Pilpres 2024

Sedang Berlangsung Live Streaming Najwa Shihab dan UGM Uji Gagasan Capres Anies, Ganjar dan Prabowo

Sedang berlangsung live streaming Najwa Shihab dan UGM uji gagasan Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.

|
Instagram @najwashihab
Najwa Shihab - Sedang berlangsung live streaming Najwa Shihab dan UGM uji gagasan Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto. 

TRIBUNKALTIM.CO - Simak informasi seputar  Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto jelang pendaftaran Pilpres 2024.

Sedang berlangsung live streaming Najwa Shihab dan UGM uji gagasan Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.

Bacapres 2024 Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto hadir dalam acara 3 Bacapres Bicara Gagasan yang digelar UGM bekerjasama dengan Mata Najwa,

Ya, Najwa Shihab memandu jalannya diskusi dengan Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.

Baca juga: Hasil Survei Capres Cawapres 2024: Ganjar Pranowo - Ridwan Kamil Unggul di 3 Simulasi Survei RPC

Baca juga: PDIP Tutup Pintu Ridwan Kamil dan AHY Jadi Cawapres Ganjar Pranowo, Nama Mahfud MD dan Erick Menguat

Baca juga: Perbandingan Kuliah Kebangsaan Bacapres Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo di UI

Diskusi bisa ditonton secara langsung di link live streaming di bawah ini:

>>>>> LINK

Melansir Kompas.combakal calon presiden (Bacapres) dari Koalisi Perubahan dan Persatuan (KPP) Anies Baswedan hadir dalam acara "3 Bacapres Bicara Gagasan" yang digelar di Grha Sabha Universitas Gadjah Mada (UGM), Selasa (19/09/2023).

Anies tiba di Grha Sabha Pramana UGM, sekitar pukul 15.26 WIB. Anies tampak mengenakan jas dan celana panjang berwarna coklat.

Setelah turun dari mobil, Anies Baswedan berjalan memuju ruang transit. Kedatangan Anies Baswedan disambut oleh Rektor UGM Prof Ova Emilia.

Selain Rektor UGM, tampak pula menyambut kedatangan Anies Baswedan, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Gadjah Mada (UGM) Arie Sujito.

Selain Anies Baswedan, direncanakan akan hadir pula Bakal Calon Presiden dari Partai PDI Perjuangan (PDI-P) Ganjar Pranowo dan Bakal Calon Presiden dari Koalisi Indonesia Maju Prabowo Subianto.

Anies Baswedan dijadwalkan menjadi Bacapres pertama yang akan berbicara terkait gagasanya di acara yang digelar atas kerja sama UGM dengan Narasi Mata Najwa.

Kemudian rencananya Bacapres PDI Perjuangan (PDI-P) Ganjar Pranowo akan menyampaikan gagasan kedua. Terakhir Bacapres Koalisi Indonesia Maju, Prabowo Subianto.

Baca juga: Hasil Survei: Kekuatan dan Kelemahan Ridwan Kamil dan Mahfud MD Jika Jadi Cawapres Ganjar Pranowo

Anies Baswedan Singgung Komersialisasi Pendidikan

Bakal calon presiden Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), Anies Baswedan, menilai sudah saatnya menghentikan kebijakan yang membuat tidak semua kalangan masyarakat mampu mengakses pendidikan tinggi karena biaya yang melambung.

"Apa mau diteruskan komersialisasi ini? Apa enggak mau diubah? Kalau enggak mau diubah, enggak usah ada perubahan," kata Anies saat mengisi Kuliah Kebangsaan yang diadakan oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Indonesia (UI), di Depok, Jawa Barat, Selasa (29/8/2023).

Menurut Anies, pendidikan adalah sebuah perangkat investasi yang akan berguna membangun generasi buat beberapa tahun mendatang.

Generasi yang terdidik secara akademik dan budi pekertinya diharapkan bisa menduduki pemerintahan dan negara, serta membuat kebijakan yang bermanfaat bagi masyarakat.

Buat mendukung hal itu, Anies menilai pemerintah tidak perlu ragu mengalokasikan anggaran untuk pendidikan sebagai investasi bangsa dan generasi masa depan.

"Tidak usah ragu keluarkan anggaran cukup agar perguruan tinggi bisa jadi tempat pendidikan, pelatihan, pengembangan ilmu. Negara yang harus hadir," ucap Anies.

Anies juga meminta supaya pendidikan tinggi tidak terus menerus mengarah kepada komersialisasi yang menyebabkan uang kuliah tunggal (UKT) melambung dan tidak bisa dijangkau oleh semua masyarakat Indonesia.

"Biaya kuliah yang sekarang tinggi harus diubah murah, terjangkau oleh seluruh warga Indonesia," ujar Anies.

Anies menyampaikan, pengelola universitas sebaiknya fokus pada pengembangan ilmu, dan tidak semata untuk kepentingan bisnis. Apalagi memandang mahasiswa sebagai seorang pelanggan.

Minta Pemerintah Tak Ragu Investasi di Pendidikan

Lebih lanjut Anies mengatakan, negara patut memastikan semua kalangan bisa mengakses pendidikan tinggi supaya menghidupkan pemerataan dan keadilan di tengah masyarakat.

"Kami termasuk yang melihat perguruan tinggi dan pendidikan, semua pengeluaran negara untuk ini jangan dipandang sebagai biaya, tapi harus dipandang sebagai investasi," kata Anies kala itu.

Dirinya tidak sepakat dengan model pendidikan tinggi saat ini yang terkesan sarat komersialisasi.

Yang dimaksud adalah masyarakat bisa menjadi merasakan bangku kuliah jika sanggup membayar uang kuliah yang tinggi.

Dia meminta pemerintah agar tak ragu mengeluarkan anggaran untuk pendidikan sebagai investasi masa depan.

"Perubahan yang kita dorong terkait keadilan. Kebijakan harus aspek keadilan. Kalau ada aspek keadilan, setiap susun kebijakan ada pernyataan, sudahkah kebijakan penuhi aspek keadilan? Maka mindset berubah. Ini yang kita ingin bawa," ucap Anies.

"Karena itu kita tidak usah ragu mengeluarkan anggaran yang cukup agar PT bisa menjadi tempat untuk pendidikan tempat untuk pelatihan dalam artian untuk saintifik," sambung Anies.

Menurut Anies, pendidikan adalah sebuah perangkat investasi yang akan berguna membangun generasi buat beberapa tahun mendatang.

Baca juga: Hasil Survei Cawapres 2024: PRC Beber Pengaruh Cak Imin dan NU Dongkrak Suara Anies di Jawa Timur

Berikut poin-poin pidato Anies Baswedan:

- Tata kelola pemerintahan yang baik akan terwujud bila terbebas dari praktik korupsi

- Hukuman yang keras terhadap koruptor bisa meredam keserakahan dan menimbulkan rasa takut bila melakukan korupsi

- Puji bahasa nasional yang dimiliki bangsa Indonesia

- Singgung soal Konoha dan Wakanda sebagai fenomena demokrasi yang tidak sehat

- Ganjar singgung pemimpin bukan malaikat

Ganjar Pranowo di UI

Membuka kuliah kebangsaan di FISIP UI, Ganjar Pranowo mengatakan pemimpin bukanlah malaikat yang bisa menyelesaikan seluruh masalah.

"Pemimpin bukan malaikat yang bisa menyelesaikan (masalah) dengan seluruh kesempurnaan. Tidak ada itu," kata Ganjar saat memberi Kuliah Kebangsaan di Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat, Senin (18/9/2023).

Namun, mantan Gubernur Jawa Tengah ini menegaskan pemimpin harus bisa membangun optimisme.

"Pemimpin harus memberikan optimisme, data dan fakta boleh disajikan," ujar Ganjar.

Ganjar mengakui jika masih ada problem soal korupsi dan pelayanan publik yang masih buruk.

"Bahwa ada problem tadi, korupsi iya. Ada problem layanan publik yang buruk," ungkapnya.

Lebih lanjut, dia juga menyinggung mengenai posisi Indonesia pada lingkup internasional.

Ganjar menyebut perhelatan G20 dan KTT ASEAN di Indonesia menjadi bukti bahwa peta politik Indonesia secara global tidak terlalu buruk.

"Maka apa sebenarnya yang kita lakukan untuk bisa berkontribusi, untuk bisa membuktikan bahwa G20 kita mendapatkan peran penting, ASEAN kita mendapatkan peran yang cukup penting. Artinya roadmap kita dalam politik global tidak terlalu buruk," imbuhnya.

Lebih lanjut Ganjar Pranowo menjelaskan bahwa bonus demografi dapat menciptakan peluang emas bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Dari data yang diperoleh Ganjar, Indonesia menghadapi situasi bonus demografi 44 persen ada di kelas menengah dan 68 persen ini tenaga produktif.

Menurut Ganjar, untuk menghadapi bonus demografi, Indonesia perlu melakukan transformasi dalam enam pilar strategis yang mencakup pangan, penegakan hukum, lingkungan, energi, digital, pendidikan, dan keterampilan.

Hal itu disampaikan Ganjar saat mengisi Kuliah Kebangsaan di FISIP UI, Depok, Jawa Barat, Senin (18/9/2023).

"Ada transformasi dari enam pilar yang menurut saya cukup strategis dalam bonus demografi. Ada pangan, penegakan hukum, ada faktor lingkungan, energi, digital, pendidikan dan keterampilan," kata Ganjar.

Menurut Ganjar, salah satu langkah penting yang telah diambil adalah peningkatan investasi dalam pendidikan dan pelatihan.

Dengan mempersiapkan angkatan kerja muda dengan keterampilan dan pengetahuan yang relevan, Indonesia dapat menghadapi tantangan global dengan lebih baik dan memaksimalkan kontribusi bonus demografi terhadap pertumbuhan ekonomi.

Selain itu, pemerintah juga harus fokus pada penciptaan lapangan kerja. Dengan meningkatnya jumlah tenaga kerja muda, diperlukan upaya untuk memastikan bahwa ekonomi Indonesia dapat menciptakan pekerjaan yang cukup untuk mengakomodasi pertumbuhan populasi ini.

Bonus demografi juga memberikan peluang untuk mengembangkan sektor industri dan teknologi.

Potensi konsumen yang besar dari generasi muda dapat mendorong inovasi dan pertumbuhan bisnis di berbagai sektor, termasuk teknologi informasi, kreatif, dan digital.

Namun, untuk mengoptimalkan pemanfaatan bonus demografi ini, perlu adanya koordinasi antara pemerintah, sektor swasta, dan lembaga pendidikan. Peran sektor swasta dalam menciptakan peluang kerja dan investasi sangat penting.

Ganjar menegaskan bonus demografi bisa mewajudkan Indonesia emas.

"Agar kita bisa mendapatkan deviden demografi menuju Indonesia emas itu negaranya mesti makmur, mesti sehat, mesti pintar, mesti produktif," jelasnya.

Berikut poin-poin pidato Ganjar:

- Sebut Indonesia masih banyak persoalan

- Soroti masalah korupsi dan layanan publik yang buruk.

- Jawab pertanyaan apakah dirinya boneka partai atau tidak

- Soroti kualitas udara Jakarta yang buruk

- Pemimpin masa depan harus mau bicara fakta dan optimisme

- Bicara soal posisi Indonesia pada lingkup internasional (*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved