Pilpres 2024

Prabowo Disarankan Pilih Cawapres di Luar PKB, PAN, Golkar, Nasib Cak Imin, Erick Thohir, Airlangga?

Bakal capre Prabowo Subianto disarankan pilih cawapres di luar kader PKB, PAN, dan Golkar. Bagaimana nasib Cak Imin, Erick Thohir dan Airlangga?

Penulis: Aro | Editor: Christoper Desmawangga
Tribunnews.com/Rizki Sandi Saputra
Prabowo terima dukungan PAN dan Golkar yang masuk dalam koalisi Gerindra dan PKB. Bakal capre Prabowo Subianto disarankan pilih cawapres di luar kader PKB, PAN, dan Golkar. Bagaimana nasib Cak Imin, Erick Thohir dan Airlangga? 

TRIBUNKALTIM.CO - Bakal capres Gerindra, Prabowo Subianto mendapat dukungan dari sejumlah partai, selain PKB yang telah lebih dulu berkoalisi, belum lama muncul PAN dan Golkar yang juga ikut mendukung.

Dengan banyaknya parpol yang berkoalisi mendukung bakal capres Gerindra ini, menjadi pertanyaan siapa yang bakal menjadi cawapres Prabowo Subianto?

Diketahui, sebelum masuknya PAN dan Golkar, nama Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin santer disebut cawapres Prabowo, namun belakangan muncul sejumlah nama lain seperti Gibran Rakabuming Raka dan Erick Thohir.

Setelah masuknya PAN dan Golkar dalam koalisi Gerindra dan PKB, siapa yang bakal menjadi cawapres Prabowo?

Apalagi, Golkar kini mewacanakan Ketua Umumnya, Airlangga menjadi cawapres.

Dengan dinamika politik saat ini, bakal cawapres Prabowo menjadi semakin menarik untuk disimak.

Munculnya sejumlah nama tokoh yang disebut berpeluang mendampingi Prabowo Subianto pada Pilpres 2024 memunculkan spekulasi di internal Koalisi.

Kemungkinan Prabowo akan memilih bakal cawapres di luar kader PKB, Golkar, dan PAN menurut pengamat mungkin terjadi. 

Rabu (16/8/2023) Pengamat Politik Hariqo Wibawa Satria mengatakan, "Menurut saya visi ini sudah dipahami dengan baik oleh anggota koalisi yang bergabung untuk mendukung Prabowo sebagai presiden," 

Menurutnya, parpol koalisi bakal bisa menerima cawapres dari kalangan nonparpol koalisi demi kepentingan bangsa.

"Karena ada kepentingan bangsa yang lebih besar, yaitu merawat persatuan untuk meneruskan kemajuan yang telah dilakukan oleh Jokowi," katanya seperti dikutip TribunKaltim.co dari Tribunnews.com di artikel yang berjudul Prabowo Disarankan Ambil Cawapres dari Luar Kader PKB, PAN, dan Golkar.

Koalisi Gerindra bersama 3 partai lainnya, menurut pengamat dari Komunikonten ini lebih 'adem' daripada koalisi parpol yang digawangi NasDem dan PDIP.

"Karena ada kepentingan bangsa yang lebih besar, yaitu merawat persatuan untuk meneruskan kemajuan yang telah dilakukan oleh Jokowi," katanya.

Mempersulit Prabowo

Sementara itu, Pakar Komunikasi Politik Yunarto Wijaya menilai Dukungan Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Golkar kepada Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto justru dianggap mempersulit Prabowo.

Baca juga: Hasil Survei Capres 2024, 5 Tanda Gibran akan Jadi Cawapres Prabowo, Simulasi Lawan Ganjar dan Anies

Menurutnya, koalisi gendut ini justru menghambat pemilihan calon wakil presiden (cawapres) yang akan mendampingi Prabowo.

"Pada konteks penentuan nama cawapres itu conflict of interest masing-masing partai bisa terjadi," katanya dikutip dari Kompas TV, Rabu (16/8/2023).

Menurutnya, karena Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang lebih dulu mendukung Prabowo, masih memegang perjanjian yang lama dengan Gerindra, yaitu penentu cawapres.

Begitu juga dengan Golkar yang masih terikat dengan Musyawarah Nasional (Munas) dan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) partai.

Serta PAN yang menyebutkan Erick Thohir sebagai cawapres.

"PKB misalnya masih berpegang pada piagam Sentul, yang menempatkan Cak Imin sebagai penentu.

Dan Cak Imin sudah mengatakan 'saya hanya akan mengikuti keputusan Muktamar, bahwa saya akan menjadi cawapres.

Munas dan Rapimnas itu memutuskan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menjadi capres atau cawapres.

Atau PAN (juga) misalnya yang katakanlah sudah menyebutkan statement, Erick Thohir sebagai cawapres," ujarnya.

Sedangkan, Wakil Ketua Umum Gerindra Rahayu Saraswati Djojohadikusumo mengungkapkan peluang cawapres Prabowo dari luar parpol koalisi masih memungkinkan.

"Semua tergantung pak Prabowo dan para Ketum," katanya kepada wartawan, Rabu (16/8/2023).

Ia pun menyerahkan keputusan final cawapres ke Prabowo dan parpol koalisi.

"Pak Prabowo pun sudah menyampaikan, beliau nggak pernah menutup kemungkinan itu gitu lho," ucapnya.   

Baca juga: Instruksi Megawati Usai PAN dan Golkar Dukung Prabowo, Kader PDIP Diminta Kembali Dekati Rakyat

Golkar Tetap Usulkan Airlangga

Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia mengatakan masing-masing partai politik (parpol) pendukung Prabowo Subianto akan mengusulkan bakal calon wakil presiden (cawapres).

"Pasti masing-masing parpol bakal mengajukan nama-namanya bukan hanya satu, mungkin satu, dua, dan itu akan dimusyawarahkan," kata Doli di sela-sela sidang Tahunan MPR RI 2023 di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8/2023) seperti dikutip TribunKaltim.co dari Tribunnews.com di artikel berjudul Belum Ada Alternatif Lain, Golkar Tetap Dorong Airlangga Jadi Cawapres Prabowo di Pilpres 2024.

Menurut Doli, Prabowo akan mengundang ketua umum (Ketum) parpol koalisi termasuk Airlangga Hartarto untuk membahas mengenai cawapres.

"Ya tentu nanti kan Pak Prabowo akan mengundang lagi ketiga Ketum parpol termasuk Pak Airlangga untuk mendiskusikan dan kemudian mengambil keputusan secara musyawarah," ujarnya.

Dia menjelaskan sejauh ini Golkar belum mendorong nama lain selain Airlangga sebagai cawapres Prabowo.

"Nanti kami belum membicarakan alternatif lain, sejauh ini kami masih punya satu alternatif Pak Airlangga Hartarto," ucap Doli.

Doli menambahkan bahwa cawapres pendamping Prabowo harus bisa melengkapi kekurangan Menteri Pertahanan itu.

"Saya kira yang penting bagaimana figur cawapres itu memberikan menjadi tambah lengkap figurnya Pak Prabowo untuk memimpin negara ke depan, kemudian menambah kontribusi kemenangan buat meraih kemenangan di Pilpres," ungkapnya.

Respon Erick Thohir 

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan dirinya tak mau 'broken heart' mengenai peluangnya menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres) pendamping Prabowo Subianto di Pilpres 2024.

Erick mengatakan dirinya akan menjadi cawapres pendamping Prabowo bila diizinkan partai politik (parpol) koalisi pendukung.

"Kalau kita 'oh saya, saya (cawapres)' tahunya enggak diusulkan.

Baca juga: Tetap Menang Siapapun Cawapresnya! Ini Capres Terkuat di Hasil Survei Capres 2024 Terbaru Hari Ini

Apalagi kayak tadi broken heart, kalau sudah naksir tahunya ditolak sama orangtua (parpol koalisi)," kata Erick Thohir seusai menghadiri sidang Tahunan MPR RI 2023 di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8/2023).

Erick Thohir menyebut bahwa orangtua yang dimaksud adalah parpol koalisi pendukung bakal capres.

"Ya kan koalisi. Ya kan kalau orangtua kan ada bapak/ibu. Koalisi juga kan ada beberapa partai," ujar Erick Thohir seperti dikutip TribunKaltim.co dari Tribunnews.com di artikel berjudul Erick Thohir Tak Mau 'Broken Heart' soal Kans Jadi Cawapres Prabowo.

Erick Thohir meyakini parpol akan masing-masing mengajukan nama cawapres setelah koalisinya terbentuk.

"Kalau koalisinya terbentuk nanti masing-masing mengajukan nama nanti kita lihat gitu yah, mekanismenya itu ada," ungkapnya.

Adapun sebelumnya Erick Thohir didorong PAN untuk menjadi cawapres pendamping Prabowo atau Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.

Namun, belakangan PAN telah berkoalisi di KKIR bersama Gerindra, Golkar, dan Partai Bulan Bintang (PBB).

Survei: Siapapun Cawapresnya Menang

LSI Denny JA menyebut ada satu nama capres terkuat saat ini. 

Dikutip TribunKaltim.co dari TribunnewsSultra.com di artikel berjudul Hasil Survei Elektabilitas Capres 2024 Terbaru Hari Ini, Gibran Cawapres Prabowo Kalahkan Ganjar?  Bahkan elektabilitas capres terkuat ini diprediksi tak akan terpengaruh, siapapun cawapres yang akan mendamipinginya.

Capres tersebut adalah Prabowo Subianto. 

Berikut simulasi lengkapnya:

1. Simulasi Prabowo-Gibran

Ganjar-Sandi dipilih oleh 33,1 persen

Anies-AHY dipilih oleh 16,4 persen

2. Simulasi Prabowo-Erick Thohir

Prabowo-Erick dipilih oleh 38,9 persen

Ganjar-Sandi dipilih oleh 34,4 persen

Anies-AHY dipilih oleh 15,8 persen

3. Simulasi Prabowo-Airlangga

Prabowo-Airlangga dipilih oleh 37,5 persen

Ganjar-Sandi dipilih oleh 35,9 persen

Anies-AHY dipilih oleh 20,2 persen

4. Simulasi Prabowo-Muhaimin

Prabowo-Muhaimin dipilih oleh 36,5 persen

Ganjar-Sandi dipilih oleh 36,2 persen

Anies-AHY dipilih sebesar 20,5 persen

Adapun survei terbaru pada Agustus 2023 ini menggunakan metodologi multi-stage random sampling dengan 1.200 responden.

Teknik pengumpulan data dengan wawancara tatap muka menggunakan kuesioner, pada 3 hingga 15 Juli 2023. Margin of error lebih kurang 2,9 persen.

Hasil Lembaga Survei Lainnya

Berikut ini rangkuman hasil 19 lembaga survei soal capres 2024 yang diberitakan Tribunjatim.com sebelumnya:

1. Survei Laboratorium Imu Politik UMM (Dimenangkan Prabowo)

Elektabilitas di Jawa Timur, Prabowo Subianto unggul atas Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan dengan 37,3 persen.

2. SPIN (Dimenangkan Prabowo)

Sebanyak 41,7 persen publik memilih Prabowo Subianto di antara Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.

3. Polstat (Dimenangkan Prabowo)

Prabowo menang disusul Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.

4. Lembaga Survei Nasional (Dimenangkan Prabowo)

Simulasi terbuka Prabowo menangkan 40,5 persen dibanding Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.

5. LSI (Dimenangkan Ganjar Pranowo)

Ganjar Pranowo menang simulasi capres di Lampung dengan 30,6 persen disusul Prabowo Subianto, Anies Baswedam dan Ridwan Kamil.

6. SMRC (Dimenangkan Ganjar Pranowo)

Sebanyak 40 persen publik memilih Ganjar Pranowo disusul Prabowo dan Anies Baswedan.

7. LSI Denny JA (Dimenangkan Prabowo)

Prabowo menang dalam simulasi melawan Ganjar Pranowo saja.

8. Utting Research (Dimenangkan Ganjar)

Ganjar mendapat elektabilitas 34 persen, Prabowo 33 persen, dan Anies 27 persen.

9. Fixpoll (Dimenangkan Prabowo)

Prabowo mendapatkan urutan pertama disusul Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo.

10. New Indonesia Research & Consulting (Dimenangkan Prabowo)

Lembaga survei ini mencatat elektabilitas Prabowo melesat dan mencapai 26,5 persen.

11. Indikator (Dimenangkan Prabowo)

Prabowo meraih dukungan suara sebanyak 36,8 persen.

12. ARCI (Dimenangkan Prabowo)

Prabowo Subianto mengungguli Ganjar Pranowo di Jawa Timur dalam simulasi tiga nama capres

13. Ipsos Public Affairs (Dimenangkan Prabowo)

Prabowo mendapat sebesar 36,65 persen, disusul Ganjar 34,46 persen dan Anies 25,60 persen.

14. Poligov (Dimenangkan Prabowo)

15. LSJ (Dimenangkan Prabowo)

Prabowo Subianto unggul atas Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan dengan kemenangan 40 persen.

16. Indikator Politik Nasional (Dimenangkan Prabowo)

Prabowo mendapatkan 42 persen dibanding Ganjar Pranowo yang mendapat 37 persen.

17. Trust Indonesia (Dimenangkan Prabowo)

Survei dilakukan di Jawa Barat dengan dimenangkan Prabowo dan disusul Anies Baswedan.

18. Litbang Kompas (Dimenangkan Prabowo)

Pada pemilih Gen Z, Prabowo unggul di banding Ganjar Pranowo.

19. Indo Strategi (Dimenangkan Prabowo)

Dikutip Tribun Papua, Prabowo mendapat perolehan tertinggi dengan angka 38,7 persen, sementara Ganjar 20,2 persen, dan Anies 18,4 persen.

Baca juga: Akhirnya Terjawab Sudah Cawapres Prabowo? Relawan Jokowi Mania Solo Mulai Dirikan Posko Pemenangan

(*)

Update Pilpres 2024

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved