Berita Bontang Terkini

DPRD Bontang Ingin Ada Relokasi Buaya Guntung demi Keselamatan

DPRD Bontang tegaskan untuk segera dilakukan relokasi buaya dari Sungai Guntung, Kota Bontang, Kalimantan Timur

|
Penulis: Ismail Usman | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/MUHAMMAD RIDWAN
Rombongan Wakil Ketua DPRD Bontang Agus Haris, dan anggota Komisi I dan II mengunjungi lokasi, terjadinya konflik buaya dan manusia, di Gang Tari Gantar 2, RT 08, Kelurahan Guntung, Bontang Utara, Selasa (12/9/2023) pagi. 

TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - DPRD Bontang tegaskan untuk segera dilakukan relokasi buaya dari Sungai Guntung, Kota Bontang, Kalimantan Timur, kembali disuarakan.

Kali ini dorongan itu disampaikan rombongan anggota DPDR Bontang, yang melakukan kunjungan ke lokasi, di Gang Tari Gantar 2, RT 08, Kelurahan Guntung, Bontang Utara, Kota Bontang, Selasa (12/9/2023) pagi.

Wakil Ketua DPRD Bontang, Agus Haris mengatakan relokasi buaya dari sungai Guntung harus dilakukan, dengan pertimbangan faktor keselamatan masyarakat.

Bergantung pada Sungai

Pasalnya sebagian masyarakat Guntung yang mengantungkan hidup di sungai tersebut.

Baca juga: Rencana Relokasi Buaya Guntung Kembali Mencuat, Ini Respon Ambo Buaya Riska

Khawatir konflik buaya dan manusia terulang kembali.

"Yang jelas faktor keselamatan harus diutamakan. Maka kami mendorong relokasi buaya dari sungai Guntung mesti dilakukan," kata Agus Haris kepada TribunKaltim.co.

Tangkapan layar video Pak Ambo saat memberikan makan Buaya Riska di Guntung, Bontang, Kalimantan Timur. Keberadaan Buaya Riska mulai mendapat sorotan setelah ada kejadian seorang wanita di Guntung Bontang, diterkam buaya pada Selasa 8 Agustus 2023 malam.
Tangkapan layar video Pak Ambo saat memberikan makan Buaya Riska di Guntung, Bontang, Kalimantan Timur. Keberadaan Buaya Riska mulai mendapat sorotan setelah ada kejadian seorang wanita di Guntung Bontang, diterkam buaya pada Selasa 8 Agustus 2023 malam. (YouTube Buaya Riska)

Menurutnya, dorongan relokasi ini tidak hanya muncul dari mereka (DPRD).

Tetapi hal tersebut merupakan aspirasi masyarakat Guntung, Kota Bontang, sendiri.

"Kita lihat urgensinya. Supaya tidak terjadi hal-hal lain baiknya buaya di sungai Guntung di relokasi," pungkasnya.

Tanggapan Ambo

Proses mediasi untuk relokasi buaya dari sungai Guntung akan dilaksanakan, pada Kamis (14/9/2023) mendatang. Ambo -konten kreator "Buaya Riska"- menyanggupi untuk hadir.

Pertemuan tersebut merupakan inisiatif DPRD Bontang pasca melaksakan sidak bersama dengan Camat Bontang Utara Zainuddin, Lurah Guntung Denny Febrian, di Gang Tari Gantar 2, RT 20, Kelurahan Guntung, yang merupakan lokasi konflik buaya dan manusia beberapa waktu lalu.

Zainuddin mengatakan rencana pertemuan diagenda untuk membahas relokasi buaya dari sungai Guntung, yang jadwalkan pada Kamis mendatang.

Beberapa pihak akan dihadirkan. mulai dari unsur pemerintah, DPRD Bontang, warga, keluarga korban, termasuk juga Ambo.

"Niatannya baik. Mencari solusi agar peristiwa lalu tidak terulang lagi," kata Zainuddin kepada Tribunkaltim.co, Selasa (12/9/2023).

Ia mengungkapkan Ambo juga diminta hadir untuk memberikan pandangannya terkait rencana relokasi itu.

Pasalnya ia menyadari Ambo sebagai konten kreator, yang merasa punya kedekatan emosional dengan buaya di sungai Guntung, secara langsung maupun tidak langsung akan terdampak dengan wacana pemindahan buaya yang kembali gulirkan para legislator.

"Intinya untuk kebaikan bersama. Jadi tidak ada saling tuding ini benar, ini yang salah," ungkapnya.

Dimintai tanggapannya, Ambo mengatakan bersedia hadir dalam rencana pertemuan itu. "Saya di undang. Saya akan hadir," jawab Ambo.

Menurutnya, ia perlu menjelaskan posisinya sebagai orang yang bergantung hidup dari keberadaan buaya di sungai Guntung itu. Apalagi selama ini ia merasa selalu dipersalahkan dari peristiwa tersebut.

"Saya berharap ada solusi nanti dari pertemuan itu," ungkapnya.

Pak Ambo saat memberikan makanan ke Buaya Riska di depan rumahnya yang berlokasi di bantaran Sungai Guntung, Kota Bontang, Kalimantan Timur.
Pak Ambo saat memberikan makanan ke Buaya Riska di depan rumahnya yang berlokasi di bantaran Sungai Guntung, Kota Bontang, Kalimantan Timur. (YouTube Buaya Riska)

Sebagai tambahan informasi, pada Rabu, 9 Agustus lalu terjadi peristiwa seorang perempuan, warga Guntung, diterkam buaya.

Beruntung korban bisa selamatkan, namun trauma yang muncul di masyarakat tidak hilang begitu saja.

Pemerintah didesak untuk melakukan tindakan untuk relokasi buaya dari sungai Guntung. Agar peristiwa tersebut tidak terulang kembali.

Disisi lain, Ambo sebagai orang yang punya kedekatan emosional dengan buaya di sungai Guntung, keberatan jika semua buaya (Riska) disana direlokasi.

(*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved