Wawancara Eksklusif
Persiapan PKN Kaltim Hadapi Pemilu 2024, Loyalis Anas Urbaningrum jadi Modal Besar
Partai yang dinakhodai oleh Anas Urbaningrum ini langsung tancap gas untuk berbicara banyak di perpolitikan Indonesia.
Penulis: Muhammad Ridwan | Editor: Budi Susilo
Banyak dari kalangan anak muda. Bervariasi, yang jelas 30 persen perempuan terpenuhi
Karena Anas mantan ketua HMI, apakah calegnya banyak dari latar belakang HMI?
Saya kira tidak juga, karena HMI itu menyebar di mana- mana tidak menetap di satu partai.
Betul Ketum Anas, mantan Ketua PB HMI termasuk juga saya.
Berarti PKN ini bukan representasi HMI?
Tidak juga, contoh I Gede Pasek adalah tokoh Bali atau Laksamana Sukardi kalau tidak salah GMNI.
Jadi tidak harus HMI ada di situ (PKN).
Apakah banyak yang kecewa dengan Demokrat, yang berada di barisan Anas lalu kemudian masuk PKN?
Kita menampung semua. No problem. Loyalis Anas saya kira banyak juga tertampung di kita.
Itu adalah modal besar. Sehingga awal pembentukan partai ini tidak begitu sulit.
Baca juga: 500 Paket Sembako Dibagikan PKN Kaltim untuk Korban Banjir di Kutai Timur
Sehingga partai PKN tidak melalui proses caesar ataupun vakum.
Dia dilahirkan secara murni atau secara organik
Dari ADRT partai apa ideologi dan tujuannya lalu kemudian dibentuknya PKN?
Saya pikir semua partai punya tujuan yang sama. Bagaimana menjadi bagian membawa negara ini baik ke depan.
Jadi saya kira visi dan misi semua partai sama.

Apa yang membedakan PKN dengan partai yang sudah ada?
PKN, partai gotong royong pasti berbeda lah dengan yang lain. Strateginya dan lainnya saya kira berbeda.
Ada partai tertentu yang bergerak di wilayah kalim. Tapi kami kan tidak mengklaim.
Apa cita-cita luhur PKN dibentuk?
Bagaimana partai ini membawa perubahan yang mengarah pada kebaikan di negeri ini.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.