Pilpres 2024

Prabowo Terkena Imbas Konflik Cak Imin vs Keluarga Gus Dur, Yenny Wahid Ungkit Kudeta PKB di 2008

Prabowo Subianto dipastikan terkena imbas konflik antara Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Cak Imin, dengan keluarga Gus Dur.

Kolase TribunKaltim.co
Prabowo Subianto, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dan Yenny Wahid. Kudeta PKB di 2008 masih membekas di ingatan keluarga Gus Dur, yang dilakukan Cak Imin. 

TRIBUNKALTIM.CO - Prabowo Subianto dipastikan terkena imbas konflik antara Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, dengan keluarga Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.

Putri Gus Dur, Yenny Wahid terang-terangan tidak akan memberikan dukungan kepada Prabowo Subianto jika menjadikan Cak Imin sebagai cawapres.

Pernyataan Yenny Wahid itu muncul setelah Cak Imin berambisi untuk menjadi cawapres pendamping Prabowo Subianto.

Konflik perebutan PKB yang dituding dilakukan Cak Imin, ternyata hingga saat ini masih membekas terhadap keluarga Gus Dur, terutama Yenny Wahid.

Yenny Wahid menganggap Cak Imin lah biang kudeta terhadap Gus Dur untuk merebut kursi kepemimpinan PKB.

Perseteruan kedua pihak kembali mencuat setelah putri Gus Dur, Yenny Wahid, menyentil Cak Imin yang ngotot maju sebagai calon presiden (capres) pada 2024 nanti berbekal PKB sebagai kendaraan politik.

Padahal, PKB merupakan partai yang dirintis Gus Dur ketika menjabat Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Belakangan, Muhaimin yang dibawa Gus Dur turut membidani lahirnya PKB, justru mendongkel kursi cucu Hadratussyeikh Hasyim Asy'ari itu.

Baca juga: Yenny Wahid Sindir Cak Imin Kudeta Guru, Awal Mula Konflik Putri Gus Dur dengan Muhaimin Iskandar

Yenny mengungkapkan, keluarga Gus Dur dengan tegas akan menarik diri dan tidak akan mendukung Prabowo jika mengangkat Cak Imin sebagai bakal cawapresnya pada 2024.

Sebagai informasi, Partai Gerindra besutan Prabowo Subianto sudah meneken kerja sama politik dengan PKB sejak setahun lalu.

Tetapi, belum kunjung mendeklarasikan nama bakal capres-cawapres.

Muhaimin juga diketahui ngebet maju, tetapi Prabowo belakangan pamer kedekatan dengan Menteri BUMN Erick Thohir yang dikenal dekat dengan Ketum PBNU saat ini Yahya Cholil Staquf.

Baca juga: Respon Cak Imin soal Sentilan PBNU dan Yenny Wahid, PKB Bukan Representasi NU hingga Ngotot Cawapres

Sementara itu, hubungan Muhaimin dan PBNU Yahya kurang harmonis.

Yenny mengatakan, perilaku Cak Imin yang mengudeta Gus Dur di PKB adalah alasan kuat untuk tidak mendukung sepupunya itu.

"Susah, terlalu susah bagi kami terlalu lama, ini terlalu dalam yang sudah terjadi," kata Yenny dalam program Rosi di Kompas TV, dikutip Kompas.com pada Jumat (11/8/2023).

"Gus Dur yang pendiri partai disebut oleh Cak Imin guru politiknya malah dikudeta, apalagi rakyat, susah kan mau milih pemimpin seperti itu nanti," ujarnya lagi.

Baca juga: Yenny Wahid Sebut Keluarga Gus Dur tak Akan Dukung Prabowo Jika Cak Imin Cawapres, Jawaban Gerindra

Yenny lantas meyakini bahwa Prabowo mengerti kondisi keluarga Gus Dur.

Selain itu, Ia juga mengungkapkan perintah almarhum Gus Dur yang melarang atribut penggunaan namanya di PKB pimpinan Muhaimin.

Ia mengatakan, larangan itu ditandatangani Gus Dur di depan notaris.

Tetapi, atribut Gus Dur masih sering dipakai oleh Cak Imin hingga saat ini.

Baca juga: Yenny Wahid Sebut Keluarga Gus Dur tak Akan Dukung Prabowo Jika Cak Imin Cawapres, Jawaban Gerindra

"Tapi, ya namanya orang masih mencuri-curi, kebiasaan kayaknya mencuri-curi, mencuri partai sekarang mencuri gambar," kata Yenny.

Dimintai tanggapannya, Muhaimin tak mau menjawab sentilan dari Yenny.

Awalnya, ia ditanya awak media soal pernyataan Yahya Cholil Staquf yang mengatakan bahwa PKB bukan partai politik (parpol) yang merepresentasikan NU.

“Barang lawas, enggak usah dibahas,” ujar Cak Imin di Gedung Joang 45, Menteng, Jakarta, Jumat (11/8/2023) malam.

Baca juga: Nasdem Pesimis Anies Bisa Menang di Pilpres Jika AHY Jadi Cawapres: Lebih Top dengan Yenny Wahid

Kemudian, Muhaimin juga dimintai tanggapan soal pendapat Yenny yang menilainya sulit jadi bakal cawapres karena sudah pernah mengkhianati Gus Dur sebagai guru politiknya.

“Wis enggak usah dibahas, itu barang lawas kabeh (semua) itu,” kata Cak Imin.

Sebagaimana diketahui, PKB lahir dari rahim NU ketika Soeharto runtuh dan Era Reformasi dimulai.

Kala itu, terdapat keinginan besar warga Nahdliyyin untuk kembali memiliki wadah menyalurkan aspirasi politik.

Baca juga: Buka-bukaan! Yenny Wahid Beber Luka Lama, Ancam Prabowo Jangan Sampai Cak Imin Jadi Cawapres

PBNU harus berhati-hati karena NU tidak boleh lagi terkait langsung dengan politik praktis, termasuk partai politik, sesuai hasil Muktamar ke-27 di Situbondo tahun 1984.

Pada akhirnya, PBNU yang saat itu dinakhodai Gus Dur mengarsiteki pendirian PKB.

PBNU membentuk tim lima dan tim asistensi berisi sembilan orang, mayoritas kiai, untuk pendirian PKB, salah satunya Muhaimin.

Dalam perkembangannya, terjadi dualisme dalam internal PKB yang berujung didepaknya Gus Dur oleh Muhaimin Iskandar, keponakannya.

Baca juga: Menohok Yenny Wahid Sentil Demokrat dan Anies Baswedan, Langsung Tolak Lamaran Cawapres, Rekom AHY

PKB versi Cak Imin kemudian diakui negara sebagai PKB yang “sah” pada 2008.

Yenny Wahid Sudah Maafkan Cak Imin

Putri Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Yenny Wahid, mengaku telah memaafkan sepupunya yang kini menduduki Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.

Dia memaafkan Cak Imin sebagai saudara karena masih mengingat ada pertalian keluarga Cak Imin sebagai keponakan Gus Dur.

Baca juga: Yenny Wahid Balas Penolakan Jansen Demokrat: Kalau Bosmu Butuh Dukungan, Saya Emoh

"Cak Imin ini tetap keponakannya Gus Dur. Kalau sebagai saudara, saya sudah memaafkan beliau, enggak ada masalah," kata Yenny dalam acara Rosi di Kompas TV, dikutip pada Jumat (11/8/2023).

Namun, kata memaafkan itu tak bisa dikeluarkan keluarga Gus Dur kepada Cak Imin untuk soal pandangan politik.

Masih ada luka kudeta yang dilakukan Cak Imin saat merebut PKB dari tangan Gus Dur.

Yenny mengatakan, jika dalam hal politik, permintaan maaf Cak Imin harus dijelaskan dengan terang benderang, bahkan dengan platform perdamaian.

Baca juga: Faktor Cak Imin, Yenny Wahid Pastikan Keluarga Gus Dur tak Dukung Prabowo Subianto

"Tapi kalau dalam hal politik, tidak bisa kemudian hanya sekadar islah, berdamai. Konteksnya seperti apa? Lalu kemudian platform perdamaiannya seperti apa?" imbuhnya.

Wanita dengan nama lengkap Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman ini mengatakan, jika platform perdamaian yang ditawarkan Cak Imin itu berarti mengembalikan idealisme Gus Dur di PKB, ada kemungkinan keluarga Gus Dur bisa membuka pintu maaf.

"Apakah mereka mau kembali kepada corak politik Gus Dur yang tidak transaksional. Apakah mereka mau betul-betul mengusung lagi idealisme Gus Dur? Kalau semua itu bisa dilakukan, maka ya kita bisa berkomunikasi," ucap Yenny.

Namun, saat ini, PKB yang dipimpin Cak Imin dinilai jauh dari yang diinginkan pendiri PKB yang tak lain Gus Dur sendiri.

"Tapi kalau (PKB dan Cak Imin) masih seperti sekarang, modelnya hanya mementingkan diri sendiri, bahkan mengambil sikap bersebrangan dengan NU, ini kan makin lama makin melebar, makin banyak perbedaan yang ada," pungkas dia. (*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved