Pilpres 2024

Nyali PKS 'Serang' Kandang Banteng, Anies Baswedan Rayu Emak-emak di Lumbung Suara PDIP

Nyali Partai Keadilan Sejahtera alias PKS serang kandang banteng. Capres Koalisi Perubahan, Anies Baswedan rayu emak-emak di lumbung suara PDIP.

IST
Anies Baswedan sosialisasi di Kota Salatiga - Nyali Partai Keadilan Sejahtera alias PKS serang kandang banteng. Capres Koalisi Perubahan, Anies Baswedan rayu emak-emak di lumbung suara PDIP. 

TRIBUNKALTIM.CO - Simak informasi seputar Anies Baswedan dalam bursa capres dan cawapres terkini.

Tengok nyali Partai Keadilan Sejahtera alias PKS serang kandang banteng.

Capres Koalisi Perubahan, Anies Baswedan rayu emak-emak di lumbung suara PDIP.

Sebagai informasi, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jawa Tengah, menggelar jalan sehat bersama bakal calon Presiden Anies Baswedan.

Kegiatan tersebut menyambut Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) ke-78,

Adapun acara tersebut diselenggarakan di Kota Salatiga Jawa Tengah, Minggu (13/08/23).

Ribuan masyarakat daerah Salatiga dan sekitarnya berbondong-bondong meramaikan dan memadati area Pasar Tiban Jalan Lingkar Salatiga sejak dini hari, dengan berbagai macam atribut PKS masing-masing.

Selengkapnya ada dalam artikel ini.

Baca juga: Terjawab Yenny Wahid Cawapres Siapa? Ini Pendapat Putri Gus Dur soal Anies Baswedan, Prabowo, Ganjar

Kemudian, Anies Baswedan pun menyampaikan, bahwa acara ini bukanlah disebut sebagai jalan santai melainkan jalan sehat.

“Kita berkumpul di sini untuk kegiatan jalan sehat, ini namanya sudah betul, jangan pakai nama jalan santai karena Republik Indonesia ini sedang tidak perlu santai-santai,” kata Anies.

Anies juga menjelaskan, cita-cita perubahan Indonesia dibutuhkan di banyak persoalan-persoalan yang menjadi tantangan bersama, termasuk di dalamnya pendidikan berkualitas, harga pangan terjangkau, dan kesehatan terjamin.

“Kita perlu perubahan, kita ingin ibu-ibu rumah tangga memiliki pasokan pangan yang harganya murah, dan stabil,"ujar Anies.

"Karena itu perlu perubahan. Kita ingin juga petani, peternak, nelayan, dan petani kebun bisa hidup enak, nyaman dengan memiliki tabungan, rumah tangga- rumah tangga dapat kebutuhan pokok yang terjangkau” tambah Anies.

Menteri Pendidikan RI periode 2014-2017 itu juga mengajak seluruh masyarakat Jawa Tengah untuk berjuang bersama dan bersatu demi tercapainya perubahan.

“Kita harus ikhtiarkan sama-sama, kita harus bersama-sama berjuang untuk memenangkan,"tutur Anies.

"Kita semua tau kalau amanah itu ada, kita bisa buat perubahan. Sebaliknya, kalau amanah itu tidak ada, ya cuma bisa meraimaikan saja, tidak bisa jadi perubahan,” imbuhnya.

Selain itu, Anies menambahkan, Salatiga sebagai kota paling toleran ke-2 di Indonesia, harus selalu menjaga toleransi dan persatuan itu dapat terjaga dengan adanya keadilan.

“Kota Salatiga menjadi kota paling toleran nomor 2 di Indonesia. Oleh karena itu, toleransi ini harus selalu kita jaga, persatuan itu hanya bisa kita pertahankan kalau ada rasa keadilan,"ujar Anies.

"Toleransi itu hanya bisa kita pertahankan kalau ada rasa keadilan. Kalau tidak ada keadilan sulit untuk bersatu. Ini yang ingin kita perjuangkan terus di Indonesia, Indonesia yang berkeadilan,” pungkasnya.

Baca juga: Demokrat Menolak Yenny Wahid Cawapres Anies Baswedan, Jansen: Putri Gus Dur Bagian Rezim Jokowi

PKS desak Anies segera umumkan cawapres

Sebelumnya, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memberikan pernyataan mengenai pemilihan Cawapres dalam konteks kesepakatan tiga partai koalisi Anies Baswedan.

Menurutnya, pilihan Cawapres sudah diserahkan kepada Capres Anies Baswedan.

"Kami menunggu dengan hormat keputusan dari Capres Anies Baswedan dan berharap keputusan ini dapat segera diumumkan. Keputusan yang cepat akan memberikan kepastian kepada koalisi dan publik," ucap Ketua Bidang Politik Hukum dan HAM DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Al Muzammil Yusuf, Sabtu (12/8/2023).

Dia juga menyoroti urgensi pengumuman tersebut dengan mengingat keterbatasan waktu menuju pemilu yang tinggal enam bulan lagi.

Menurutnya, momentum konsolidasi partai koalisi semakin terbatas dan perlu adanya kepastian untuk menggerakkan berbagai kelompok masyarakat pendukung Anies Baswedan.

Al Muzammil Yusuf sebagai Anggota tim 8 menekankan bahwa hasil survei menunjukkan ketidakpastian di kalangan publik terkait pasangan Capres dan Cawapres yang belum ditetapkan.

Ia mengingatkan bahwa penundaan pengumuman ini dapat membuka peluang bagi pihak-pihak yang tidak sejalan dengan Anies Baswedan untuk bermanuver.

"Kami percaya bahwa momentum saat ini sudah tepat untuk pengumuman Capres dan Cawapres. Kami mengharapkan pengumuman ini dapat dilakukan pada bulan Agustus, sejalan dengan momentum Hari Kemerdekaan RI pada 17 Agustus dan Hari Konstitusi pada 18 Agustus," jelas dia.

Harapannya, kata dia, bahwa kepastian mengenai pasangan Capres dan Cawapres akan memberikan energi baru bagi koalisi dan membangun keyakinan di kalangan publik.

Baca juga: Demokrat Menolak Yenny Wahid Cawapres Anies Baswedan, Jansen: Putri Gus Dur Bagian Rezim Jokowi

Demokrat dan Nasdem Terbelah Soal Cawapres Anies

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tak setuju dengan keinginan elot Partai NasDem, agar Anies Baswedan memilih cawapres berlatar belakang dari Nahdlatul Ulama (NU), dan berasal dari Jawa Timur.

Ketentuan yang disuarakan Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai NasDem, Ahmad Ali, agar Anies bisa merebut suara cukup banyak di Jawa Tengah (Jateng) dan Jawa Tmur (Jatim).

Sebab, selama ini Anies lemah di Jateng dan Jatim, sementara kedua wilayah itu menjadi basis massa NU, yang umumnya memilih Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.

Melihat peta suara seperti itu, menurut AHY, bisa membuat kubu Anies Baswedan hanya fokus menggarap dua wilayah tersebut.

Hal itu dianggap tak bagus, karena bagi AHY, untuk bisa menang, maka kubu Anies harus bisa memenangi suara di seluruh wilayah.

Dengan begitu strategi kampanye jadi merata ke seluruh wilayah di Indonesia.

"Ya bukan hanya bisa menang di Jawa Tengah dan Jawa Timur, tapi bisa memenangkan Indonesia," ujar AHY usai menghadiri peluncuran buku AHY bertajuk 'Tetralogi Transformasi AHY Kumpulan Pemikiran dan Gagasan Agus Harimurti Yudhoyono' di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Kamis (10/8/2023) malam.

"Karena yang kita hadapi adalah pemilih presiden untuk Indonesia, bukan untuk satu atau dua provinsi," sambungnya.

Kemudian, AHY pun tak memungkiri jika Jateng dan Jatim merupakan dua dari tiga provinsi dengan jumlah pemilih terbanyak untuk Pemilu 2024.

Baca juga: Anies Baswedan Dapat 5 Nama Cawapres Rekomendasi dari Para Kyai dan Ulama di Surabaya

Namun, lanjutnya, tak baik apabila terlalu fokus pada kedua daerah itu saja.

"Kita juga harus memahami tentu tidak boleh dilihat sepetak-petak begitu. Kita ingin dihadirkan opsi-opsi, dan kita bahas secara rasional," ucap AHY.

Selanjutnya, AHY mengaku lebih tertarik membahas strategi untuk rebut suara pemilih di Pilpres 2024 daripada fokus ke sosok cawapres.

Menurutnya, Anies sebagai calon presiden usungan Demokrat juga punya pemikiran yang sama.

Selain itu, AHY pun menegaskan Demokrat bersama dua partai koalisinya, NasDem dan PKS, juga telah menyerahkan keputusan final penentuan cawapres kepada Anies.

Dan, ketiga partai pendukung ini hanya tinggal menunggu alasan Anies memilih sosok cawapresnya.

"Benar ada kriteria-kriteria yang dipersyaratkan, termasuk juga ada faktor-faktor yang dipertimbangkan," ujarnya.

"Kita terbuka, tolong itu disampaikan dengan baik sehingga bisa dijelaskan kepada tiga partai dan juga masyarakat luas," imbuh AHY.

Baca juga: Anies Baswedan Tak Kunjung Umumkan Cawapresnya, AHY Singgung soal Mahalnya Sebuah Kepastian

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai NasDem, Ahmad Ali menginginkan bakal calon wakil presiden (cawapres) pendamping Anies Baswedan adalah tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Timur.

"Kalau menurut kami, ya idealnya itu mengambil orang Jawa Timur, darah NU," kata Ali, Jumat (21/7/2023).

Ali mengatakan prinsip Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) dibangun adalah untuk menang.

"Kalau dari NasDem prinsip koalisi itu dibentuk untuk pemenangan Pemilu kan," ujarnya.

Karenanya, dia mendorong cawapres Anies dari kalangan NU Jawa Timur. Sebab, pada daerah Jawa Timur dan Jawa Tengah elektabilitas Anies lemah.

"Semua wilayah terlemah buat Anies itu kan adalah Jawa Timur dan Jawa Tengah kan begitu," ucap Ali.

Ali pun menegaskan cawapres mantan Gubernur DKI Jakarta itu harus bisa membantu kemenangan di daerah Jawa.

"Jadi kalau mau ingin menang, kan begitu toh. Tapi kalau mau sekedar ingin maju ambil saja sembarang, kan gitu kan," ungkapnya. (*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul PKS 'Invasi' Kandang Banteng, Ribuan Warga Salatiga Antusias Sambut Kehadiran Anies Baswedan

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved