Mata Lokal Memilih
Yenny Wahid Jadi Cawapres Ganjar Pranowo, Puan Maharani Oke, PDIP Bantah Tak Libatkan PPP
Yenny Wahid jadi cawapres Ganjar Pranowo. Politisi senior PDIP, Puan Maharani oke. PDIP bantah tak libatkan PPP.
Penulis: Kun | Editor: Ikbal Nurkarim
TRIBUNKALTIM.CO - Simak informasi seputar Ganjar Pranowo yang sedang diperbincangkan publik belakangan ini.
Isu Yenny Wahid jadi cawapres Ganjar Pranowo sukses menyita perhatian publik.
Politisi senior PDIP, Puan Maharani oke terhadap kesiapan Yenny Wahid jadi cawapres 2024.
Partai penguasa, PDIP bantah tak libatkan PPP dalam perumusan cawapres Ganjar Pranowo.
Tengok kode politik PDI Perjuangan ke Yenny Wahid jadi cawapres Ganjar Pranowo.
Capres NasDem, Anies Baswedan bisa gigit jari.
Lantaran sebelumnya, Yenny Wahid dikabarkan disorong NasDem untuk berpasangan dengan Anies Baswedan.
Partai penguasa, PDIP terbuka kalau Yenny Wahid mau jadi calon wakil presiden Ganjar Pranowo.
Sebelumnya, Yenny yang merupakan putri presiden keempat RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, mengaku siap maju menjadi calon wakil presiden (cawapres) di Pilpres 2024.
Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Puan Maharani mengatakan, Yenny bisa masuk ke dalam daftar nama cawapres yang bisa menjadi pertimbangan.
Selengkapnya ada dalam artikel ini.
Baca juga: Terang-terangan Akui Dekat dengan Tiga Capres, Yenny Wahid Nyatakan Siap jika Ditunjuk Jadi Cawapres
PDIP sejauh ini telah mengusung ganjar sebagai bakal calon presiden.
"Kami terbuka untuk masuknya nama-nama dalam list yang nanti akan menjadi calon bacawapres," kata Puan di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (9/8/2023).
Kata dia, PDIP juga menjalin komunikasi yang baik dengan Yenny Wahid.
Sebaliknya, tidak ada masalah yang berarti mengenai masuknya nama aktivis Nahdlatul Ulama (NU) tersebut.
"Saya rasa enggak ada masalah ya. Saya kemarin ketemu sama Mbak Yenny, semuanya oke-oke saja," ucapnya.
Sebelumnya, Yenny Wahid mengakui sudah ada bakal calon presiden (bacapres) yang sudah mendekatinya agar mau menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres) di Pilpres 2024 mendatang.
Yenny menuturkan, informasi itu bukanlah lagi hal yang rahasia lagi.
Baca juga: Terjawab Cawapres Anies Baswedan, Lepas Khofifah NasDem Dapat Yenny Wahid: Islam Modern dan Kultural
Sebab, memang ada pihak yang tengah melakukan komunikasi hingga pendekatan politik kepadanya.
"Pasti lah, kalau namanya politik itu kan pasti komunikasi dengan semua pihak, tidak hanya satu pihak. Dan itu bukan rahasia lagi kalau ada pendekatan-pendekatan, kalau ada komunikasi-komunikasi," kata Yenny di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (8/8/2023).
Namun begitu, Yenny memahami bahwa politik memang diperlukan banyak pertimbangan. Di antaranya, pertimbangan elektabilitas hingga koalisi yang bakal terbentuk.
"Tetapi kan politik di Indonesia itu tidak juga literal, ada banyak faktor yang haeus dipertimbangkan di sana. Jadi ada soal koalisi, ada soal elektabilitas dan sebagainya. Itu semua kan masih diramu semua saat ini," jelas Yenny.
Ia menuturkan bahwa politik Indonesia masih terus bergerak dinamis hingga pendaftaran capres dan cawapres pada Oktober 2024 mendatang. Dengan kata lain, semua hal masih bisa berubah-ubah hingga waktu tersebut.
"Semua orang masih berkomunikasi, semua orang masih melakukan negosiasi. Jadi kita lihat saja nanti," ucapnya.
Baca juga: Terjawab Cawapres Anies Baswedan, Lepas Khofifah NasDem Dapat Yenny Wahid: Islam Modern dan Kultural
PDIP dan PPP
Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Puan Maharani membantah tidak melibatkan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dalam pembahasan calon wakil presiden (cawapres) pendamping Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.
Menurut Puan, PDIP terbuka menerima usulan-usulan dari setiap parpol yang bergabung dalam koalisi.
Meskipun, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyatakan penentuan cawapres Ganjar ada di tangannya.
"PDIP terbuka kemudian menerima usulan-usulan, akan dibahas bersama dan itu sudah menjadi satu hal yang disepakati antara Ketum PDIP dengan Ketum dari PPP. Jadi tidak ada hal yang nantinya tidak dibahas, namun itu semua akan dibicarakan bersama," kata Puan di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (9/8/2023).
Tak hanya parpol koalisi, kata Puan, PDIP juga akan mendengar masukan dari Ganjar Pranowo terkait cawapres pendampingnya.
Dengan begitu, semua hal yang dibicarakan secara bersama-sama.
"Pastinya akan kita bicarakan dan melibatkan capresnya juga, apakah kemudian capresnya itu berkeinginan, punya keinginan seperti apa, bagaimana, dan lain-lain kan setiap partai punya mekanisme untuk bisa menentukan siapa bacawapresnya," katanya.
Baca juga: Kode Politik PDIP ke Yenny Wahid Jadi Cawapres Ganjar Pranowo, Anies Baswedan Bisa Gigit Jari?
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani menyentil Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri agar mengajak partainya soal penentuan cawapres pendamping Ganjar Pranowo.
Desakan ini menyusul mulai adanya pembicaraan di internal PPP yang khawatir jika Ketua Bappilu PPP Sandiaga Uno tidak dipilih menjadi cawapres Ganjar.
"Kita menghormati bahwa yang akan menentukan siapa pasangannya Pak Ganjar itu PDIP atau Bu Mega tapi barangkali dengan pesan seperti itu, teman-teman PPP itu sedang mengatakan, 'ya kami juga harus diajak bicaralah' gitu lho kira-kira," kata Arsul seperti dikutip, Rabu (9/8/2023).
Arsul mengingatkan munculnya isu Sandiaga Uno tidak akan dipilih menjadi cawapres Ganjar telah menjadi diskursus di internal PPP.
Apalagi, banyak pula kader PPP yang mendukung capres lain seperti Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.
Namun begitu, Ia membantah bahwa munculnya diskursus itu karena perlakuan PDIP yang dinilai tidak menghargai keberadaan PPP.
Dia bilang, komunikasi partainya dengan PDIP juga dalam kondisi yang baik.
"Kalau komunikasi kita baik. Ya namanya di alam demokrasi kan orang pasti berpikir kalau darurat, begini, begini, begini. Begitu loh," katanya. (*)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Respons PDI Perjuangan Saat Yenny Wahid Nyatakan Siap Maju di Pilpres 2024
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.