Wawancara Eksklusif

Wawancara Eksklusif: PKN tak Hanya 'Menjual' Anas Urbaningrum di Pemilu 2024

Sebagai partai politik baru, Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) tentu tak ingin hanya sekadar numpang lewat.

Tribunnews.com/Jeprima
Ketua Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) Anas Urbaningrum saat menyampaikan Pidato di kawasan Silang Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (15/7/2023). 

TRIBUNKALTIM.CO - Sebagai partai politik baru besutan Anas Urbaningrum, Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) tentu tak ingin hanya sekadar numpang lewat.

Partai yang dinakhodai oleh Anas Urbaningrum ini langsung tancap gas untuk berbicara banyak di perpolitikan Indonesia, terutama jelang Pemilu 2024.

Sekretaris Umum PKN Kaltim, M Ikhsan Hattu, menyatakan bahwa sosok Ketua Umum Anas Urbaningrum merupakan tokoh nasional dan memiliki nama besar.

Namun PKN tidak hanya ‘menjual’ Anas.

“PKN banyak punya ide dan gagasan. Bagaimana PKN bisa jadi lebih besar ke depannya. Saya kira untuk pemilih tidak terlalu susah. Hari ini menyasar banyak segmen. Ada segmen muda, segmen tua. Terutama kawula muda. Generasi Z,” kata Ikhsan Hattu di Talkshow Tribun Kaltim, Mata Lokal Memilih "Tak Hanya Jual Anas", Kamis (31/8) di Youtube Tribun Kaltim Official.

Bagaimana kemudian strategi PKN mendulang suara di Pemilu 2024?

Simak petikan obrolannya berikut ini.

Apakah PKN hanya sekadar ‘menjual’ nama Anas Urbaningrum sebagai daya tarik partai?

Saya kira tidak juga.

Karena PKN punya tokoh-tokoh lain.

Tapi mas Anas memang salah satu tokoh nasional yang menjadi ketua umum kita yang punya nama besar di Republik ini.

Baca juga: Persiapan PKN Kaltim Hadapi Pemilu 2024, Ikhsan Hattu: Loyalis Anas Urbaningrum jadi Modal Besar

Baca juga: Persiapan PKN Kaltim Hadapi Pemilu 2024, Loyalis Anas Urbaningrum jadi Modal Besar

Baca juga: Hasil Seleksi SPMB PKN STAN 2023 Telah Diumumkan, Klik Link Berikut untuk Melihat Pengumuman

Ide besar apa yang jadi daya tarik jual PKN ini?

PKN banyak punya ide dan gagasan. Bagaimana PKN bisa jadi lebih besar ke depannya.

Saya kira untuk pemilih tidak terlalu susah. Hari ini menyasar banyak segmen.

Ada segmen muda, segmen tua.

Terutama kawula muda.

Generasi Z.

Saya rasa mereka cukup ini (dekat) dengan partai kita (PKN).

Isu utama apa yang menjadi ‘jualan’ di tingkat pusat?

Saya kira isu Ibukota Negara (IKN) Nusantara menjadi salah satu utama.

Karena PKN mendukung sepenuhnya adanya IKN di Kaltim.

Baca juga: Partai Kebangkitan Nusantara Bukan Representasi HMI, Sekum PKN Kaltim Bilang Ada Dimana-mana

Sebagai partai baru di mana PKN menempatkan diri, oposisi atau pendukung pemerintah?

Saya kira PKN ada pada posisi tengah-tengah (netral).

Jalan lurus saja dulu.

Apakah memungkinkan bergabung dengan koalisi besar di nasional?

Saya kira semua peluang ada.

Teman-teman terbuka.

Kita lihat perkembangan politik ke depan.

Kami juga hari ini belum bisa memutuskan, semua punya peluang.

Baca juga: Kunci Jawaban PKN Kelas 9 Halaman 13 dan Ulasan Kapan Pancasila Ditetapkan sebagai Dasar Negara

Termasuk dengan Demokrat, karena Anas pernah menjadi bagian dari Demokrat?

Saya kira hanya Ketum yang bisa menjawabnya.

Struktur kepengurusan PKN, apakah sudah klir?

Alhamdulillah, sudah dari atas ke bawah, dari nasional ke provinsi, kabupaten/kota bahkan sampai tingkat ranting sudah clear semua.

Di Kaltim, 10 kabupaten/kota sudah terbentuk sampai di tingkat kecamatan dan desa.

Kita sudah persiapan untuk menghadapi pemilu.

Untuk Kaltim, dari mana caleg-calegnya?

Banyak dari kalangan anak muda.

Bervariasi, yang jelas 30 persen perempuan terpenuhi

Baca juga: Partai Kebangkitan Nusantara Bukan Representasi HMI, Sekum PKN Kaltim Bilang Ada Dimana-mana

Karena Anas mantan ketua HMI, apakah calegnya banyak dari latar belakang HMI?

Saya kira tidak juga, karena HMI itu menyebar di mana- mana tidak menetap di satu partai.

Betul Ketum Anas, mantan Ketua PB HMI termasuk juga saya.

Berarti PKN ini bukan representasi HMI?

Tidak juga, contoh I Gede Pasek adalah tokoh Bali atau Laksamana Sukardi kalau tidak salah GMNI.

Jadi tidak harus HMI ada di situ (PKN).

Apakah banyak yang kecewa dengan Demokrat, yang berada di barisan Anas lalu kemudian masuk PKN?

Kita menampung semua.

No problem.

Loyalis Anas saya kira banyak juga tertampung di kita.

Itu adalah modal besar.

Sehingga awal pembentukan partai ini tidak begitu sulit.

Sehingga partai PKN tidak melalui proses caesar ataupun vakum.

Dia dilahirkan secara murni atau secara organik

Baca juga: Persiapan PKN Kaltim Hadapi Pemilu 2024, Ikhsan Hattu: Loyalis Anas Urbaningrum jadi Modal Besar

Dari ADRT partai apa ideologi dan tujuannya lalu kemudian dibentuknya PKN?

Saya pikir semua partai punya tujuan yang sama.

Bagaimana menjadi bagian membawa negara ini baik ke depan.

Jadi saya kira visi dan misi semua partai sama.

Apa yang membedakan PKN dengan partai yang sudah ada?

PKN, partai gotong royong pasti berbeda lah dengan yang lain.

Strateginya dan lainnya saya kira berbeda.

Ada partai tertentu yang bergerak di wilayah Kaltim.

Tapi kami kan tidak mengklaim.

Apa cita-cita luhur PKN dibentuk?

Bagaimana partai ini membawa perubahan yang mengarah pada kebaikan di negeri ini. (*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved