan program Pak Jokowi itu, cukup menyebar. Menyebar antara Ganjar dan Prabowo," ujarnya.
Untuk diketahui, survei ini dilakukan selama periode 16-23 Juli 2023.
Responden survei merupakan WNI berusia 17 tahun ke atas yang memiliki hak pilih pada Pemilu 2024.
Mereka juga terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.
Untuk penarikan sampel, menggunakan metode multistage random sampling.
Dalam survei ini jumlah sampel sebanyak 1.220 orang.
Sampel berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional.
Response rate atau responden yang dapat diwawancarai secara valid sebesar 1.041 atau 86 persen.
Sebanyak 1.061 responden ini yang dianalisis.
Dengan margin of error survei dan ukuran sampel diperkirakan kurang lebih 3,1 persen, sehingga tingkat kepercayaan survei ini 95 persen.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.