Berita Bontang Terkini

Cerita Nelayan Bontang, Perahu Hancur Terombang-ambing di Laut, Ada 2 Cara untuk Bertahan Hidup

Inilah kisah nelayan yang terombang-ambing di lautan lepas selama 31 jam, hanya memakan ikan mentah dan berpegangan.

Penulis: Muhammad Ridwan | Editor: Budi Susilo
HO/Basarnas Kaltim
Ilustrasi titik lokasi hilangnya nelayan Bontang, terombang-ambing di lautan lepas. Tiga orang nelayan Bontang nyaris meregang nyawa di perairan Sangatta, setelah perahunya ditabrak kapal tanker batu bara, pada Kamis dini hari lalu. 

Sekitar itu, Levi dan Darman terhampas ke laut. Sementara suaminya masih bertahan di atas perahu sampai semua badan kapal tenggelam.

2 Cara Bertahan Hidup

Mereka yang terombang ambing di tengah lautan, memakai dua cara untuk bertahan hidup. Yakni berpegangan pada rompon kecil dan mengkonsumsi ikan mentah. 

Menurut Kurnia, mereka bisa bertahan hidup di laut karena berpegangan pada rompon kecil yang tersisa dari peristiwa itu.

Baca juga: Gubernur Kaltim Isran Noor Pamit pada Warga Paser, Ingatkan Petani dan Nelayan

Selama 31 jam, Ambo, Levi dan Darman hanya konsumsi air laut dan tiga ekor ikan mentah.

Proses menarik kembali kapal milik Ambo Dalle yang ditabrak tanker di Perairan Sangatta, pada Kamis (12/10/2023).TRIBUNKALTIM.CO/HO
Proses menarik kembali kapal milik Ambo Dalle yang ditabrak tanker di Perairan Sangatta, pada Kamis (12/10/2023). (TRIBUNKALTIM.CO/HO)

Beruntung pada Jumat 13 Oktober pagi, ada kapal tanker yang melintas tidak jauh dari mereka dan menyelamatkannya.

Ketiganya korban kemudian dievakuasi sampai ke Bontang menggunakan perahu nelayan.

Kata levi. Andaikan tanker itu nggak sempat menolong ia tidak yakin masih bisa bertahan hidup.

"Karena ketiganya sudah lemas semua," ungkapnya.

(*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved