Amalan dan Doa

Teks Khutbah Jumat Singkat dengan Tema Jadilah Pemimpin yang Dirindukan Masyarakat

Teks Khutbah Jumat Singkat dengan Tema Jadilah Pemimpin yang Dirindukan Masyarakat

Editor: Nur Pratama
Pinterest.com
Teks khutbah Jumat. 

TRIBUNKALTIM.CO - Hari ini 22 Safat 1445 H yang bertepatan dengan Jumat 8 September 2023.

Islam punya banyak contoh pemimpin yang bisa dijadikan panutan.

Teks khutbah Jumat ini ditulis oleh M Syukron Maksum dan dimuat di laman resmi Kemenag.

Dalam artikel ini tak dicantumkan mukadimah dan penutup khutbah pertama serta khutbah kedua.

Naskah ini langsung ke materi khutbah.

Berikut teks khutbah Jumat berjudul Menjadi Pemimpin yang Dirindukan di Tengah Masyarakat :

Baca juga: 40 Ucapan Maulid Nabi 2023, Kata-kata Pujian untuk Nabi Muhammad SAW

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah

Marilah kita senantiasa meningkatkan kualitas iman dan taqwa kepada Allah Swt., semoga kita mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akhirat. Amin…

Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah

Seorang pemimpin itu sejatinya adalah pelayan masyarakat.

Seperti ucapan Sayyidina Umar bin Khattab yang terkenal: Sayyidul qaumi khadimuhum, pemimpin adalah pelayan bagi yang dipimpinnya.

Semua kalangan sepakat akan hal ini. Pemimpin dipilih oleh masyarakat untuk merawat, melindungi dan melayani masyarakat.

Semua sepakat bahwa sejatinya seorang pemimpin, baik itu legislatif, eksekutif maupun yudikatif semuanya difasilitasi oleh rakyat untuk bekerja demi kepentingan rakyat.

Jika konsep ini sudah dipahami dan diyakini, maka kita bisa merujuk pada al-Qur'an tentang kriteria seorang pemimpin yang ideal. Mari kita simak ayat 26 Surat al-Qashash yang artinya :ْ

“Sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja ialah orang yang kuat lagi dapat dipercaya.”

Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah

Merujuk pada ayat ini, pemimpin ideal yang didamba dan dirindukan masyarakat setidaknya memenuhi dua kriteria, Pertama, pemimpin yang kuat.

Bagaimana seorang pemimpin bisa bekerja maksimal dalam melindungi dan melayani masyarakat jika pribadinya lemah?

Definisi kuat dalam hal ini setidaknya mencakup tiga hal, yakni kuat ruh, akal dan fisiknya. Pemimpin harus memiliki jiwa yang kuat, tangguh dan pantang menyerah. Pribadinya tak gampang diombang-ambing, teguh pendirian, dan tidak penakut menghadapi segala macam kondisi dan tekanan.

Karena saat seseorang menjadi pemimpin pastilah ada pihak yang tidak sepandapat dengan kebijakan yang ia ambil, dalam hal ini dia harus tetap tegak lurus membela kepentingan masyarakat.

Pemimpin juga harus kuat akalnya. Artinya luas wawasan, pengalaman dan mau terus-menerus untuk belajar. Ia cerdas dalam mencari solusi terhadap segala situasi dan kondisi yang dihadapi. Pintar pula memanfaatkan peluang demi tercapai kemajuan masyarakat.

Selain itu pemimpin juga harus kuat secara fisik, karena kesibukannya pasti luar biasa. Ia harus terus bergerak melayani dan memperjuangkan masyarakat yang dipimpinnya.

Maka dari itu Rasulullah saw. bersabda yang artinya :
“Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah daripada mukmin yang lemah.” (H.R. Muslim)

Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah

Kedua, selain kuat, [pemimpin yang juga harus amanah. Pemimpin yang dirindukan masyarakat adalah pemimpin yang dapat dipercaya. Dia benar-benar memperjuangkan kepentingan masyarakat. Kebijakannya patuh dan tunduk pada kemaslahatan masyarakat.

Berjuang keras untuk kemakmuran masyarakat dan memberikan perlindungan penuh demi kedamaian dan ketentraman umum.

Pemimpin yang amanah tidak menumpuk kekayaan pribadi dari kekuasaannya, berbuat curang demi kepentingan golongannya. Dia adalah pribadi yang beriman yang menyadari bahwa jika ia memanfaatkan kekuasaannya secara tidak benar, berarti ia berkhianat kepada Allah. Jika ia berani menipu masyarakatnya, berarti ia melawan Allah dan Rasul-Nya.

Dalam hal ini Allah Swt berfirman dalam surat al-Anfal ayat 27 yang artinya :

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.”

Dalam Tafsir Jalalain dijelaskan bahwa amanat yang dipercayakan kepada kita itu bisa berupa agama maupun kedudukan.

Maka dari itu siapa yang berkhianat, ia akan mempertanggungjawabkan semua itu di hadapan Allah Swt.

Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah

Pemimpin demikianlah yang dirindukan oleh semua orang. Pemimpin yang memposisikan diri utuk melayani orang-orang yang dipimpinnya.

Pemimpin yang meletakkan kepentingan masyarakat di atas kepentingan pribadi, golongan, dan apapun juga.

Pemimpin yang memegang kekuasaan dengan keyakinan bahwa ini adalah tugas dari Allah yang harus
dipertanggungjawabkan di akhirat kelak.

Inilah pemimpin sejati.

Semoga Allah memberkahi hidup para pemimpin sejati seperti ini. Semoga kita dikaruniai pemimpin yang baik, amanah dan kuat, demi kebaikan kita semua di dunia dan akhirat.َ

 

Artikel ini telah tayang di TribunCirebon.com dengan judul Teks Khutbah Jumat 1 September 2023, Menjadi Pemimpin yang Dirindukan di Tengah Masyarakat, 

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved