Berita Samarinda Terkini

Cegah Bullying, TRC PPA Kaltim Ajak Pelajar Samarinda Harus Perilaku Sesuai Pancasila

Untuk pencegahan bullying, salah satu organisasi kemanusiaan ini tengah gencar melakukan sosialisasi ke sejumlah SMP dan SMA di Samarinda

Penulis: Rita Lavenia | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/RITA LAVENIA
Ratusan pelajar di SMKN 6 Samarinda mengikuti implementasi P5 untuk mencegah Bullying bersama TRC PPA Kaltim.TRIBUNKALTIM.CO/RITA LAVENIA 

TRIBUNKALTIM.CO,SAMARINDA - Belakangan beberapa kasus penindasan atau kekerasan (Bullying) yang dilakukan oleh anak-anak sekolah terhadap rekan seusianya terus menjadi sorotan publik.

Seperti belakangan kasus bullying di salah satu SMP Cilacap dan teranyar di sebuah SMA Denpasar, Bali.

"Hampir di sempajang 2023 ini di Samarinda belum kita temukan dan semoga tidak ada," kata Ketua Tim Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan dan Anak (TRC-PPA) Kalimantan Timur, Rina Zainun saat dikonfirmasi Tribunkaltim.co, Minggu (8/10/2023).

Untuk pencegahan bullying, salah satu organisasi kemanusiaan ini tengah gencar melakukan sosialisasi ke sejumlah sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA) di Samarinda.

Rina Zainun menyebutkan, saat ini setiap sekolah sudah memiliki Proyek P5 atau Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila yang masuk dalam kurikulum merdeka.

Baca juga: Kampanye Stop Bullying Cegah Perundungan pada Siswa, Disdik Balikpapan Berdayakan Pengawas Sekolah

Baca juga: Kasus Bullying di Balikpapan Viral, Begini Tanggapan Psikolog Rumah Sakit Siloam

P5 sendiri bertujuan untuk menciptakan dan memperkuat pelajar-pelajar tangguh yang sesuai amalan Pancasila.

Di Samarinda sendiri TRC PPA Kaltim hadir untuk menjadi pembicara dan memberikan pemahaman apa yang dimaksud dengan bullying.

Dalam setiap kesempatan pihaknya memberi penjabaran mengenai apa saja perilaku bullying, dampak terhadap korban dan pelaku perundungan itu sendiri.

"Kami beri pemahaman bahwa bullying telah melanggar sila ke dua. Karena harkat martabat seseorang tidak dihargai," tegasnya.

Pihaknya menilai P5 merupakan kurikulum yang sangat positif dan harus ditingkatkan setiap tingkatan sekolah.

Meski begitu, TRC PPA Kaltim berharap P5 dapat diterapkan saat awal penerimaan peserta didik baru (PPDB).

Baca juga: Terkuak Motif Bullying dalam Masjid di Balikpapan, Kasusnya yang Sempat Damai Kini Diproses Hukum

Sebab melalui P5 setiap pelajar diajarkan untuk bernalar kritis, memiliki kemampuan memecahkan masalah, gotong-royong, budi pekerti, mandiri dan pastinya saling menghormati tanpa membeda-bedakan.

"Jadi awal masuk sudah diajarkan. Diperkenalkan apa itu penerapan Pancasila, bahaya bullying seperti apa. Jadi saat proses belajar mengajar tinggal penerapan," imbaunya. (*)

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved