Pilpres 2024
Ganjar-Mahfud dan Anies-Cak Imin Belum Bisa Tandingi Capres Terkuat Prabowo-Gibran Versi Survei LSI
Ganjar-Mahfud dan Anies-Cak Imin belum bisa tandingi capres cawapres terkuat Prabowo-Gibran versi hasil survei LSI Denny JA
TRIBUNKALTIM.CO -- Ganjar-Mahfud dan Anies-Cak Imin belum bisa tandingi capres cawapres terkuat Prabowo-Gibran versi hasil survei LSI Denny JA.
Pasangan bakal capres-cawapres dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka baru akan mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) besok Rabu (25/10/2023).
Meski baru mendaftar besok dan jadi yang terakhir, Prabowo dan Gibran jadi capres-cawapres terkuat versi Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA.
Anies-Cak Imin dan Ganjar-Mahfud MD sementara belum bisa menandingi duet pasangan dari Koalisi Indonesia Maju.
Simak hasil lengkap survei LSI Denny JA merilis hasil survei terbaru terkait simulasi tiga pasangan bakal capres-cawapres.
Baca juga: Heboh Logo Pemprov Kaltim Dipakai Akun Bakal Capres, Kadiskominfo Lapor Bawaslu
Baca juga: Hari Ini Pengumuman Dukungan Partai Solidaritas Indonesia pada Capres 2024, PSI Kaltim Fokus Pileg
Baca juga: Hasil Survei Elektabilitas Prabowo-Gibran, Anies-Cak Imin, Ganjar-Mahfud, Siapa Capres 2024 Terkuat?
Adapun periode survei dilakukan pada 4-12 September 2023.
Metode penentuan responden menggunakan multi-stage random sampling dengan jumlah 1.200 responden.
Dalam survei LSI Denny JA ini, teknik pengumpulan data yang dipakai yakni wawancara tatap muka menggunakan kuesioner.
Margin of error survei dinyatakan sebesar +- 2,9 persen.
Dalam survei tersebut, bakal pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka mengungguli dua pasangan lainnya dalam survei ini.
Simulasi 3 Pasangan
Peneliti LSI Hanggoro Doso Pamungkas mengatakan bahwa responden telah diberikan beberapa pertanyaan.
Seperti, apabila pemilihan presiden diadakan sekarang ini, siapa yang akan Ibu/Bapak pilih sebagai presiden dan wakil presiden di antara 3 nama-nama berikut?

Pasangan Ganjar-Mahfud dan Anies Baswedan masing-masing berada di urutan kedua dan ketiga.
Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming: 39,3persen, Ganjar Pranowo-Mahfud Md: 36,9persen, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar: 15persen dan tidak jawab (TJ) atau tidak tahu (TT): 8,8persen
Meski demikian, LSI Denny JA memberikan catatan bahwa semua bakal pasangan calon belum mencapai elektabilitas di atas 50persen.
Pilpres 2024 diprediksi berlangsung dalam dua putaran.
"Ketika tiga pasang yang maju sebagai calon dalam pilpres nanti, belum ada satu pun pasangan yang bisa memastikan diri menang dalam satu putaran. Artinya masing-maisng masih di bawah 50persen," ucap Hanggoro saat konferensi pers di kantor Denny JA, Jakarta, Selasa (24/10/2023).
Hasil Survei Litbang Kompas
Mayoritas masyarakat Indonesia menyebut keterlibatan Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024 adalah bentuk politik dinasti.
Hasil survei menunjukkan sebanyak 60,7 persen menyatakan "ya" ketika ditanya terpilihnya Gibran untuk melaju ke Pilpres sebagai bentuk politik dinasti.
Sementara itu, 24,7 persen lainnya menyatakan bukan bentuk politik dinasti dan 14,6 persen responden menyatakan tidak tahu.
"Bagaimanapun, wacana soal politik dinasti masih dipandang negatif oleh publik. Sebagian besar responden memandang politik dinasti ini cenderung lebih mengedepankan kepentingan (politik) keluarga dibandingkan kepentingan masyarakat," kata peniliti Litbang Kompas Yohan Wahyu, Senin (23/10/2023).
Kendati demikian, sebagian besar responden juga menilai larangan terkait politik dinasti sebagai bentuk membatasi hak politik orang lain.
Sebanyak 47,2 persen menyatakan demikian, sedangkan 41,9 persen menyatakan sebaliknya. Sementara 10,9 persen lainnya menyatakan tidak tahu.
Menurut Yohan, praktik politik dinasti sudah terlihat ketika Gibran dan menantu Presiden Jokowi, Bobby Nasution berlaga di pemilihan kepala daerah Kota Solo dan Kota Medan pada tahun 2020.

Namun, isu itu belum begitu muncul karena keduanya dipilih melalui kompetisi langsung.
Meski, pesaing Gibran kala itu berasal dari calon perseorangan yang disebut-sebut sebagai pasangan calon "boneka", disiapkan khusus melawan Gibran.
Fenomena politik dinasti cenderung menguat usai keputusan Mahkamah Konstitusi mengabulkan gugatan perkara nomor 90/PUU-XXI/2023 terkait usia minimal calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) dalam UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu pada Senin (16/10/2023).
Dengan begitu, Mahkamah membolehkan seseorang yang belum berusia 40 tahun mencalonkan diri sebagai presiden atau wakil presiden selama berpengalaman menjadi kepala daerah atau jabatan lain yang dipilih melalui pemilihan umum.
"Hal ini juga diperkuat dengan reaksi negatif dari sejumlah kalangan, termasuk dari mereka yang sebelumnya menjadi pendukung Jokowi," jelas Yohan.
Sebagai informasi, survei ini dilakukan dengan pengumpulan pendapat melalui telepon ada 16-18 Oktober 2023. Sebanyak 512 responden dari 34 provinsi berhasil diwawancara.
Baca juga: Hasil Survei Elektabilitas Prabowo-Gibran, Anies-Cak Imin, Ganjar-Mahfud, Siapa Capres 2024 Terkuat?
Sampel ditentukan secara acak dari responden panel Litbang Kompas sesuai proporsi jumlah penduduk di tiap provinsi.
Menggunakan metode ini, pada tingkat kepercayaan 95 persen, margin of error penelitian lebih kurang 4,35 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana.
Meskipun demikian, kesalahan di luar pengambilan sampel dimungkinkan terjadi.
Pengumpulan pendapat sepenuhnya dibiayai oleh Harian Kompas (PT Kompas Media Nusantara). (*)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Artikel ini telah tayang di wartakotalive.com dan Hasil Survei Litbang Kompas: 60,7 Persen Responden sebut Gibran Produk Politik Dinasti
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.