Pilpres 2024

Sempat Ditawari jadi Cawapres Anies dan Prabowo, Ini Alasan Mahfud MD Lebih Pilih Ganjar Pranowo

Sempat ditawari jadi Cawapres Anies Baswedan dan Prabowo Subianto, tetapi Mahfud MD akhirnya lebih memilih Ganjar Pranowo.

Penulis: Doan Pardede | Editor: Heriani AM
Istimewa
Sempat ditawari jadi Cawapres Anies Baswedan dan Prabowo Subianto, tetapi Mahfud MD akhirnya lebih memilih Ganjar Pranowo. 

TRIBUNKALTIM.CO - Sempat ditawari jadi Cawapres Anies Baswedan dan Prabowo Subianto, tetapi Mahfud MD akhirnya lebih memilih Ganjar Pranowo.

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) sekaligus calon wakil presiden (cawapres) dari poros PDIP, Mahfud MD mengungkapkan, ia sempat mendapat tawaran menjadi cawapres dari kubu Anies Baswedan dan Prabowo Subianto.

Mahfud mengaku tawaran untuk menjadi Cawapres Anies Baswedan ini diungkapkan oleh Presiden PKS Ahmad Syaikhu.

Namun, Mahfud langsung menolak tawaran tersebut karena tidak ingin partai yang ada di Koalisi Perubahan, yakni PKS, NasDem, dan Demokrat pada saat itu pecah.

Baca juga: Pasangan Capres Cawapres 2024 Siap Adu Gagasan, Inilah Bocoran Konsep yang Bakal Diusung

Mahfud juga tidak ingin ketika pengusulan namanya di Koalisi Perubahan berbuntut tuduhan pemecah belah koalisi.

"Saya sudah dihubungi oleh mereka pada saat itu, bahkan Ketua Parpol yang menghubungi saya. Pak Syaikhu (Presiden PKS) kan, dia bilang 'Pak Mahfud kami menjajaki cari orang ini, kami kan punya hak untuk mengusulkan nama. Mau enggak Pak Mahfud dipasangkan dengan Pak Anies?"

"Saya langsung bilang enggak, bukan saya ada masalah dengan Pak Anies, partai anda nanti pecah. Karena nanti kalau anda bawa saya kesana, salah satu partai, Partai Demokrat bisa lari dari tempat anda."

"Nanti saya yang dituduh memecah belah. Padahal tugas saya menjaga. Tawaran bukan dari Anies, tapi dari Ketua PKS Pak Syaikhu," kata Mahfud dalam tayangan Mata Najwa, Kamis (19/10/2023).

Selain itu, Mahfud juga sempat mendapat tawaran menjadi cawapres pendamping Prabowo Subianto.

Tawaran tersebut awalnya diungkapkan dalam beberapa pertemuan antara Mahfud dan Prabowo, baik saat pertemuan di Istana maupun saat Prabowo berkunjung ke rumahnya di momen Hari Raya.

"Datang tawarannya dari Pak Prabowo, tetapi tidak langsung. Jadi Hari Raya dia (Prabowo) ketempat saya, di Istana juga pernah bilang 'Pak Mahfud ini mau Pilpres, kita dulu pernah sama-sama ya, kita bisa menjemput takdir kiranya.' Lalu salaman sebentar."

"Habis itu dia ke rumah juga dengan saya, ketemu saya sendiri di rumah, momennya Hari Raya. 'Gimana Pak Prabowo dengan siapa (pasangan cawapres).'"

Ganjar Pranowo - Prabowo Subianto - Anies Baswedan. Hasil survei capres 2024 terbaru. Selisih elektabilitas Prabowo vs Ganjar dan posisi Anies Baswedan. Hasil survei capres 2024 terbaru. Selisih elektabilitas Prabowo vs Ganjar dan posisi Anies Baswedan.
Ganjar Pranowo - Prabowo Subianto - Anies Baswedan. Hasil survei capres 2024 terbaru. Sempat ditawari jadi Cawapres Anies Baswedan dan Prabowo Subianto, tetapi Mahfud MD akhirnya lebih memilih Ganjar Pranowo. (KOMPAS.COM/FIRMAN TAUFIQURRAHMAN/KRISTIANTO PURNOMO/IMRON HAKIKI)

"Pak Prabowo bilang 'saya mau dengan NU, tapi bukan dengan PKB. Saya mau koalisi dengan PKB. Tapi Wapres dari NU bukan dengan Cak Imin."

"Saya tanya siapa, dijawab 'ya nomer 1 Khofifah, nomor 2 Pak Mahfud, tapi NU nya. PKB nya kita pakai sebagai koalisinya," ungkap Mahfud.

Mahfud mengaku tidak pernah menolak atau mengiyakan tawaran Prabowo tersebut.

Ia hanya menyarankan Prabowo untuk melakukan simulasi apabila nama Mahfud masuk dalam radar cawapres.

Salah satu alasan yang akhirnya membuat Mahfud tak bersanding dengan Prabowo adalah pandangannya terhadap tim suskes Prabowo.

Menurut Mahfud, ia tidak bisa bersanding dengan Prabowo karena orientasi sosok cawapres yang diinginkan tim sukses Prabowo bukanlah dirinya.

"Kan Pak Prabowo menurut saya juga sudah terlalu senior, sehingga meskipun saya tidak pernah bilang iya dan tidak ke Pak Prabowo, tapi rasanya kalau saya lihat dari tim suksesnya, orientasinya bukan ke orang seperti saya," terang Mahfud.

Mahfud Pilih Bersanding dengan Ganjar

Mahfud mengungkapkan beberapa alasan yang membuatnya memilih Ganjar dibandingkan dua capres lainnya, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto.

Baca juga: Sambut Ganjar di Galeri NuArt, Nyoman Nuarta: Semua Capres Boleh Datang Asal Dukung IKN Nusantara

Mantan Ketua MK ini menuturkan, ia merasa bisa saling melengkapi dengan Ganjar.

Selain itu, Mahfud juga merasa tidak punya benturan emosional atau psikologis dengan Ganjar.

Terlebih, Mahfud sudah mengenal Ganjar sejak lama, saat masih sama-sama di DPR hingga saat ia menjadi Ketua MK dan Ganjar menjadi Gubernur Jateng.

Hal itu lah yang kemudian membuat Mahfud akhirnya mantap berpasangan dengan Ganjar di Pilpres 2024.

"Saya merasa bisa saling melengkapi dengan Pak Ganjar, karena saya tidak punya benturan emosional, psikologis dengan Pak Ganjar. Saya berpikir dengan Pak Ganjar cocok-cocok saja."

"Artinya begini, misal Pak Ganjar jadi Presiden, ada masalah, saya kerjakan pasti dia tidak akan komplain, itu kira-kira sudah benar. Seumpama Pak Ganjar mengerjalan sesuatu, dia minta bantu, minta dukung pasti tidak ada masalah. Tidak akan ada saling menyembunyikan."

"Saya kan sudah lama kenal beliau (Ganjar), sejak beliau di DPR, beliau (saat jadi) Gubernur, saya sering makan di kantornya, beliau pernah di rumah saya. Diskusinya sama, tentang bagaimana meluruskan reformasi untuk masa depan Indonesia," tutur Mahfud, seperti dilansir Tribunnews.com di artikel berjudul Mahfud MD Akui Ditawari Cawapres oleh Kubu Anies dan Prabowo, Ungkap Alasan Lebih Memilih Ganjar.

Prabowo Subianto Capres Terkuat Hasil Survei Capres Terbaru Versi LSI

Prabowo Subianto satu-satunya capres yang belum mengumumkan cawapresnya.

Sehingga capres dari Koalisi Indonesia Maju ini pun belum mendaftarkan ke KPU.

Sementara dua pasangan capres-cawapres yakni Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo - Mahfud MD sudah mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Sementara capres dari Koalisi Indonesia Maju, Prabowo Subianto hingga kini belum memutuskan dan mengumumkan siapa cawapresnya.

Meski demikian, dari hasil survei versi Lembaga Survei Indonesia (LSI) Prabowo Subianto masih jadi capres terkuat.

Baca juga: Ganjar Pranowo Dominasi Suara NU di Jawa Timur, Cek Hasil Survei Capres 2024 SMRC

LSI merilis hasil survei terbaru elektabilitas calon presiden Prabowo Subianto, Anies Baswedan, dan Ganjar Pranowo.

Hasil survei yang dilakukan dalam enam simulasi menempatkan Prabowo Subianto di urutan pertama, disusul Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.

Adapun Survei tersebut dilakukan pada 2-8 Oktober 2023 melibatkan responden yang punya hak pilih dalam pemilihan umum.

Dari populasi itu dipilih secara random (multistage random sampling) sebanyak 1.620 responden.

Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.

Margin of error dari ukuran sampel tersebut sebesar +/- 2.5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen (dengan asumsi simple random sampling).

Hasil survei LSI tersebut pada simulasi top of mind secara spontan, Prabowo Subianto paling banyak dipilih, 30 persen, disusul Ganjar 24,3persen, Anies 17,7persen, nama lain jauh lebih rendah, sementara 23,8persen belum memberikan jawaban.

Lalu pada simulasi 34 nama semi terbuka dan boleh menyebutkan nama lainnya, Prabowo paling tinggi 33,9persen, kemudian Ganjar 29,7persen, Anies 21,3persen, nama lain jauh lebih rendah, belum menjawab 7,7persen.

Kemudian pada simulasi 19 nama, Prabowo Subianto kembali paling banyak dipilih, 34.5persen, disusul Ganjar 30,6persen, Anies 21,5persen, nama lain jauh lebih rendah, sementara 7.3persen belum memberikan jawaban.

Selanjutnya pada simulasi tertutup 10 nama, Prabowo Subianto paling banyak dipilih, 35,3persen, baru kemudian Ganjar 30,6persen, Anies 21,6persen, nama lain jauh lebih rendah, sementara 7,4persen belum memberikan jawaban.

Lalu pada simulasi tertutup enam nama Prabowo Subianto paling banyak dipilih, 36,3persen, disusul Ganjar 33persen, Anies 22,1persen, nama lain jauh lebih rendah, sementara 6.8persen belum memberikan jawaban.

Terakhir pada simulasi tiga nama tertutup, Prabowo paling banyak dipilih 37persen, baru kemudian Ganjar Pranowo 35,2persen, Anies 22,7persen, sekitar 5,2persen belum memberikan jawaban. (*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved