Pilpres 2024

Ganjar Bisa Kalah Telak! Ini Syarat Agar Prabowo Menang Pilpres 2024 Versi Hasil Survei Terbaru LSI

Sesuai hasil survei terbaru LSI peluang Prabowo Subianto menang terbuka lebar bila hanya melawan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024

|
Editor: Doan Pardede
Instagram ganjar_pranowo/prabowo/aniesbaswedan
SURVEI CAPRES TERBARU - Ganjar Pranowo - Prabowo Subianto - Anies Baswedan. Sesuai hasil survei terbaru LSI peluang Prabowo Subianto menang terbuka lebar bila hanya melawan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 

TRIBUNKALTIM.CO - Sesuai hasil survei terbaru Lembaga Survei Indonesia (LSI) peluang Prabowo Subianto menang terbuka lebar bila hanya melawan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.

Bahkan menurut hasil survei terbaru LSI itu, Prabowo bisa menang telak bila hanya melawan Ganjar Pranowo.

LSI baru saja merilis hasil survei head to head antara Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto dengan mantan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Hasilnya, Prabowo unggul telak dari Ganjar dengan perolehan suara sebesar 45,7 persen.

Baca juga: Tinggal Hitungan Hari! Jadwal Pendaftaran Capres 2023 dan Capres Cawapres 2024 Terkuat Versi Survei

Sementara Ganjar tertinggal jauh dengan 34,4persen suara responden.

“Prabowo Subianto 45.7persen unggul atas Ganjar Pranowo 34.4persen, sekitar 19.9persen belum menunjukkan pilihannya,” kata Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (6/10/ ).

Menurutnya, per September , Prabowo Subianto unggul 11,3persen.

Itu merupakan keunggulan cukup signifikan dibanding survei Agustus lalu yang hanya di kisaran 5persen.

Djayadi mengungkapkan, alasan mengapa Prabowo unggul atas Ganjar jika dihadapkan pada simulasi head to head ini, karena ada pola perpindahan dari tiga nama kandidat menjadi dua kandidat capres, terutama jika memasuki putaran dua

“Pola perpindahan dari 3 nama ke 2 nama kalau yang bertarung Prabowo Subianto vs Ganjar Pranowo yaitu lebih banyak basis Ganjar pindah ke Prabowo 51,5persen sementara yang pindah ke Anies 14,2persen belum menentukan pilihan 34,4persen,” kata Djayadi, seperti dilansir Tribunnews.com di artikeljudul Survei LSI: Head to Head, Prabowo Subianto Menang Telak 11,3 Persen Melawan Ganjar Pranowo.

Survei LSI kali ini dilakukan pada periode 18-20 September 2023 dengan jumlah responden sebanyak 1.206 orang.

Pemilihan sampel dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD) dengan margin of error mencapai +/- 2,9persen pada tingkat kepercayaan 95persen.

Prabowo Subianto, bakal calon Presiden Republik Indonesia.
SURVEI CAPRES TERBARU - Prabowo Subianto. Sesuai hasil survei terbaru Lembaga Survei Indonesia (LSI) peluang Prabowo Subianto menang terbuka lebar bila hanya melawan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024. (Instagram Prabowo Subianto)

Prabowo dan Ganjar Bersaing Ketat di 6 wilayah pulau

Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis sebaran dukungan tiga bakal calon presiden (capres) yang akan berlaga dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, yakni Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto.

Peneliti LSI Adjie Alfaraby mengatakan, dari lima provinsi terbesar, Prabowo disebut memiliki elektabilitas yang unggul di tiga Provinsi.

"(Prabowo) Jawa Barat, Jawa Timur, dan Banten. Ganjar unggul di dua Provinsi, Jawa tengah dan Sumatera Utara," ujar Adjie dalam konferensi pers di Kantor LSI Denny JA di Rawamangun, Jakarta Timur, Senin (2/10/2023).

Berdasarkan survei LSI Denny JA, di Jawa Barat, Prabowo mendapat dukungan suara 37,6 persen, Ganjar 26,7 persen, Anies 23,3 persen, dan 12,4 persen responden tidak menjawab.

Kemudian, di Jawa Timur, Prabowo 44,2 persen, Ganjar 41,5 persen, Anies 11,5 persen, dan 2,8 persen responden tidak menjawab.

Untuk Jawa Tengah, Ganjar jauh di atas angin dengan elektabilitas 73,3 persen.

Disusul Prabowo 10,3 persen dan Anies 6,8 persen.

"Sumatera Utara dikuasai Ganjar 65 persen, 30 persen Prabowo, dan Anies lims persen," kata Adjie.

Terakhir, di Provinsi Banten, Prabowo unggul 51,3 persen.

Diikuti Anies 30,0 persen dan Ganjar 13,3 persen.

Sementara responden yang tidak menjawab 5,4 persen.

Baca juga: Ini Pasangan Capres dan Cawapres 2024 Terkuat di Hasil Survei Jelang Pendaftaran Capres 2024 Dibuka

LSI Denny JA juga memberikan kategori teritori enam wilayah pulau di Indonesia.

Prabowo dan Ganjar bersaing ketat menguasai enam wilayah.

Prabowo disebut unggul di tiga wilayah, yaitu Pulau Sumatera, Sulawesi, dan Maluku-Papua.

"Ganjar unggul di Jawa, Kalimatan, dan Bali-Nusa Tenggara," ujar Adjie.

Survei yang dilakukan LSI Denny JA menggunakan metode multi-stage random sampling dengan jumlah responden 1.200 orang.

Adjie mengatakan, teknik pengumpulan data tidak menggunakan sosial media melainkan tatap muka dan menggunakan metode kuisioner.

"Margin of error survei ini lebih kurang 2,9 persen," katanya.

Adapun waktu pengumpulan sampling dilakukan pada 4-12 September 2023.

"Dilengkapi dengan riset kualitatif," ujar Adjie.

Fahri Hamzah Sebut Pilpres 2024 Cuma Diisi 2 Poros Capres Harus Dicegah

Polemik tentang wacana Pilpres 2024 hanya perlu diikuti 2 poros pasangan capres-cawapres terus bergulir dan belakangan menjadi pro-kontra di masyarakat dan juga di kalangan politisi dan pemerhati politik.

Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Fahri Hamzah berpendapat wacana Pilpres 2 poros tak layak diteruskan alias tidak perlu diperpanjang lagi.

Dia menegaskan, para politisi seharusnya mensyukuri kini muncul tiga kandidat capres, yakni Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.

Karena itu, dia meminta semua pihak mulai memikirkan hal-hal yang lebih memberi maslahat bagi kepentingan nasional. Bukan malah terus menciptakan konflik tidak beralasan antar kelompok di masyarakat agar saling berhadap-hadapan secara ektrem.

"Sekarang kita sudah ada tiga calon. Kita berharap sekali dengan tiga calon ini, coba mulai kita bikin agak tenang sedikit. Kita tidak harus bertengkar terus, apalagi mempertengkarkan hal-hal yang semakin memperuncing konflik," kata Fahri Hamzah saat memberikan pengantar diskusi Gelora Talks bertajuk 'Pilpres 2024: Mengupas 2 atau 3 Pasang Capres?', dikutip Kamis (5/10/2023).

Dalam diskusi yang dihadiri politisi PDIP Aria Bima dan Ketua Balpilpres Projo Panel Barus itu, Fahri secara tegas mengatakan, semua kandidat capres dan partai politik (parpol) pendukung harus menyadari adanya ketidaksempurnaan Sistem Pemilu kita sekarang.

"Kita harus memikirkan betul kali ini, bahwa dengan tiga kandidat ini kita harus menyadari ada ketidak sempurnaan sistem, tapi paling tidak dengan tiga kandidat ini supaya kita bisa mengelola ketidaksempurnaan itu, dalam menentukan pilihan terbaik," katanya.

Wakil Ketua DPR Periode 2014-2019 ini menilai Sistem Demokrasi Liberal yang kita dalam Sistem Pemilu 2024 sekarang tidak memfaslitasi nominasi atau kriteria seorang capres yang memiliki narasi, tetapi mengedepankan kombinasi adanya kecocokan saja.

Baca juga: Daftar 15 Hasil Survei Capres 2024, Persaingan Prabowo dan Ganjar, Efek Deklarasi Anies - Cak Imin

Sehingga tujuannya hanya untuk mencari perbedaan sebagai sumber konflik saja, bukan persamaan dan persatuan. Akibatnya, kerap menciptakan konflik yang tidak beralasan.

"Partai Gelora sedari awal menghendaki satu sistem atau desain yang memungkinkan bangsa ini menerima kenyataan bahwa bangsa kita temasuk salah satu bangsa yang paling aneh di dunia, karena bisa mengumpulkan perbedaan dalam jumlah yang begitu banyak. Alhamdulillah kita tetap bisa bersatu, sekarang sudah 78 tahun kita merdeka sebagai bangsa dan negara," katanya.

Fahri mengatakan, para elite nasional dan para pimpinan parpol saat ini baru menyadari, bahwa tingginya presidential treshold (PT) sebesar 20 persen ternyata merugikan mereka.

Akibatnya, mereka berusaha sekuat tenaga untuk mengabaikan nominasi dalam penentuan capres, dan lebih mengedepankan kombinasi politik pragmatis sesuai dengan kepentingan politik masing-masing.

"Kita syukuri treshold sekarang menyerah pada hasil survei. Kita sekarang seperti meniti jembatan terjal, di kiri dan kanan ada jurang, Maka perlu kebesaran hati untuk tidak memperuncing perbedaan, dan kita bisa selamat, serta mendapatkan presiden baru pada 20 Oktober 2024," ujarnya.

Presiden terpilih pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024 nanti diharapkan dapat mendesain ulang Sistem Pemilu yang terbaik untuk Indonesia, yang bisa mengakomodasi perbedaan untuk persamaan, bukan sebagai sumber konflik.

"Saya kira ikthiar yang dilakukan PDIP dan Projo, kita tidak bisa menolak. Tetapi dengan tiga kandidat ini, kita memang perlu kebesaran hati, adanya persoalan sistem ini yang harus kita perbaiki ke depan. Kita semua sedang berikhtiar supaya kita selamat di 2024 nanti," pungkasnya, seperti dilansir Tribunnews.com dengan judul Cegah Pilpres 2024 Cuma Diisi 2 Poros Capres, Jusuf Kalla Juga Pesimistis Bisa Satu Putaran.

Ditanya soal Survei LSI Denny JA, Anies: Saya Lebih Percaya Gus Jazilul 

Bakal calon presiden (bacapres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), Anies Baswedan merespons hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA yang memposisikan dirinya di urutan paling buncit di antara dua bacapres lainnya, yaitu Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.

Dia mengaku lebih percaya Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid yang menyebut pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar akan menang meskipun hasil surveinya di urutan paling buncit.

"Saya lebih percaya Gus Jazilul daripada penyelenggara (survei) itu," ucap Anies saat ditemui di Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (6/10/2023).

Anies juga menyebut, pengalamannya di Jakarta memberikan rasa optimisme lebh terkait hasil survei di urutan terbawah.

Dia mengatakan, saat berkontestasi dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta, tak ada lembaga survei yang memenangkan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Salahudin Uno.

"Pengalaman Pilkada di Jakarta, tidak ada satupun dari survei yang memprediksi akan menjadi pemenang, ternyata survei berbeda dengan hasil pilkada," ucap dia.

Sebab itu, kata Anies, timnya saat ini fokus pada kampanye janji perubahan, khususnya pada harga kebutuhan pokok agar terjangkau masyarakat.

"Dan ini yang kita perjuangkan dan ini menjadi fokus kita," ujar Anies.

"Kita lihat saja, nanti biar sejarah yang membuktikan," kata Anies.

Itulah tadi hasil survei terbaru Lembaga Survei Indonesia (LSI) dimana peluang Prabowo Subianto menang terbuka lebar bila hanya melawan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved