MotoGP

Punya 8 Gelar Juara Dunia Tapi Kesulitan Finish di MotoGP 2023, Marc Marquez: Ini Kenyataanya

MotoGP 2023 menjadi musim yang kurang baik, bahkan buruk bagi Marc Marquez.

Jure Makovec / AFP
Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez. Nasib pemegang juara dunia delapan kali, MotoGP 2023 jadi musim sulit dan terburuk bagi Marc Marquez. 

"Jika tidak kami lihat dengan motor ini, pada saat ini, ketika Anda merasa tidak enak badan dan Anda mencoba sedikit lebih banyak, mudah untuk melakukan kesalahan dan jatuh seperti kemarin dengan Nakagami dan hari ini dengan Joan Mir," tutur Marquez.

Baca juga: Seru! Sedang Berlangsung Live Streaming MotoGP Austria 2023, Akses Nonton Link Trans7 dan SPOTV

MotoGP Austria adalah akhir pekan pertama bagi Marquez dengan high downforce baru Honda aero, tetapi masalah cengkeraman belakang RCV terus berlanjut dan dia mencoba perubahan set-up besar sampai balapan.

"Kami mencoba banyak hal selama akhir pekan ini. Setiap lari adalah motor yang berbeda. Seperti pagi ini ada perubahan besar dan karena alasan itu, saya terakhir melakukan pemanasan, tetapi kami mengerti itu bukan arahnya," ucap Marquez.

"Untuk balapan utama ada perubahan kecil, sedikit lebih baik, teapi berlawanan arah dengan pemanasan. "

"Jadi selangkah demi selangkah kami mencoba menganalisis karena dengan aero baru ini juga motornya benar-benar berbeda."

Marquez berada di urutan ke-19 di kejuaraan dunia, dengan 19 poin

Pengamat MotoGP dari TNT Sports, Neil Hodgson mengatakan bahwa hasil tersebut menyakitkan bagi Marquez.

"Dia tersenyum, tetapi itu pasti membunuh jiwanya di dalam. Marc adalah binatang, bukan? Mesin pemenang. Juara dunia delapan kali," ujar Hodgson.

"Dia tidak pernah lamban, tidak pernah puas dengan apa pun. Tetapi, dia harus melakukannya. Dia mencoba mengumpulkan data."

Baca juga: Live Streaming MotoGP Austria 2023 Malam Ini, Akses Nonton Link Trans7 dan SPOTV

"Dia punya kontrak dengan Honda tahun depan. Saya yakin dia melakukan semua yang dia bisa untuk keluar dari situ. Saya yakin dia akan mencoba naik motor lain," kata Hodgson.

Mantan pembalap, Sylvain Guintoli juga mengomentari finis pertama Marquez.

"Seberapa banyak dia berjuang. Pole lap yang dia lakukan, barisan depan, dan apa yang dia lakukan di awal musim, dia over-riding," ucap Guintoli.

"Sangat menyenangkan untuk menonton, hiburan yang luar biasa. Dia membuat beberapa kesalahan juga."

"Tetapi, begitu banyak kecelakaan untuknya. Dia tidak bisa melanjutkan. Dia telah menekan tombol reset. Dia pada dasarnya menggunakan balapan sebagai ujian untuk meningkatkan motornya karena dia tahu bahwa dia tidak berada di level kompetisi," tutur Guintoli.

Marquez menjadi satu-satunya pembalap yang menggunakan ban belakang lunak, pertanda dia mengabaikan hasil untuk benar-benar memprioritaskan pengembangan motor masa depan Honda.

Sumber: BolaSport.com
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved