Liga Italia
Statistik Mencengangkan Tijjani Reijnders, Pemain Berdarah Maluku Ini Dijuluki Power Ranger AC Milan
Statistik mencengangkan Tijjani Reijnders, pemain berdarah Maluku ini dijuluki Power Ranger AC Milan
TRIBUNKALTIM.CO - Milanisti memiliki idola baru pengganti Sandro Tonali.
Ya, dialah Tijjani Reijnders, gelandang asal Belanda yang memiliki keturunan Maluku, Indonesia.
Penampilan yang tak kenal lelah di lapangan membuat AC Milan memenangi 3 laga awal di Serie A Liga Italia.
Selama memerkuat AC Milan, Tijjani Reijnders memiliki statistik mencengangkan, hingga dirinya dijuluki Power Ranger.
Gelandang berdarah Maluku, Tijjani Reijnders, menjadi pemain yang paling rajin di AC Milan saat ini.
Baca juga: Daftar 29 Skuad Timnas Italia Era Spalletti, Tanpa Pilar AC Milan, Inter Sumbang Pemain Terbanyak
Baca juga: Update Liga Italia Jelang Duel AC Milan vs Inter, Lautaro Makin Matang, Jadi Teror Duet Thiaw-Kalulu
AC Milan sedang menikmati periode bulan madu bersama pemain-pemain baru mereka.
Terutama tiga rekrutan yang langsung masuk ke tim utama, yakni Ruben Loftus-Cheek, Christian Pulisic, dan Tijjani Reijnders.
Mereka tampil bagus membawa AC Milan selalu menang dalam tiga laga pertama di Liga Italia 2023-2024.
Pulisic menyumbang masing-masing satu gol saat AC Milan mengalahkan Bologna 2-0 dan Torino 4-1.
Loftus-Cheek membuat assist untuk gol Pulisic ketika melawan Torino.
Sementara itu, Reijnders membukukan assist buat Olivier Giroud waktu menghadapi Bologna.
Kontribusi Reijnders bahkan bukan cuma dari kaki yang memberikan assist, tetapi juga paru-paru untuk menjelajahi semua area lapangan.
Seperti dikutip dari Lega Serie A, gelandang berdarah Indonesia ini menjadi pemain AC Milan yang paling rajin.
Reijnders maniak bekerja dengan dia menjadi pemain AC Milan yang berlari paling jauh dalam semua pertandingan sejauh ini.
Baca juga: Hasil Lengkap Liga Italia Pekan ke 3, Klasemen, Top Skor Terbaru, Inter dan AC Milan Bersaing Lagi
Baca juga: AC Milan On Fire, Stefano Pioli Siapkan Duet Baru Lawan Inter Milan di Pekan ke-4 Liga Italia
Gelandang dengan ayah dari Belanda dan ibu dari Maluku ini selalu berlari lebih dari 12 kilometer.
Saat melawan Bologna, dia berlari 12.802 meter dilanjutkan 12.048 meter ketika menghadapi Torino.
Waktu AC Milan menang 2-1 atas AS Roma, Reijnders kembali berlari paling jauh.
Gelandang kelahiran 29 Juli 1998 itu melibas jarak 12.383 meter.
Dengan performa itu, Reijnders sekarang sampai mendapatkan julukan unik.
"Mereka di AC Milan sangat senang dengan pemain-pemain Belanda," kata Tijjani Reijnders seperti dikutip dari Tuttomercatoweb.
"Ketika berada di gym, saya melihat Hall of Fame."
"Di sana saya melihat Ruud Gullit dan Marco van Basten dengan bola emas."
"Sekarang mereka memanggil saya 'Power Reijnders', dari 'Power Rangers'. Mereka mengarang apa saja," lanjutnya sambil tertawa.
Reijnders kemudian menceritakan bagaimana proses adaptasinya di AC Milan sehingga dia bisa cepat tampil bagus.
"Di sini ada sebuah tim yang terdiri dari tujuh orang," ucap Reijnders.
"Mereka siap melayani semua pemain. Mereka membantu menemukan rumah dan hal-hal seperti itu."
"Kondisi ini menghilangkan banyak kekhawatiran sehingga Anda bisa berkonsentrasi ke sepak bola."
"Juga, tim sangat baik. Mereka membantu saya dalam level taktik dan penerjemahan dari Bahasa Italia ke Inggris."
"Ketika saya melihat sekeliling, di mana kami akan segera hidup bersama keluarga di sini, saya pikir ini fantastis."
"Milan adalah kota metropolis, banyak restoran bagus."
"AC Milan adalah salah satu klub terbesar di dunia. Saya melihat diri bermain di sini dalam beberapa tahun ke depan," pungkasnya.
Baca juga: Rapor Pemain Lazio Kalahkan Napoli 2-1 di Liga Italia Serie A
Baca juga: Hasil Liga Italia Napoli vs Lazio, Anak Asuh Maurizio Sarri Taklukkan Juara Bertahan
Pendapat Tentang AC Milan
Mantan pemain AZ Alkmaar ini berbicara kepada NOS, sebuah media di Belanda, dan berikut pernyataan Tijjani Reijnders terkait AC Milan:
"Ketika saya melihat sekeliling dan melihat di mana kami bisa tinggal bersama keluarga... itu fantastis.
Milan adalah sebuah kota metropolitan, dengan begitu banyak restoran yang bagus.
Dan saya bermain untuk salah satu klub terbesar di dunia.
Memang benar, mereka makan banyak pasta di sini.
Saya bisa melihat diri saya bermain untuk AC Milan selama bertahun-tahun."
"Berapa kali saya mencubit diri saya sendiri untuk melihat apakah ini sebuah mimpi?
Beberapa kali pada awalnya.
Namun, hal tersebut sungguh aneh.
Anda akan terbiasa dengan cepat.
Pada awalnya, hal tersebut terasa tidak nyata.
Saya berpikir, lihatlah di mana Anda bermain sekarang, dan betapa indahnya hal tersebut.
AC Milan memiliki tim yang terdiri dari tujuh orang yang siap membantu semua pemain.
Mereka membantu menemukan rumah dan hal-hal serupa.
Hal ini menghilangkan banyak kekhawatiran, sehingga Anda bisa fokus pada sepak bola.
Ditambah lagi, tim ini sangat baik.
Mereka membantu saya secara taktis dan menerjemahkan dari bahasa Italia ke bahasa Inggris."
"Jika Anda menunjukkan kualitas Anda, Anda akan dianggap serius.
Ketika saya berada di gym, saya melihat Hall of Fame.
Di sana, Anda juga bisa melihat Gullit dan Van Basten dengan penghargaan Ballon d'Or mereka.
Di AC Milan, mereka sangat senang memiliki seorang pemain asal Belanda.
Baca juga: Diwarnai Keputusan AC Milan Jual Sandro Tonali, Inilah 10 Transfer Besar di Liga Italia Serie A
Baca juga: Bursa Transfer Liga Italia, AC Milan Datangkan Eks Striker Real Madrid, Pioli Jadi Makin Ambisius
Mereka memanggil saya 'Power Reijnders,' yang lucu, seperti Power Rangers.
Mereka membuat berbagai macam hal di sini."
"Meskipun musim baru saja dimulai, kami berada di jalur yang tepat.
Saya sangat ingin memenangkan gelar Serie A.
Saya belum pernah memenangkan trofi dalam hidup saya, dan saya ingin yang pertama adalah bersama klub yang indah ini." (*)
Prediksi Skor dan Susunan Pemain Lazio vs Atromitos, Laga Pramusim Terakhir Sarri Jelang Serie A |
![]() |
---|
Manchester United Sudah Setuju Lepas ke AC Milan, Tapi Rasmus Hojlund Masih Ragu |
![]() |
---|
Profil Atromitos, Lawan Terakhir Lazio di Laga Pramusim 2025 Sebelum Hadapi Como di Serie A |
![]() |
---|
Keragu-raguan Rasmus Hojlund Terhadap AC Milan Berujung Kritik Keras, 'Dia Bukan Van Basten' |
![]() |
---|
Pervis Estupinan, Pemain Ekuador Pertama dalam Sejarah AC Milan, Pilih Nomor 2 Karena Cafu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.