Liga Italia

Profil 2 Pemain River Plate, Punya Kemampuan Unik yang Disukai AC Milan, Bikin Pioli Full Senyum

Demi membuat skuat Stefano Pioli semakin kuat, manajemen AC Milan terbang ke Argentina untuk memboyong dua pemain River Plate sekaligus.

JUAN MABROMATA / AFP - NELSON ALMEIDA / AFP
Ezequiel Barco (kiri) dan Claudio Echeverri, dua pemain River Plate target buruan AC Milan di jendela transfer mendatang. 

TRIBUNKALTIM.CO - Demi membuat skuat Stefano Pioli semakin kuat, manajemen AC Milan terbang ke Argentina untuk memboyong dua pemain River Plate sekaligus.

Geoffrey Moncada telah mengidentifikasi dua pemain River Plate untuk dapat memperkuat AC Milan.

Ini merupakan langkah cepat dari manajemen AC Milan untuk terus memberikan dukungan kepada Stefano Pioli.

Dua pemain River Plate yang menjadi target AC Milan, di antaranya Ezequiel Barco dan Claudio Echeverri.

Ezequiel Barco adalah pemain serba bisa dari River Plate.

Meskipun ia biasa bermain sebagai pemain sayap kiri atau gelandang serang, Barco juga dapat bermain di seluruh lini serang.

Ia memiliki kemampuan menggiring bola yang luar biasa dan mahir dalam melakukan tendangan bebas.

Kontrak sang pemain hampir habis, dan AC Milan dikabarkan sedang mengupayakannya untuk mendapatkan status bebas transfer.

Ia telah mencatatkan 9 gol dan 6 assist musim ini setelah memainkan 42 pertandingan di Argentina.

Baca juga: Rating Pemain AC Milan: Yacine Adli, Tomori dan Rafael Leao Memukau di Laga Kontra Dortmund

Baca juga: Hasil Liga Champions: AC Milan tak Bertaji di Markas Dortmund, Rafael Leao dkk Hanya Lesatkan 2 Shot

Baca juga: Sinyal Setia Mike Maignan, AC Milan Siapkan Perpanjangan Kontrak Hingga 2028

Kontraknya akan berakhir pada Desember 2024.

Selanjutnya ada nama Claudio Echeverri.

Claudio Echeverri bermain sebagai gelandang serang atau bahkan sebagai penyerang kedua jika diperlukan.

Dia cepat dan disiplin secara taktis, sama seperti Barco.

Kontrak Echeverri akan berakhir pada Desember 2024, jadi AC Milan mungkin akan mencoba untuk mendapatkannya dengan persyaratan yang menguntungkan.

Echeverri, yang berusia 17 tahun, telah membuat empat penampilan di liga profesional Argentina, di mana ia mencatatkan satu assist.

Diektahui, AC Milan melakukan beberapa perekrutan selama musim panas, menambahkan 10 pemain baru ke dalam tim utama asuhan Stefano Pioli.

Beberapa pemain baru ini sudah terbukti berguna bagi sang pelatih di awal musim.

Namun, pekerjaan tim belum selesai.

Kini, AC Milan berencana untuk lebih memperkuat barisan pemain mereka selama bursa transfer mendatang.

Baca juga: AC Milan Bisa Bernafas Lega, Mike Maignan Kirim Sinyal Bertahan, Chelsea dan PSG Tetap Mengintai

Target mereka termasuk seorang striker, terutama jika Giroud tidak melanjutkan.

Seorang bek tengah, dan seorang pemain sayap kiri, menurut Milan News.

Berfokus pada bek sayap, AC Milan senang dengan perkembangan Davide Bartesaghi.

Pioli menganggapnya sebagai pemain muda yang cerdas secara taktis dan berdedikasi.

Baru-baru ini, Bartesaghi menerima perpanjangan kontrak selama tiga tahun, yang akan menjadi kontrak lima tahun saat ia berusia 18 tahun.

Di tengah upaya AC Milan memperkuat skuatnya, Rossoneri juga wajib mewaspadai pergerakan klub lain yang mengincar Mike Maignan.

Namun, Mike Maignan menunjukkan sinyal tetap bertahan di AC Milan, di tengah ketertarikan Chelsea dan Paris Saint-Germain (PSG).

Diketahui, saat ini terdapat Chelsea dan PSG yang tertarik untuk memboyong Mike Maignan dari AC Milan.

Saat ini AC Milan tengah berupaya untuk mempertahankan Mike Maignan dengan menyodorkan perpanjangan kontrak baru.

Sementara itu, agen Maignan akan bertemu dengan CEO Giorgio Furlani di Milan dalam waktu tiga minggu ke depan.

Baca juga: Bursa Transfer Liga Italia: Chelsea Rayu AC Milan untuk Melepas Mike Maignan

Menurut laporan terbaru dari Calciomercato.com, di sana akan terjadi diskusi konkret mengenai perpanjangan kontrak.

Sejauh ini AC Milan cukup yakin dapat memperpanjang kontrak Maignan,

Terlebih saat ini AC Milan sedang tidak diburu waktu mengingat kontrak Maignan akan habis pada 2026 mendatang.

Tujuannya adalah untuk memperpanjang tenggat waktu tersebut hingga 2028 sambil menggandakan gajinya saat ini sebesar €2.8 juta per musim.

Di sisi lain, prioritas kiper internasional Prancis ini adalah terus bermain untuk AC Milan, meskipun ada ketertarikan dari Chelsea dan PSG.

Furlani dan manajemen ingin mengakui Maignan sebagai salah satu pemain terbaik di posisinya secara global, yang juga muncul sebagai pemimpin di ruang ganti.

Namun, AC Milan bisa saja melepas Maignan jika ada tawaran yang menarik bagi manajemen Rossoneri.

Maignan berlatih sepakbola sejak tahun 2003 bersama akademi sepakbola Villiers le Bel JS.

Enam tahun di sana, Maignan direkrut akademi sepakbola salah satu klub profesional di Perancis, yakni Paris Saint Germain.

Ia lantas terus berada di Paris Saint Germain mulai dari U17 hingga U19.

Baca juga: Mike Maignan Berpotensi Jadi Donnarumma Part 2, Manuver Chelsea Sulit Dibendung AC Milan

Karir sepakbola pria kelahiran 3 Juli 1995 ini terus berlanjut hingga tembus skuat Paris Saint Germain B.

Tidak butuh waktu lama, ia berhasil menembus skuat utama Paris Saint Germain di tahun 2013.

Sayang beribu kali sayang, meski berhasil menembus skuad utama di usia 17 tahun, Maignan hanya bisa bertahan dua musim.

Dalam periode musim 2013/2014 dan 2014/2015, ia tidak satu kalipun turun ke lapangan hijau di kompetisi Ligue 1.

Maignan kalah bersaing bersama Salvatore Sirigu, kiper asal Italia yang di dua musim itu menjadi kiper utama Paris Saint Germain.

Musim selanjuntya, Maignan yang jasanya seakan tidak akan pernah terpakai di klub tempat dirinya memulai karir sepakbola dijual ke Lille.

Musim pertama bersama klub yang menjadi pesaing Paris Saint Germain di Ligue I, Maignan akhirnya bisa merasakan turun di suatu pertandingan resmi.

Meski hanya tampil empat kali di Ligue I musim 2015/2016, setidaknya pencapaian Maignan jauh lebih baik ketimbang dua musim bersama Paris Saint Germain.

Di musim 2017/2018, menjadi titik balik bangkitnya karir sepakbola Maignan.

Vincent Enyeama yang sebelumnya menjadi kiper utama Lille meninggalkan klub di usia 34 tahun.

Baca juga: Bursa Transfer Liga Italia: Chelsea Rayu AC Milan untuk Melepas Mike Maignan

Sontak, Maignan yang masih berusia 21 tahun langsung menjadi kiper andalan pelatih Lille di musim 2017/2018, Marcelo Bielsa.

Sayangnya, Maignan gagal mengangkat prestasi timnya karena hampir saja terdegradasi dari Ligue I karena finish di peringkat 17, dua trip di atas zona degradasi.

Beruntung bagi Maignan, ketika Lille dilatih Christophe Galtier di musim 2018/2019, ia masih menjadi pilihan utama klub.

Maignan menjawab kepercayaan sang pelatih dengan tampil apik berhasil membuat 15 clean sheets.

Lille saat itu hanya kalah dari Paris Saint Germain di klasemen akhir Ligue I musim 2018/2019 yang keluar sebagai juara.

Dianggap punya kontribusi tinggi mengangkat prestasi tim, Maignan masih menjadi kiper utama Lille dimusim 2019 2020.

Ia tampil di seluruh pertandingan yang dimainkan Lille, sayangnya prestasi di akhir musim tidak sebaik musim sebelumnya karena Lille finish di peringkat 4.

Puncak karir Maignan di Lille terjadi di musim lalu, dimana Lille berhasil mendapat gelar juara mereka yang kelima.

Lille unggul satu angka dari Paris Saint Germain, yang secara materi pemain lebih berkualitas ketimbang Lille.

Lille hanya kebobolan 23 gol dan 21 partai berhasil dilalui tanpa kebobolan.

Maignan selalu dimainkan di Ligue I musim 2020/2021.

Kini, kebersamaan Maignan bersama klub yang berjasa mengangkat karir sepakbolanya sudah berakhir karena dirinya menerima pinangan AC Milan.

Klub raksasa asal Italia itu menjadikan Maignan sebagai suksesor Gianluigi Donnaruma yang memutuskan tidak memperpanjang kontraknya di AC Milan. (*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved