Pilpres 2024

Alasan PKB Kaltim Tetap Dukung Cak Imin jadi Cawapres, Usai PAN dan Golkar Dukung Prabowo

Inilah penjelasan mengenai sikap Partai Kebangkitan Bangsa Kalimantan Timur atau PKB Kaltim atas dukungan PAN dan Golkar.

Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD FAIRUS
Wakil Ketua DPW PKB Kaltim, Sutomo Jabir. 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Inilah penjelasan mengenai sikap Partai Kebangkitan Bangsa Kalimantan Timur atau PKB Kaltim atas dukungan PAN dan Golkar kepada Capres Prabowo Subianto

PKB Kaltim sambut baik atas bergabungnya PAN dan Golkar dalam barisan mendukung Prabowo Subianto menjadi presiden. 

Namun posisi PKB Kaltim sejauh ini pascadukungan ini, tetap solid mendukung Cak Imin sebagai Cawapres dari Prabowo Subianto

DPW PKB Kaltim tetap ingin ketua umumnya, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin berpasangan dengan Prabowo Subianto pada Pilpres 2024.

Baca juga: Prabowo Terkena Imbas Konflik Cak Imin vs Keluarga Gus Dur, Yenny Wahid Ungkit Kudeta PKB di 2008

Usai PAN dan Partai Golkar menetapkan dukungannya pada Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto, nampaknya harapan para kader akan bisa terwujud.

Terlebih, PKB sedari awal sudah membangun Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) bersama Partai Gerindra setahun belakangan.

Sebagai kader PKB, partai sudah tergabung dalam koalisi bersama Pak Prabowo itu kan sejak 1 tahun yang lalu ini.

"Kita berharap semakin kompak dan solid serta wakilnya tentu kami karena memang dari awal Cak Imin kita usulkan ke Pak Prabowo, saya pikir itu harapan semua kader PKB lah," tegas Wakil Ketua DPW PKB Kaltim, Sutomo Jabir, Senin (14/6/2023).

Namun demikian, Sutomo Jabir masih menunggu apa instruksi dari DPP terkait merapatnya PAN dan Golkar untuk sama-sama mengusung Prabowo.

Di daerah, ia yakin akan ada komunikasi antar partai di tingkat provinsi guna melakukan konsolidasi untuk pemenangan, meski harus terlebih dahulu menentukan siapa yang akan berpasangan dengan Ketum Partai Gerindra ini.

Baca juga: Pemilu 2024, PKB Kaltim Targetkan Satu Kader ke DPR RI dan 8 Kursi Legislatif di Daerah

"Saya yakin seperti itu, komunikasi akan dilanjutkan di daerah," bebernya.

Karena ini kan bersamaan dengan pemilu dan pemilihan presiden. "Kemudian nanti deklarasi serta mendaftarkan Capres dan Cawapres," ujarnya.

"Pasti akan diikuti konsolidasi di tingkat provinsi dan kabupaten khususnya untuk memenangkan capres sampai sekarang belum ada instruksi masih menunggu," sambung Sutomo Jabir.

Menurutnya juga, bahwa di daerah belum atau tidak terlalu signifikan atas pengaruhnya setelah merapatnya PAN dan Golkar.

Baca juga: Geliat PKB Kaltim menuju Pemilu 2024, Syafruddin: Dari Pemilih Sarungan Rambah Kaum Millenial

Nantinya, ini akan berefek ketika Cawapres pendamping Prabowo sudah ditentukan.

Partai koalisi akan membentuk suatu gerakan pemenangan untuk sama-sama mendongkrak suara serta berjuang untuk peningkatan jumlah kursi di masing-masing daerah.

Muhaimin Iskandar mengaku legawa jika Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menjadi calon presiden dalam Pemilu 2024.
Muhaimin Iskandar mengaku legawa jika Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menjadi calon presiden dalam Pemilu 2024. (HO/DPR RI)

Pasti efek elektoral itu ikut terpengaruh, bukan Gerindra saja, tetapi semua akan ikut menjadi berpengaruh.

"Tergantung nanti mana elektoral Capres dan Cawapres yang akan berkontestasi," tandasnya.

(*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved