Pilpres 2024

Duet Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan Ditolak Mentah-mentah Demokrat dan PKS, NasDem Buka Pintu?

Duet Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan ditolak mentah-mentah Partai Demokrat dan PKS. Sementara Partai NasDem buka pintu.

YouTube Najwa Shihab
Kolase foto Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo saat tampil di Acara Najwa Shihab - Duet Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan ditolak mentah-mentah Partai Demokrat dan PKS. Sementara Partai NasDem buka pintu. 

TRIBUNKALTIM.CO - Simak informasi seputar Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo jelang pendaftaran Pilpres 2024.

Duet Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan di Pilpres 2024 jadi perbincangan publik.

Namun wacana duet Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan ditolak mentah-mentah Partai Demokrat dan PKS.

Sementara Partai NasDem buka pintu dengan wacana penyatuan koalisi Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.

PDI Perjuangan (PDIP) mulai mewacanakan untuk menduetkan Ganjar Pranowo dengan Anies Baswedan pada Pemilu Presiden 2024.

Ketua DPP PDIP, Said Abdullah, mengatakan keduanya bagus buat masa depan kepemimpinan nasional.

Juru Bicara Anies Baswedan, yang juga mantan Wakil Menteri ATR/BPN, Surya Tjandra, menilai wacana tersebut sebagai ide yang bagus.

Selengkapnya ada dalam artikel ini.

Baca juga: Anies Baswedan Sesumbar Bisa Rengkuh Suara Jawa Tengah, Sebut Jateng Kandang Banteng Itu Mitos

Surya mengaku menghargai optimisme Said, yang menurutnya lebih mempertimbangkan kepastian pembangunan Indonesia ke depan dalam situasi politik yang stabil.

"Kedua capres, Pak Anies dan Pak Ganjar adalah figur-figur muda yang kita butuhkan hari ini untuk menghadapi tantangan jangka pendek, menengah, hingga panjang. Kalau digabungkan, kami yakin keduanya akan bisa bahu membahu menghadapi dan mengatasinya hingga tuntas," kata Surya, Selasa (22/8/2023).

Ia mengatakan, energi muda dari Ganjar dan Anies dapat memberikan semangat baru dalam mengevaluasi masalah pembangunan yang ada, serta meneruskan yang memang sudah baik.

Konsep tersebut, kata Surya, juga sesuai dengan konsep visi misi Anies tentang perbaikan dan perubahan.

“Ini amat sejalan dengan visi perubahan dan transformasi yang dicanangkan Anies Baswedan. Kita sebagai bangsa pun bisa menatap ke depan, dan tidak terpaku pada relik dan masalah masa lalu yang tidak hanya sudah ketinggalan zaman, tetapi juga membatasi kita berani menyongsong masa depan yang lebih baik," ujarnya.

Partai Nasdem sebagai pengusung bakal calon presiden, Anies Baswedan juga tak menutup kemungkinan terealisasinya wacana tersebut.

Baca juga: Anies Baswedan Sebut Jateng Kandang Banteng Itu Mitos, Sesumbar Bisa Rengkuh Suara Jawa Tengah

Sekretaris Fraksi Partai Nasdem DPR, Saan Mustopa, mengatakan kemungkinan bersatunya kedua tokoh itu selalu ada.

“Ya, Said Abdullah menyatakan bahwa ada kemungkinan Pak Ganjar dengan Pak Anies bergabung, semua kemungkinan selalu ada, apa lagi ini kan masih dinamis, masih cair,” kata Saan.

Namun demikian, ditegaskan Saan, keputusan Partai Nasdem saat ini belum berubah, yakni mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden.

"Sampai hari ini kita tetap konsisten," ujarnya.

Pendapat berbeda dilontarkan Partai Demokrat. Menurut mereka Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) dan Koalisi PDIP-PPP memiliki visi yang berbeda.

"Pandangan tersebut sesuatu yang kami apresiasi, namun karena tema misi kedua koalisi berbeda tentunya sulit untuk terwujud. Koalisi Perubahan untuk Persatuan adalah perubahan dan perbaikan," kata Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat, Syarief Hasan.

Ia mengatakan, jika PDIP bergabung KPP, yang terjadi publik bakal bertanya-tanya.

"Mungkinkah PDIP sejalan dengan Koalisi KPP? Harapannya komunikasi yang sudah terjalin baik sekarang ini perlu lebih ditingkatkan untuk menyatukan misi membangun bangsa ke depan dan semoga dapat terjalin persamaan yang lebih banyak," ujar Syarief.

Hal senada juga diungkapkan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Wakil Ketua Majelis Syuro PKS, Hidayat Nur Wahid mengatakan pihaknya tetap berkomitmen untuk mendorong Anies Baswedan menjadi capres. Sebaliknya, PKS tidak pernah berwacana agar Anies menjadi cawapres.

"Kalau sekarang kan wacana siapa saja boleh wacanakan ya, tapi PKS kan sudah komitmen untuk jadikan Pak Anies bukan cawapres, tapi jadi capres dengan Demokrat dan dengan NasDem, kita konsisten di sana," kata Hidayat.

Baca juga: Blak-blakan Budiman Sudjatmiko Jawab Soal Resiko Dukung Prabowo, Dipecat PDIP dan Sindiran Megawati

Namun demikian, ia tidak mempermasalahkan wacana tersebut digulirkan. Hanya saja, PKS dipastikan tidak akan tergoda dengan adanya wacana tersebut.

"Orang wacanakan silakan saja wacana-wacana tersebut, tapi PKS tidak tergoda untuk menjadikan Pak Anies hanya sebagai cawapres, kita menginginkan beliau sebagai capres untuk menghadirkan perubahan untuk bisa lebih baik," ujarnya.

Berbeda dengan Said yang meyakini duet Ganjar-Anies sebagai duet yang bagus, Ketua Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Achmad Baidowi alias Awiek menganggap wacana duet Ganjar dan Anies ini biasa saja.

"Namanya wacana ya biasa saja," kata Awiek.

Awiek menegaskan PPP tetap mengusulkan Sandiaga Salahuddin Uno untuk menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres) pendamping Ganjar.

"PPP Tetap pada konsep awal yakni mengusulkan Pak Sandiaga Uno sebagai bakal cawapres Ganjar," ujarnya.

Menurutnya, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PPP itu memiliki keunggulan ketimbang kandidat cawapres yang lainnya. "Karena Pak Sandi memiliki banyak aspek keunggulan dibanding yang lain," ungkap Awiek.(*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel ini telah tayang di TribunCirebon.com dengan judul PDIP Wacanakan Duet Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan di Pilpres 2024, Siapa yang Jadi Capres?

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved