Pilpres 2024
Hasil Survei Capres/Cawapres 2024: Ganjar dan Prabowo Dominasi Jawa Timur, Anies-Cak Imin Masih No 3
Berikut hasil survei capres/cawapres 2024. Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto dominasi Jawa Timur. Sementara Anies-Cak Imin masih di urutan terbawah.
TRIBUNKALTIM.CO - Simak informasi seputar kandidat capres terkuat Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan jelang pendaftaran Pilpres 2024.
Berikut hasil survei capres/cawapres 2024.
Kandidat capres 2024 terkuat, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto masih mendominasi Jawa Timur.
Sementara Anies-Cak Imin masih berada di urutan terbawah dari para rival politiknya, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.
Dari hasil survei cawapres 2024 Politika Research & Consulting (PRC), Muhaimin Iskandar alias Cak Imin belum mampu dongkrak Anies Baswedan di Jawa Timur.
Baca juga: Fokus pada Ganjar, Elite PDIP Sebut Tak Ambil Pusing Jika Gibran jadi Cawapres Prabowo Subianto
Baca juga: Elite PDIP Tegaskan Tak Ambil Pusing Jika Gibran jadi Cawapres Prabowo Subianto
Baca juga: Blak-blakan Fahri Hamzah Sebut Para Calon Rival Prabowo Subianto Harus Realistis, Apa Maksudnya?
Politika Research & Consulting (PRC) melakukan survei simulasi tertutup terhadap tiga pasangan bakal calon (paslon) presiden (capres) dan wakil presiden (cawapres) pada September 2023.
Pasangan itu di antaranya Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, Prabowo Subianto-Erick Thohir, dan Ganjar Pranowo Subianto-Ridwan Kamil.
Hasilnya, duet pasangan calon Ganjar Pranowo-Ridwan Kamil meraih elektabilitas tertinggi di Jawa Timur, yakni sebesar 40,3 persen.
Lalu posisinya diikuti oleh Prabowo Subianto-Erick Thohir yang memperoleh 30,8 persen suara responden.
Sementara, pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar yang telah mendeklarasikan pasangannya dengan nama koalisi AMIN, hanya mampu mendulang 18,6 persen suara dari responden di Jawa Timur.
Pada sisi lain, terdapat 4,7 persen responden yang masih belum menentukan pilihannya.
Baca juga: Blunder Jokowi Jadi Energi Anies Baswedan-Cak Imin Dongkrak Elektabilitas, Contoh Kasus Rempang
Sementara 5,7 persen responden lainnya menyatakan tidak tahu atau tidak jawab.
PRC juga melakukan survei elektabilitas terhadap ketiga bakal capres tersebut.
Alhasil, Ganjar Pranowo masih mengantongi suara tertinggi di Jawa Timur, yaitu 40,4 persen.
Di bawahnya, ada Prabowo Subianto yang meraih elektabilitas sebesar 32,2 persen.
Lalu Anies Baswedan harus puas di peringkat ketiga dengan perolehan 18,3 persen suara dari responden di Jawa Timur.
"Survei yang kami lakukan menunjukkan bahwa Ganjar Pranowo masiih mengungguli dua di antaranya. Pertama Prabowo dan Anies," kata Direktur Eksekutif PRC Rio Prayogo pada hari Minggu (17/9/2023).
Survei bertajuk Peta Politik Jawa Timur Pasca-Deklarasi Pasangan "AMIN" ini melibatkan 1.200 responden berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah.
Sampel diambil secara proporsional dari 38 kabupaten/kota di Jawa Timur.
Koleksi data dilakukan beberapa hari setelah deklarasi Anies-Muhaimin, yaitu 7-12 September 2023 melalui wawancara tatap muka (face to face).
Survei ini memiliki toleransi kesalahan (margin of error) sekira 2,7 persen dan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.
Baca juga: Akhirnya PDIP Spil Cawapres Ganjar Pranowo Sudah di Tangan Megawati, Tinggal Nunggu Momen yang Tepat
Biodata Muhaimin Iskandar atau Cak Imin
Muhaimin Iskandar, atau akrab disapa Cak Imin, banyak menyedot perhatian publik.
Itu menyusul kesediannnya menjadi Bakal Calon Wakil Presiden (Bacawapres) dari Anies Baswedan.
Cak Imin adalah Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan memiliki darah keturunan pendiri Pondok Pesantren Mambaul Ma’arif (PPMM) Denanyar Jombang, serta pendiri ormas Nahdlatul Ulama (NU), KH Bisri Syansuri.
Riwayat politik keluarga ini telah membentuk jejak politiknya sejak awal.
Selain berperan aktif di bidang keagamaan, Kiai Bisri juga berkecimpung dalam dunia politik.
Perjalanan politiknya dimulai sebagai anggota Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) mewakili Masyumi, lalu menjadi anggota Dewan Konstituante, dan bahkan menjabat sebagai Ketua Majelis Syuro PPP. Pemilu 1971 membawanya kembali ke DPR RI sebagai anggota dari NU.
Kiai Bisri juga dikenal sebagai salah satu tokoh yang gigih dalam melawan Rancangan Undang-Undang (RUU) Perkawinan pada masa awal Orde Baru.
Dia dan NU menentang RUU tersebut karena dianggap tidak sejalan dengan ajaran Islam.
Warisan politik ini mengalir dalam darah Muhaimin Iskandar. Cak Imin memulai karier politiknya sebagai aktivis, pengurus partai, anggota dewan, hingga mencapai jabatan menteri. Lahir di Jombang, Jawa Timur pada tanggal 24 September 1966 dari pasangan KH Muhammad Iskandar-Nyai Muhasonnah Hasbullah. Muhaimin adalah anak ketiga dari enam bersaudara.
Pendidikan awalnya dijalani di MI Mambaul Ma’rif Denanyar Jombang, lulus pada tahun 1979, kemudian melanjutkan ke Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Denanyar, dan lulus pada tahun 1982. Untuk pendidikan menengah atas, Cak Imin memilih Madrasah Aliyah Negeri Yogyakarta dan lulus pada tahun 1985.
Muhaimin kemudian mengejar pendidikan tinggi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta. Sepuluh tahun kemudian atau 2001, ia meraih gelar master di bidang komunikasi dari Universitas Indonesia (UI), dan mendapatkan gelar Doktor HC dari Universitas Airlangga Surabaya.
Selama masa kuliah, Cak Imin aktif dalam diskusi dan pergerakan mahasiswa. Ia bergabung dengan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan terpilih sebagai Ketua Cabang PMII Yogyakarta pada periode 1994-1997. Selain itu, ia juga aktif dalam Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI).
Baca juga: Ini Profil dan Biodata Said Aqil Siradj yang Dikabarkan jadi Kapten Timnas Pemenangan Anies-Cak Imin
Karier politiknya dimulai saat era reformasi, di tahun 1998, ketika bersama tokoh-tokoh Nahdlatul Ulama termasuk Abdurrahman Wahid, ia mendirikan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan dipercaya sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjend).
Pada Pemilu 1999, Muhaimin terpilih sebagai Anggota DPR RI dari PKB, menjadikannya salah satu Wakil Ketua DPR RI termuda pada periode 1999-2004. Dalam perjalanannya, ia kembali terpilih sebagai Anggota DPR RI pada Pemilu 2004 dan memegang jabatan Wakil Ketua DPR RI 2004-2009.
Setelah itu, dalam Pemilu berikutnya, ia dipercaya oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi dari tahun 2009 hingga 2014.
Muhaimin juga terpilih sebagai Ketua Umum PKB dengan suara bulat.
Prestasinya yang mencolok adalah dalam meningkatkan perolehan suara PKB pada Pemilu 2014, yang pada gilirannya membawa kader-kader PKB menjadi menteri dalam Kabinet Kerja Joko Widodo 2014-2019.
Profil Muhaimin Iskandar mencerminkan seorang pemimpin yang telah melewati banyak tantangan dan sukses dalam karier politiknya. (*)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Hasil Survei PRC Simulasi Tiga Pasangan Capres-Cawapres 2024, Anies-Cak Imin Kalah di Jawa Timur
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.