Ibu Kota Negara

Viral Video Polisi Dilatih Bahasa Mandarin untuk Ditempatkan di IKN Nusantara, Fakta Sebenarnya

Beredar video polisi dilatih bahasa Mandarin untuk ditempatkan di IKN Nusantara. Humas Polri ungkap fakta sebenarnya.

Editor: Amalia Husnul A
Tangkap layar Twitter Divisi Humas Polri
Cuplikan video yang viral di medsos. Beredar video polisi dilatih bahasa Mandarin untuk ditempatkan di IKN Nusantara. Humas Polri ungkap fakta sebenarnya. 

Informasi yang beredar menyebut ada 6.000 warga Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta akan melakukan transmigrasi ke Ibu Kota Nusantara (IKN).

Sejumlah artikel dan narasi di media sosial merujuk pernyataan Kepala Bidang Perlindungan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja dan Transmigrasi Disnakertrans Yogyakarta, Elly Supriyanti.

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut perlu diluruskan.

Narasi yang beredar Informasi soal transmigrasi 6.000 warga Yogyakarta ke IKN diunggah sejumlah pengguna Facebook.

Contohnya seperti yang disebarkan oleh akun ini dan ini.

Berikut judul dan lead tangkapan layar artikel yang beredar: Sebanyak 6.000 Warga Yogyakarta akan Transmigrasi ke IKN.

Transmigrasi ke IKN dianggap masih relevan dengan masyarakat Yogyakarta.

Penelusuran Kompas.com

Sejumlah artikel dan narasi di media sosial memang mengabarkan adanya 6.000 warga Yogyakarta yang bertransmigrasi, dengan mengutip Elly Supriyanti .

Elly menyampaikan pernyataan tersebut dalam dialog interaktif dengan tema "Peran Daerah Asal dan Pengembangan Ketahanan Pangan di Ibu Kota Nusantara melalui Program Transmigrasi" di Kabupaten Bantul, 25 Juli 2023.

Kendati demikian ada konteks yang tidak disampaikan dalam diskusi tersebut.

Elly meluruskan bahwa angka transmigrasi itu merupakan data akumulasi dalam 15 tahun.

Baca juga: PT Waskita Karya dapat Proyek IKN Nusantara Terbanyak, tapi Keuangan Compang Camping, Utang Jumbo

Tepatnya, sebanyak 6.823 warga Yogyakarta yang mengikuti program transmigrasi sejak 2008 sampai 2022.

Lokasi program transmigrasi tidak terbatas di Kalimantan, melainkan wilayah lainnya seperti Sumatera dan Sulawesi.

"Itu sebenarnya yang sudah ditempatkan selama 15 tahun terakhir dan bukan hanya di Kalimantan," pungkas Elly, dikutip dari Antaranews.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved