Liga Italia

Lionel Messi Main untuk AC Milan? Mungkinkah? Pulisic Ingin Duet dengan Megabintang Argentina

Lionel Messi main untuk AC Milan? Mungkinkah? Christian Pulisic ingin duet dengan megabintang Argentina

Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Christoper Desmawangga
AFP Photo/Wang Zhao
Lionel Messi bersama Argentina dalam FIFA Matchday melawan Australia di Beijing, China. Lionel Messi main untuk AC Milan? Mungkinkah? Christian Pulisic ingin duet dengan megabintang Argentina 

TRIBUNKALTIM.CO - Lionel Messi akan berseragam AC Milan? Mungkinkah?

Diketahui, AC Milan dalam mode gila belanja di musim 2023-2024.

Bahkan, klub asuhan Stefano Pioli ini sudah menyiapkan budget belanja pemain untuk bursa trasnfer Liga Italia Januari nanti.

Terbaru, bintang AC Milan, Christian Pulisic mengungkapkan mimpinya beraharp bisa bermain dengan Lionel Messi setidaknya sekali dalam karirnya.

Ia sangat mengagumi superstar asal Argentina itu.

Christian Pulisic mengakui jika dirinya merupakan fan berat Messi sejak lama. Ia merasa Messi sudah menginspirasi banyak orang di seluruh dunia.

Baca juga: Jaga Gawang Inter Tetap Perawan dari Serangan AC Milan, Yann Sommer Pelajari Trik Pulisic dan Leao

La Pulga saat ini tengah bermain bersama Inter Miami pasca kontraknya bersama PSG rampung akhir musim kemarin.

“Pesepakbola? kalau saya sangat ingin bermain bersama (Lionel) Messi. Saya sudah menontonnya sejak lama,” ucapnya kepada La Gazzetta dello Sport, dilansir GOAL International.

Ini bak menjadi kode bagi AC Milan apa yang didambakan oleh Pulisic bisa teralisasi di San Siro.

Hanya saja untuk mewujudkan mimpi mantan pemain Chelsea dan Borussia Dortmund ini tidaklah gampang. Bagaimana tidak, Messi memiliki ikatan kontrak bersama Inter Miami hingga tahun 2025.

Artinya untuk AC Milan, jika klub Liga Italia ini ingin merealisasikan mimpi Pulisic, maka mereka harus menebus klausul kontrak untuk kepindahan Lionel Messi.

Tentu bukan perkara gampang bagi AC Milan maupun tim-tim Italia untuk menebus klausul tinggi milik Messi.

Maklum klub Serie A dikenal sebagai tim yang pelit dalam mengeluarkan dana fantastis.

Stigma itu melekat karena identik masalah finansial tim yang belum merata.

Pun ketika harus menunggu status Lionel Mesis bebas transfer, maka AC Milan mendapatkan jasa La Pulga ketika sang pemain berusia 37 tahun.

Jelas bukan angka yang ideal bagi Messi kembali berkiprah di level Eropa.

Namun fakta tidak bisa memungkiri bahwa La Pulga merupakan pemain terbaik era kini bersama Cristiano Ronaldo.

Keduanya telah membuktikan di masing-masing liganya kini bahwa angka hanya angka.

Messi tercatat membukukan 11 gol dan lima assist dalam 11 pertandingan.

Baca juga: Timnas Indonesia Tak Masuk Grup Neraka di Piala Dunia U-17, Bima Sakti Andalkan Pilar Sau Paulo

Ini membuktikan kualitas Messi yang seakan tak luntur termakan umur.

Terlepas dari itu, Pulisic bersama AC Milan merasa jika rekan-rekan setimnya sangat kuat dan penuh potensi.

Ia merasa di Milan, banyak pemain penting seperti Yacine Adli, Pierre Kalulu hingga Rade Krunic.

Ia merasa perpaduan pemain baru dan lama membuat banyak perbedaan.

Kredit lebih pun ia berikan kepada Olivier Giroud yang masih tajam meski usianya tak lagi muda.

“Giroud masih menunjukan performa yang sama seperti di Chelsea.

Ia memberikan impresi bagi saya karena ia selalu mencetak gol dan berada di posisi yang tepat.

Ia selalu bermain baik di lapangan,” urainya.

Pulisic saat ini tengah memberikan dampak besar bagi I Rossoneri.

Dalam tiga laga awalnya di Serie A. Pemain asal Amerika Serikat sukses membukukan dua gol.

Era Gerry Cardinale

Gerry Cardinale membawa banyak perubahan di AC Milan, gaya Amerika Serikat semakin terlihat di tubuh Rossoneri.

Sejak memecat Paolo Maldini sebagai Direktur Teknik AC Milan, Gerry Cardinale telah menggunakan  pendekatan dengan bantuan "Moneyball" untuk merekrut pemain baru.

Namun demikian, peran Giorgio Furlani dan Geoffrey Moncada tak bisa dikesampingkan atas kedatangan sejumlah rekrutan anyar AC Milan musim panas ini.

Di musim panas ini, AC Milan merekrut total 10 pemain dan melepas 14 pemain.

Singkatnya, perombakan yang cukup besar, namun AC Milan tampil baik di atas lapangan sejauh ini.

Dalam wawancara dengan Sette dari CorSera, Cardinale ditanyai tentang pendekatan Moneyball pada bursa transfer.

Ia menjelaskan bahwa pendekatan ini sangat bernuansa dan bukan hanya tentang satu orang dengan data.

Baca juga: Hidupkan Kembali Target Lama Paolo Maldini, AC Milan Pantau Gelandang Serba Bisa Tottenham

"Penting untuk memahami bahwa data hanyalah salah satu alat dalam 'kotak peralatan' kami.

Dari apa yang saya baca, sepertinya jika Anda seorang ahli data, itu berarti Anda tidak pandai mencari bakat. Itu konyol."

"Moneyball ditulis 20 tahun yang lalu, hari ini semua orang menggunakan data, tetapi dalam portofolio kami ada sebuah perusahaan analitik dengan 13 peneliti dari MIT [Massachusetts Institute of Technology]."

"Sepak bola Eropa bukanlah bisbol, ini membutuhkan tingkat kecanggihan yang berbeda dan kami yakin kami berada di garis depan," katanya kepada surat kabar tersebut."

AC Milan akan menghadapi Inter Milan besok dalam Derby della Madonnina, derby pertama sejak 1962 di mana kedua tim berada di posisi pertama.

Dengan kata lain, laga ini akan menjadi laga yang sangat spesial dan Cardinale akan hadir di stadion.

Man City Lirik Rafael Leao

Pelatih Manchester City menaruh hati kepada superstar AC Milan, Rafael Leao.

Mantan pelatih Barcelona ini pun mendesak The Citizen untuk membajak pemain Portugal tersebut dari AC Milan.

Rafael Leao menjadi motor serangan AC Milan.

Tanpa kehadirannya, lini serang Rossoneri seperti kehilangan taji.

Meski demikian, AC Milan bisa mandi uang jika setuju menjual Rafael Leao ke Manchester City.

Manchester City disebut telah membulatkan tekad untuk memboyong Rafael Leao.

Bahkan jika perlu mengaktifkan klausul kontrak sang pemain untuk memuluskan kepindahannya dari San Siro.

Sebagaimana yang diketahui, Leao sempat ditaksir oleh Manchester City pada bursa transfer musim 2021.

Namun upaya The Citizens saat itu masih setengah-setengah.

Klub berkandang di Etihad Stadium tersebut tak melayangkan tawaran resmi kepada AC Milan untuk mendapatkan jasa Rafael Leao.

Namun baru-baru ini diwartakan Fichajes, alasan Manchester City menjadikan Rafael Leao sebagai target utama karena 'rengekan' Pep Guardiola.

Baca juga: Inter Kerap Goda Incaran AC Milan di Bursa Transfer, Tim Liga Italia Rebutan Gelandang Liga Inggris

Pep Guardiola telah meminta ke manajemen The Citizens untuk menjadikan rekan senegara Cristiano Ronaldo tersebut sebagai target utama.

Leao diproyeksikan menggantikan Riyad Mahrez yang hijrah ke Liga Arab Saudi.

Hanya saja Manchester City perlu merogoh kocek fantastis untuk mendapatkan mantan pemain Lille tersebut.

Leao terikat kontrak dengan Rossoneri hingga 2028. Klausul kontraknya pun meningkat 25 juta Euro dari yang semula 150 juta euro.

Artinya jika tim sekota Manchester United ini mau mendatangkan Leao ke Etihad, maka mereka wajib Leao dengan menebus 175 juta Euro (Rp 2,8 triliun). (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved