Breaking News

Pilpres 2024

Parpol Pendukung Prabowo Subianto Bakal Bertambah, Partai Gelora Deklarasi Dukungan 2 September 2023

Parpol pendukung Prabowo Subianto bakal segera bertambah. Partai Gelora bakal deklarasi dukungan 2 September 2023.

Penulis: Aro | Editor: Syaiful Syafar
Dok Golkar
Bakal capres Prabowo Subianto saat menerima dukungan dari PAN dan Golkar. Parpol pendukung Prabowo bakal segera bertambah. Partai Gelora bakal deklarasi dukungan 2 September 2023. 

TRIBUNKALTIM.CO - Partai politik pendukung bakal capres dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto bakal bertambah.

Satu parpol non parlemen, Partai Gelora dijadwalkan akan deklarasi dukungan untuk Prabowo Subianto awal bulan depan tepatnya 2 September 2023.

Sebelum resmi deklarasi dukungan kepada Prabowo Subianto, Partai Gelora sudah menjalin komunikasi dengan Gerindra.

Menurut Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gelora Mahfuz Sidik, pihaknya bakal mendeklarasikan dukungan pada Prabowo Subianto di awal September 2023.

Mahfuz Sidik mengatakan, “Jika tidak ada kendala teknis, deklarasi dilakukan 2 September.”

Ia mengatakan, langkah tersebut merupakan kelanjutan sikap Gelora setelah bertemu dengan jajaran Partai Gerindra pada 19 Agustus 2023.

“Sebagai tindaklanjut pertemuan DPP Gerindra dan DPP Gelora,” ujarnya seperti dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com. 

Kata Fahri Hamzah

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah mengklaim, hampir 100 persen aspirasi dari Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) dan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gelora sepakat mendukung pencapresan Prabowo Subianto.

Kemudian, para kader dan simpatisan Partai Gelora menyerahkan sepenuhnya kepada Dewan Pimpinan Nasional (DPN) untuk menyerahkan dukungan secara resmi kepada Menteri Pertahanan (Menhan) itu.

“Kami sedang mengatur mekanisme teknis untuk menyatakan secara resmi sebagai suatu keputusan nasional, tetapi sesungguhnya dukungan kepada Pak Prabowo telah mencapai hampir 100 persen dan dalam waktu yang tidak terlalu lama tentu kita akan melakukannya secara resmi sebagai keputusan DPN,” kata Fahri kepada Kompas.com, Selasa (15/8/2023).

Fahri Hamzah mengatakan, partainya sudah lama melakukan komunikasi dengan seluruh kader dan masyarakat untuk memberikan dukungannya terhadap Prabowo dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Ia menyakini bahwa sudah saatnya Prabowo Subianto mendapat kepercayaan rakyat untuk memimpin Indonesia lima tahun ke depan.

Baca juga: Hasil 3 Survei Capres 2024, Ganjar Salip Prabowo dan Anies, Erick Thohir Bakal Cawapres Teratas

“Kita harus percaya bahwa memang ini waktunya Pak Prabowo, tinggal komunikasi yang baik yang akan menyebabkan secara umum publik dan rakyat Indonesia bersepakat untuk bulat memilih Pak Prabowo kali ini sebagai Presiden Republik Indonesia,” ujar Fahri Hamzah.

Ditemui terpisah, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno mengklaim bahwa ada lebih dari satu partai politik (parpol) nonparlemen yang akan mendukung Prabowo dalam waktu dekat.

Namun, Eddy enggak menyampaikan parpol yang dimaksudkan tersebut.

Saat ini, selain Partai Gelora, Prabowo tampak memiliki kedekatan dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang belum lama ini menarik dukungan untuk Ganjar Pranowo.

“Saya mengetahui akan ada, tetapi siapa? Rasanya bukan hak saya untuk menyampaikan.

Tetapi akan ada dalam waktu dekat, berapa? Lebih dari satu,” ujar Eddy di kawasan Senopati, Jakarta Selatan, Sabtu.

Diketahui, saat ini Prabowo telah mendapatkan dukungan dari Gerindra, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), PAN, dan Partai Golkar.

Kemudian, satu parpol nonparlemen yang telah mendeklarasikan dukungan untuk Prabowo adalah Partai Bulan Bintang (PBB) yang dipimpin oleh Yusril Ihza Mahendra.

Di sisi lain, ia optimis bahwa Prabowo bakal memenangkan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Meskipun, PAN dan Prabowo sudah dua kali kalah pada Pilpres 2014 dan 2019.

Saat ini, Eddy mengklaim PAN akan berkomitmen mendukung Prabowo meskipun Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Prabowo Subianto tak terpilih sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres).

“Apa pun nanti yang akan di dalam forum para ketua umum itu yang kita laksanakan, karena itu adalah kehendak dari semua ketua umum yang disepakati bersama, termasuk juga dengan capres yang kita usung.

Baca juga: Ganjar dan Anies Bersatu, Gerindra Klaim Kemenangan Prabowo Semakin Besar, Bukan Tanpa Alasan

Kalah menang itu urusan kedua,” katanya.

“Yang penting, kita sepakat untuk menjalin kerja sama politik dan semua kita laksanakan, bekerja all out di pilpres nanti,” ujarnya lagi.

Terakhir, Eddy mengaku tak khawatir jika Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar berpaling ke PDIP.

Menurutnya, sampai saat ini tidak ada sinyal PKB akan meninggalkan koalisi pendukung Prabowo.

“Saya belum melihat ke arah sana ya. Karena begini, silaturahim politik itu penting dilaksanakan dan kita hargai,” kata Eddy.

Diketahui, saat ini ada dua parpol nonparlemen yang tampak menunjukan kedekatan dengan Prabowo.

Keduanya adalah Partai Gelora dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Saat ini, parpol nonparlemen yang telah mendukung Prabowo hanya Partai Bulan Bintang (PBB).

Sementara itu, partai parlemen yang mendukung Prabowo adalah Gerindra, PKB, PAN, dan Partai Golkar.

Kelemahan Prabowo Mulai Terdeteksi?

Sejumlah dugaan alasan munculnya usulan duet Anies Baswedan jadi Cawapres Ganjar Pranowo mengemuka, salah satunya adalah adanya keresahan Prabowo Subianto jadi Capres 2024 di survei Pilpres 2024 terbaru.

Baca juga: Pasca Dipecat PDIP, Budiman Sudjatmiko Dilirik 2 Parpol Pengusung Prabowo hingga Ditawari Jadi Caleg

Sebelumnya, Ketua Bappilu PPP Sandiaga Uno memberi sinyal kepada PKS untuk membahas wacana duet Ganjar Pranowo-Anies Baswedan pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Menurut Sandiaga, peluang-peluang itu bisa terjadi apabila memang sama-sama punya tujuan untuk membangun negeri.

"Selama ada peluang untuk membangun negeri bersama-sama, ini kita ikhtiarkan," kata Sandiaga Uno di Universitas Islam 45 Bekasi, Jumat (25/8/2023).

Sandiaga bahkan secara terbuka akan mengatur pertemuan dengan Ketua DPP PKS Bidang Pemenangan Pemilu dan Pilkada, Sigit Sosiantomo, untuk membahas wacana duet tersebut.

"Kebetulan saya baru ditunjuk menjadi Bappilu di PPP, sebagai ketua, saya bertanya, mungkin nanti bisa diatur pertemuan dengan Pak Sigit untuk menyamakan langkah ke depan sebagai Ketua Bappilu di PKS," jelas Sandiaga.

Adapun wacana duet Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 menggema belakangan ini.

Dorongan ini berangkat dari pernyataan Ketua DPP PDI Perjuangan (PDI-P) Said Abdullah yang berharap dua bakal calon presiden (bacapres) itu bisa bersatu.

Ganjar mengaku tak berkeberatan dengan wacana berduet dengan Anies. Menurut dia, wacana untuk menjodohkannya dengan Anies merupakan hal wajar.

"Siapa yang mewacanakan? Wacana itu kan ide yang dilempar. Kalau ide kan bebas, namanya demokrasi," kata Ganjar Solo, Jawa Tengah, Kamis (24/8/2023).

Ganjar juga mengaku tak mempermasalahkan atas wacana itu.

Meski begitu, perlu ada dialog lebih lanjut.

"Sah, enggak apa-apa. Dan kita mesti berdialog dengan siapa saja biar adem. Biar dingin semuanya," paparnya.

Respons yang hampir sama juga dilontarkan Anies

Menurut dia, wacana ini tidak bisa dibahas begitu saja karena PDI-P bukan bagian dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).

Meski begitu, ruang pembahasan masih terbuka lebar apabila PDI-P menjadi bagian KPP.

"Kalau partainya bukan bagian dari koalisi bagaimana mungkin bisa dibahas namanya (penyatuan Anies-Ganjar)," kata Anies saat ditemui di Tarumanegara, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (23/8/2023).

Baca juga: Pecat Budiman Sudjatmiko usai Dukung Prabowo Capres, Inilah 7 Poin yang Jadi Pertimbangan PDIP 

(*)

Update Pilpres 2024

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved